"Jeongguk rapihkan kamarmu sebelum pergi mandi!"
"Cuci piringmu sebahabis makan!"
"Jangan banyak mengeluh dan lakukan saja Jeon!"
Itu beberapa kalimat yang sering Jeongguk dengar akhir- akhir ini dari Taehyung. Jika ditanya apa Jeongguk merasa bosan mendengarnya? Ya!! Sangat dan hampir memuakkan.
Puncak kekesalan Jeongguk atas perkataan Taehyung terjadi pada saat semua member pulang dari salah satu acara award. Semuanya lelah dan ingin segera merebahkan tubuh di kasur yang empuk. Begitu pula Jeongguk, setelah berganti baju dirinya buru-buru bergelung dengan selimut, mengistirahatkan otot-ototnya sehabis perform. Tapi tak lama Taehyung membuka pintu kamar dengan sedikit kencang.
"Jeongguk, hei!" Seru Taehyung
"Kenapa Hyung? Aku baru saja terlelap." Dengan setengah mengantuk Jeongguk menjawab.
"Tidak bisa ya menyimpan pakaian kotor dengan benar? Kau tidak lihat keranjang di samping mesin cuci?"
"Ah tadinya aku ingin mencucinya hyung, tapi aku terlalu lelah. Mungkin besok pagi."
"Tapi bisa kan kau menyimpannya di keranjang bukan di atas mesin cuci?!"
Jeongguk mengacak surai hitamnya yang sudah berantakan. "Oke oke aku lupa. Besok akan ku masukan."
Taehyung menyerngit tak suka. "Kenapa harus menunggu besok? Lakukan sekarang Jeongguk!"
"Hyung.." Jeongguk menarik nafasnya pelan. Sabar. "Apa kau tidak lelah? Kita baru saja pulang dari acara award hyung. Aku mengantuk dan aku butuh tidur sekarang."
"Aku tidak menyeruhmu untuk mencucinya Jeongguk, hanya memindahkan pakaian kotormu ke keranjang."
Jeongguk sudah akan menjawab tapi muncul namjoon dari ambang pintu kamar, menginterupsi keduanya. "Kalian belum tidur?"
"Aku akan tidur sesudah Jeongguk memindahkan pakaian kotornya ke keranjang."
"Kau punya masalah apa sih Hyung padaku. Kubilang kan besok pagi." Jeongguk masih tak mau bergerak dari tempat tidurnya.
Namjoon yang melihat kekeraskepalaan mereka mutuskan untuk dia yang akan memindahkan pakaian kotor Jeongguk. "Kau istirahat saja Tae, biar aku yang pindahkan."
"Tidak Hyung, jika dibiarkan begitu Jeongguk akan terbiasa."
"Kau pikir aku anak kecil Hyung? Yang benar saja, bulan depan aku 22 tahun!" Jeongguk berujar tak terima. Setengah berteriak ke arah Taehyung.
"Maka dari itu belajar lah untuk menjadi dewasa. Kau terlalu banyak bermain."
Jeongguk seketika tertawa tanpa suara. Sudah cukup dirinya menerima ceramah yang menyebalkan dari Kim Taehyung, tidak lagi. Pernah mendengar kalimat 'semakin disuruh akan semakin malas'. Jeongguk sebenarnya punya kok inisiatif sendiri, tapi dia tidak suka bila seseorang terus mengingatkannya untuk melakukan sesuatu.
"Kau yang terlalu serius Hyung. Terlalu sensitif, sadar tidak wajah murung mu itu mengganggu semuanya." Jeongguk menatap Taehyung. "Kau akan diam diujung sofa saat kami sedang bercanda atau mengobrol santai. Seakan tak tersentuh sama sekali." Ada sekelibat kesedihan yang terlihat dari mata Jeongguk.
"Jeongguk cukup." Namjoon mencoba menghentikan berdebatan yang bisa membangunkan semua member.
"Kadang aku berpikir lebih baik kau tidak menjadi dewasa daripada melihat dirimu sekarang ini Hyung. Jujur aku rindu Taehyungie Hyung yang dulu." Merasa dirinya sudah terlalu banyak berbicara, Jeongguk berdiri dari tempat tidurnya. Berjalan keluar meninggalkan dorm mereka.