Gagal ke Paris

516 33 0
                                    

Hatiku tidak sekuat batu karang yang akan tetap kuat walau dihempaskan ombak sekalipun

Saat ini Raisa tengah mempersiapkan dirinya untuk keparis, dia memasukkkan semua baju yang menurutnya penting kedalam kopernya.

"Kamu mau kemana nak?"ujar nyonya Wanda.

"Aku mau ke paris ma sama Yusuf, mungkin kami disana 2 minggu"ujar Raisa sambil tersenyum bahagia kearah mamanya.

Kasihan Arga, tapi inilah yang terbaik untuk semuanya. Mama harap kamu bisa menerima keadaan yang sebenarnya suatu hari nanti Raisa, batin nyonya Wanda.

"Kapan berangkatnya nak?"tanya nyonya Wanda.

"Besok ma"ujar Raisa yang sudah mengkancing resleting kopornya.

Esok pun tiba.
Raisa tengah menunggu Yusuf didepan rumahnya, tapi jam sudah menunjukkan lewat 5 menit dari jam janjian mereka.

Sedari tadi nomor Yusuf juga tidak aktif membuat Raisa sedikit merasa khawatir pada Yusuf.

Beberapa jam kemudian, tapi Yusuf belum juga datang.

"Sa, Yusuf mana sayang?"tanya nyonya Wanda.

"Aku nggak tau ma, hp nya juga nggak aktif"ujar Raisa yang merasa gelisah.

Tak lama adzan maghrib pum berkumandang.

Kenapa kamu nggak datang Yusuf, batin Raisa.

💝💝💝
Sedangkan ditempat lain.
"Lo udah nggak papa Mel?"tanya Yusuf dan diangguki oleh Amel.

Sebenarnya tadi Yusuf sudah berada dijalan menuju rumah Raisa, namun ditengah jalan Yusuf menabrak seseorang yang ternyata adalah Amel dan Amel pingsan, mau tak mau Yusuf harus membawa Amel menuju rumah sakit.

Dan membuat Yusuf semakin lama karena Dokter yang menangani Amel sangat lama didalam ruangan dan waktu Dokter itu keluar, dia hanya bilang bahwa Amel mungkin hanya syok saja dan tidak ada luka yang perlu dikhawatirkan.

Siapa lagi yang membuat Dokter itu lama didalam ruangan pemeriksaan jika bukan karena drama yang Amel lakukan. Itu semua Amel lakukan agar Yusuf dan Raisa tidak berangkat ke Paris, dia melakukan itu semua demi Arga, Amel tak ingin melihat Arga lebih tersiksa lagi, bagi Amel mereka bertiga sahabat dan tidak ada yang boleh bahagia diatas penderitaan sahabatnya yang lain, terlebih lagi Raisa sebenarnya adalah kekasih Arga.

"Yaudah gue tinggal ya"ujar Yusuf hendak pergi, tapi lengannya langsung ditahan oleh Amel.

"Masa lo tega sih biarin sahabat kece lo ini pulang sendiri, apalagi ini udah maghrib"ujar Amel sambil memasang wajah imutnya, tapi wajah Amel yang seperti itu malah membuat Yusuf geli sendiri.

"Yaudah gue antar lo pulang"ujar Yusuf yang langsung membuat Amel tersenyum.

"Lo tau nggak sih, hari ini itu hari dimana gue dan Raisa akan berangkat keparis dan gara-gara lo jadi gagal deh semuanya"ujar Yusuf saat mereka sudah di mobil.

"Astaga lo serius, lo sih nggak bilang dulu ke gue, coba lo bilang dulu pasti dari tadi gue udah suruh lo pulang"ujar Amel yang pura-pura sedih.

"Gue kan udah bilang kemarin ke lo dan ke Arga, tadi juga gue pengen ngingetin lo, tapi lo nggak pernah kasih waktu ke gue untuk bicara, selalu aja dipotong"ujar Yusuf.

"Yah sorry, gue kan lupa"ujar Amel sambil menunduk dan pura-pura sedih.

"Yaudah nggak papa, nggak usah sedih gitu kali, geli gue liat lo yang biasanya blak-blakan jadi semellow itu"ujar Yusuf.

"Makasih ya, udah maafin sahabat lo yang cantik ini"ujar Amel sambil memeluk lengan Yusuf.

"Jauhan nggak dari gue, gue nggak fokus nyetir tau nggak"ujar Yusuf.

"Cie nggak fokus karena dekat gue ya, cie,,,cie"ujar Amel tertawa meledek Yusuf.

"Apaansih lo, nggak lucu tau nggak sih"ujar Yusuf kesal.

"Cie ngambek"ujar Amel tertawa.

"Sana lo cepat turun, takut gue mobil gue lecet lagi"ujar Yusuf saat sudah sampai dirumah Amel.

"Iya, iya, mobil 2000 an juga sombong"ujar Amel sambil turun dari mobil Yusuf.

"Yeek sembarangan lo, mobil gue ini mahal tau, mobil lo tuh yang 2000 an"ujar Yusuf lalu menjalankan mobilnya meninggalkan rumah Amel.

Akhirnya rencana gue berhasil juga, batin Amel.

Jangan lupa votenya ya.

Broken Heart (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang