𝐀𝐮𝐧𝐭𝐲 𝐌𝐲 𝐀𝐠𝐞 | 𝐉𝐚𝐞𝐡𝐲𝐮𝐧 & 𝐉𝐢𝐬𝐨𝐨 [𝟏]

AMA_13

"Tumben." Jisoo mencibir ketika kakak iparnya---Suho memasuki kamarnya. Suho tersenyum lalu duduk diranjang gadis itu sedangkan Jisoo duduk dikursi meja rias.

"Anak gadis ga boleh tidur malam-malam." Ucap Suho sambil memandangi Jisoo yang sedang memakai krim malamnya.

"Ini mau tidur Mas." Jisoo berjalan mendekat kearah Suho lalu terduduk disamping pria itu.

"Kenapa ga pernah main lagi sama Jaehyun? Kasian dia mentang-mentang Corona diem mulu dikamar." Jisoo hanya diam, Suho merangkul bahu gadis itu kencang membuat Jisoo mengaduh, keningnya terbentur dada bidang Suho.

"Mas ga marah kalo kalian pacaran." Jisoo mendelik lalu berusaha untuk keluar dari kungkungan Suho.

"Siapa yang pacaran? Lagian mana mungkin kita pacaran, orang kita aja ga saling suka kok." Suho kembali tersenyum lalu menatap gadis itu yang juga sedang menatapnya.

"Tapi Jaehyun suka sama kamu." Jisoo terdiam, Suho masih tersenyum.

"Mas. Jisoo mau tidur Mas keluar sana! Ntar mbak Irene ngamuk tau suaminya malah nyasar ke kamar adeknya." Jisoo merangkak keatas kasur lalu menutupi  tubuhnya dengan selimut sampai batas dada.

Melihat Suho yang masih diam Jisoo dengan tak sopannya mendorong bahu pria itu hingga terhuyung kebelakang, untung Suho masih bisa menahan beban tubuhnya kalau tidak ia sudah terjatuh ke lantai. Dasar, jadi cewe ga ada kalem-kalemnya.

"Mas ih!!" Suho tertawa lalu beranjak keluar dari kamar sang adik ipar sebelumnya ia sempat mematikan lampu kamar gadis itu membuat kamar itu jadi gelap, Jisoo tidak marah dan membiarkan saja kamarnya menjadi gelap gulita.

Jisoo bukannya tidur malah ngelamun, tadi itu hanya alibinya saja. Ia berusaha mengalihkan pembicaraan, bukan apa-apa Jisoo hanya bingung harus menjawab apa dan harus bagaimana.

Bagaimana mau menjawab? Selama ini Jisoo bahkan tidak tahu bagaimana perasaannya terhadap Jaehyun, ia kan sudah bilang ia tidak pernah menjalin hubungan dengan siapapun sampai-sampai ia tidak tahu bagaimana rasanya jatuh cinta, kemarin saja Bona kembali curhat tentang perasaannya terhadap Yuta dan ia hanya menjawab seadanya lantaran bingung harus menjawab apa.

Ting!

Ditengah kegundahannya ponselnya berdering membuatnya berdecak, selain membuatnya terkejut karena volume suaranya yang terlalu keras ia juga kesal karena siapa malam-malam begini mengirimnya pesan? Bona? Tidak mungkin jam segini gadis itu sudah ngorok mengingat ini sudah jam sebelas malam jadi wajar saja anak itu sudah tertidur.

+82************
Selamat malam Jisoo.
Maaf menganggu, saya Taeyong.

Jisoo mengerjab, Taeyong? Siapa Taeyong? Perasaan ia tidak mempunyai teman atau kenalan yang bernama Taeyong. Jisoo masih diam, kini ia sedang berusaha untuk mengingat siapa itu Taeyong. Maklum ingatannya selalu hilang tiba tiba.

"Taeyong..Taeyong.." Gumamnya sambil mengetuk-ngetukkan jarinya didagu.

"Oh!" Pekiknya, kayanya Ibu Kim udah inget siapa itu Taeyong. Jisoo ingat, si Taeyong ini adalah Kakaknya Jennie, pria tampan yang memiliki satu anak yang tak kalah tampan juga, istrinya? Masih jadi misteri.

Me
Gapapa Yong, aku ga keganggu sama sekali kok.

+82************
Tapi saya jadi ga enak loh Jis.
Oh iya kamu pasti bingung saya dapet nomor kamu dari mana kan? Saya minta dari Jennie dan kebetulan dia punya jadi ya...gitu.

Jisoo terkekeh tanpa diberi tahu juga ia sudah tahu, pasti pria itu mendapat nomornya dari Jennie. Ia lumayan dekat dengan Jennie gimana Jennie ga punya nomornya coba? Tapi jika dipikir-pikir Taeyong ini lucu juga.

Inget Jis dia udah berkeluarga tapi kalo cuma berteman ga apa apa kan? Jisoo juga ga bakal rebut suami orang. Gadis itu masih waras.

Me
Serius Yong, Gapapa kok.
Sudah ku dugong.

+82************
Duga Jis bukan dugong, oh iya simpan nomor saya ya.
Siapa tau nanti ada keperluan saya chat kamu lagi.

Me
Siap boss!

Siapa yang tahu bahwa disebrang sana Taeyong kini sedang tersenyam-senyum sendiri sambil memandang layar ponselnya.

"Kayanya aku udah nemu penganti kamu Ma." Kini atensinya berpindah pada sebuah bingkai dinakasnya.

***

Bingung ga? Sama saya juga🙄