Jisoo tersenyum, gadis itu menghirup oksigen sebanyak-banyaknya membiarkan paru-parunya merasakan betapa segarnya udara dipagi hari ini.
Seharian dirumah sakit sudah membuatnya bosan dan mual, apa lagi bau obat-obatannya yang membuatnya ingin muntah seketika.
"Sayang, jangan jauh-jauh! Nanti kamu diculik tukang pulung kita ga jadi nikah." Jisoo mendengus lalu menatap kebelakang, Jaehyun sedang berlari kearahnya.
"Biarin!" Jisoo berlari bermaksud menghindari lelaki Jung itu membuat Jaehyun dibelakangnya harus mengusap dadanya sabar.
Ia menghela napas kasar, "Sabar, untung cantik, untung calon istri, selesai ijab kabul aku cabuli kamu." Jaehyun terkekeh mendengar ucapannya sendiri, lalu kembali mengejar Jisoo yang sudah jauh didepannya.
Soal perjodohan? Sang Kakek sudah membatalkannya dan menjadikan keluarga itu tamu undangannya ketika ia dan Jisoo menikah nanti, awalnya mereka memang sempat kecewa tapi akhirnya mereka memakluminya.
Gyuri, gadis itu juga sepertinya nampak sangat senang ketika perjodohannya dan Jaehyun dibatalkan, karena gadis itu nyatanya sudah mempunyai pujaan hati.
"Jae ayo kejar aku!!" Jisoo tertawa girang sambil meledek Jaehyun yang jauh dibelakangnya.
"Awas kamu ya!!" Balas Jaehyun lalu mempercepat larinya membuat Jisoo semakin berlari kencang.
"Jalan lega loh!!" Jaehyun berdecih lalu tertawa, benar juga kenapa harus menyuruh gadis itu menyingkir kalau jalan saja masih lega.
Jaehyun akhirnya menyerah, ia berhenti berlari dan terduduk direrumputan, gila. Jisoo larinya kenceng banget, badan kecil tenaga kek laki. Yaampun.
"Jaehyun!!" Jisoo terlihat berlari kearahnya membuat Jaehyun dengan sigap menangkap tubuhnya saat Jisoo melompat.
Keduanya tertawa, terlihat bahagia sampe-sampe yang nulis cerita menangis terharu. Alay.
Jisoo sadar, selama ini ia menyimpan rasa terhadap lelaki ini. Akan tetapi ia selalu menyangkalnya dan terus saja berpikir jika perasaan yang akhir-akhir ini hampir membuatnya gila hanya sebatas rasa sayang seorang gadis menyayangi seorang adik pada umumnya. Nyatanya semua itu salah.
Ia menyadarinya ketika ia menangis ketika Jaejoong berucap akan menjodohkan Jaehyun dengan Gyuri, saat itu hatinya sakit sangat sakit, rasa tidak rela selalu membuatnya ingin membujuk Jaejoong agar membatalkan perjodohan itu, dadanya yang terasa sesak membuatnya selalu ingin menangis.
Jaehyun? Berbeda dengan lelaki itu, ia malah sudah menyadarinya sejak dulu. Ketika Jaehyun menginjak usia tujuh belas tahun ia menyadari jika ia menyukai Jisoo. Makanya sejak itu Jaehyun selalu melarang Jisoo bertemu atau berkencan dengan lelaki lain, saat masih masa sekolah SMA pun lelaki itu selalu melarang Jisoo untuk berteman dengan lelaki dan bodohnya Jisoo menurut saja, ia melakukan hal itu karena tak lain ia tak ingin Jisoo sampai menyukai mereka apa lagi sampai menjalin hubungan. Bisa-bisa ia kejang-kejang saat itu juga.
Jaehyun mengecup bibir Jisoo dengan secepat kilat membuat gadis itu berdecak.
"Jae tau ga?" Jaehyun tersenyum lalu mengeleng, Jisoo menampol pipi mulus lelaki itu.
"Kamu udah ngambil Firs Kiss ku empat kali." Jaehyun tertawa membuat Jisoo mendengus.
"Masa?" Jaehyun tersenyum geli ketika melihat ekspresi marah Jisoo, menurutnya wajah itu terlihat mengemaskan.
Jisoo mengangguk lucu, "Waktu itu pas kamu nyium aku didepan Mark itu Firs Kiss pertama, pas ditaman itu yang kedua, pas dirumah sakit itu yang ketika dan sekarang itu yang keempat!" Jaehyun kembali tertawa ketika diakhir kalimat Jisoo berteriak sedangkan Jisoo memajukan bibirnya. Gemes.
"Bagus dong." Jawab Jaehyun dengan senyuman jenaka.
"Padahal cuma suamiku yang boleh ambil Firs Kissnya." Jaehyun mencium pipi Jisoo dengan gemas membuat gadis itu memekik.
"Dan sebentar lagi aku bakal jadi suami kamu, liat aja. Aku bakal kasih kamu lebih dari ini." Jisoo mendelik lalu menyembunyikan wajahnya diceruk leher Jaehyun, ia sedang menyembunyikan wajah memerahnya karena ucapan ambigu dari Jaehyun.
Tentu ia tahu apa yang dimaksud Jaehyun dan itu membuatnya malu, Jaehyun yang melihat tingkah mengemaskan Jisoo kembali tertawa.
"Yaampun gemesin banget istriku." Jaehyun berjalan dengan Jisoo yang masih berada digendongannya berniat membawa keduanya kesebuah kursi, walaupun Jisoo enteng tapi lama-lama ia cape juga.
"Calon!" Ucap Jisoo sambil memukul pelan punggung Jaehyun membuat Jaehyun kembali tertawa.
Menurut Jaehyun semua tingkah Jisoo itu gemesin, liat cewe itu napas aja udah gemesin, kira-kira gimana kalo Jisoo jungkir balik? Masih gemesin ga?
***
Pernah tidak? Pas baca wp kalian senyam-senyum sendiri? Dan pas sadar itu waktu kerasa pipi tu rasanya pegel banget, gue gitu mulu anjrot😭
Tapi gapapa, itu sehat kok teman-teman. Kalo kejang-kejang mungkin kena corona😀
Bercanda sayangku😔
Aku tidak mau para pembaca cerita ini sakit karena nanti kalo kalian sakit, kalian ga bisa baca cerita ini😥
Sekian dari ke alayan saya, terima Jaehyun ensiti😀
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐀𝐮𝐧𝐭𝐲 𝐌𝐲 𝐀𝐠𝐞 | 𝐉𝐚𝐞𝐡𝐲𝐮𝐧 & 𝐉𝐢𝐬𝐨𝐨 [𝟏]
Fanfiction°° ꒰ 𝐄𝐍𝐃 ꒱ °° Gimana jadinya kalau punya tante seumuran? ㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤ© 𝐉𝐀𝐃𝐀𝐒𝐎𝐗𝐗