AMA_11

2.1K 345 1
                                    

Jisoo berjalan menuju parkiran, setelah mendapat pesan dari Jaehyun ia langsung beranjak dari pada ia ditinggal beneran walau itu mustahil karena mana tega dia ninggalin Tantenya sendirian dikampus yang gede kaya gini. Pastikan ada banyak mahluk tak kasat mata disini.

Jisoo sudah berada diparkiran ia melihat Jaehyun tengah sibuk memandangi ponselnya, tak jarang juga ia mengumpat, kayanya lagi mabar diliat mukanya yang serius banget. Tiba-tiba Jisoo menyeringai, ngerjain Jae enak kayanya.

Jisoo merongoh kantong celananya lalu mengambil ponselnya, ia mencari sebuah kontak setelah ketemu ia langsung memanggilnya gadis itu nampak terkikik kala melihat Jaehyun kembali mengumpat sepertinya ia gagal win.

Iya, Jisoo nelpon Jaehyun biar gagal win. Emang devinisi Tante laknat tapi kalo dipikir-pikir Jaehyun lebih laknat dari Jisoo.

Ketika Jaehyun ingin mengangkat panggilan, Jisoo sudah terlebih dahulu mematikan panggilannya membuat ia lagi-lagi mengumpat, baru kali ini ia sekesal ini pada sang Tante.

Jisoo terkekeh lalu kembali memasukan ponselnya kekantong celana jeans yang ia pakai lalu menghampiri sang Keponakan yang perlahan menoleh kearahnya, kentara sekali ia masih sangat kesal terbukti wajahnya yang masam.

Jisoo ingin tertawa tapi ia tahan ia harus memasang wajah normalnya agar tidak ketahuan bahwa tadi ia niat menjahili Jaehyun bukan benar-benar menelponnya.

"Apa?" Ucap Jisoo galak saat Jaehyun terus menatapnya dengan wajah kesalnya yang tak hilang-hilang.

"Tante sengajakan?" Jisoo pura-pura kebingungan dengan mengeryitkan dahinya.

"Gausah pura-pura gitu deh Tan, dikira aku ga tau." Ucap Jaehyun kesal membuat tawa Jisoo pecah.

"Ya maaf, sekali-kali Tante jailin kamu kan biasanya kamu yang jailin Tante mulu." Jaehyun berdecak sedangkan Jisoo tersenyum watados.

"Padahal dikit lagi win." Ucap Jaehyun sambil memakaikan Tantenya helm, Jaehyun ga bakal biarin Jisoo pake helm sendiri padahal Jisoo bisa pake sendiri, kalo mereka pacaran pasti Jaehyun udah diledekin bucin gara-gara pake helm aja harus dia yang pakein.

Jisoo terkekeh lalu naik keatas si Black---nama motor Jaehyun, kadang Jisoo itu suka heran sama Keponakannya satu ini motor aja dikasih nama, niat banget lagi mentang-mentang warnanya item dia kasih nama Black.

Kenapa gitu Suho sama Irene bisa punya anak modelan Jaehyun, padahal mereka ga gitu-gitu amat. Suho itu orangnya kalem dan Irene yang terkesan pendiam tapi kok anaknya petakilan? Ga ngerti lagi Jisoo.

Jaehyun mulai menyalakan mesin lalu menjalankannya dengan kecepatan rendah, setelah memaksa Jisoo agar memeluknya katanya sih biar lebih aman meluk dia daripada pegangan sama si Black.

'Emang mau jatoh? Biar lebih aman meluk Jae aja.'

"Tan." Panggilnya, ketika si Black sudah meninggalkan kawasan kampus. Jisoo hanya berdeham.

"Tante belum jawab." Jisoo mengeryitkan dahinya bingung, tak mengerti dengan ucapan lelaki itu.

"Itu loh, kalo Jae suka sama Tante gimana?" Jaehyun merasa kini tubuh gadis itu menegang, mulutnya enteng banget si Jahe sumpah.

"Ya ga gimana-gimana." Jawaban tak terduga dari Jisoo membuat Jaehyun terkejut. Kok ga gimana-mana sih? Diliat juga Tantenya enteng banget jawab kaya gitu.

"Kok ga gimana-gimana sih Tan?" Jisoo menatap Jaehyun dari samping lalu mendengus.

"Jae suka sama Tante sebagai apa dulu?" Jaehyun melirik gadis itu lalu berdeham.

"Sebagai cewe." Jisoo terkejut sampai-sampai ia tersedak ludahnya sendiri, apa katanya? Sebagai cewe? Ga mungkin.

"Jae udah lama suka sama Tante, selama ini Jae nunjukin rasa perhatian Jae ke Tante supaya Tante sadar kalo selama ini Jae itu suka sama Tante, Jae ngelarang Tante buat deket sama cowo lain karena Jae ga mau Tante suka sama mereka apa lagi sampe jadian sama mereka terus lupain Jae. Tapi kayanya susah ya buat Tante sadar makanya Jae ungkapin sekarang setelah dipikir-pikir lebih baik Jae jujur ketimbang harus bohong. Dan Jae siap nerima apapun itu jawaban Tante." Jelas Jaehyun panjang lebar tak jarang juga ia melirik Jisoo, hanya ingin tahu apa reaksi gadis itu setelah ia mengaku menyukainya.

"Gausah ngada-ngada deh Jae." Jaehyun mengeleng, apa yang ia katakan itu benar, ia tidak mengada-ngada. Jaehyun menyukai Jisoo seperti lelaki menyukai gadis pada umumnya bukan sebagai saudara.

"Aku serius Jisoo." Dan untuk pertama kalinya Jaehyun memanggil namanya tanpa embel-embel Tante.

"Jisoo Tantenya Jaehyun. Jaehyun Keponakannya Jisoo, rumit ya?" Lanjut Jaehyun sambil tertawa hambar.

Jisoo bingung harus menjawab apa, secara mereka itu masih sodara dan tidak mungkin mereka juga harus menjalin sebuah hubungan bukan? Mengingat menjalin hubungan dengan saudara sendiri dilarang keras oleh dikeluarganya.

Jisoo juga masih terkejut dengan pengakuan lelaki itu, Jisoo kira Jaehyun menyukainya sebagai seorang Tante saja bukan sebagai perempuan, tapi ketika tau fakta ini ia jadi limbung sendiri.

***

Kok saya jadi sedih ya?😀

𝐀𝐮𝐧𝐭𝐲 𝐌𝐲 𝐀𝐠𝐞 | 𝐉𝐚𝐞𝐡𝐲𝐮𝐧 & 𝐉𝐢𝐬𝐨𝐨 [𝟏] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang