Hamil (2)

1.3K 120 4
                                    


"Benarkah anak saya hamil? Apa dia benar-benar hamil dokter?" Nyonya Kim bertanya dengan nada yang tidak sabaran, duduknya pun tak tenang dikursinya.

Taehyung juga tak luput dari sisi wanita cantik Kim itu, tampak ia menghembuskan nafas berat disamping mami-nya.

Sementara itu Tuan Kim dan Jeongguk duduk di sofa dekat dengan meja kerja dokter kandungan yang mereka datangi pagi ini. Tuan Kim tampak tenang, lain halnya dengan Jeongguk.

Dipelipisnya nampak bulir-bulir keringat dingin, tangannya saling bertaut cemas. Dipikirannya bergema kalimat 'ini tidak mungkin' dan 'pasti aku sedang bermimpi'.

Dokter Park Jimin yang duduk di kursi kebesarannya nampak tersenyum—hampir terbahak keras tapi mati-matian ditahannya karena mengingat etika kedokteran.

Wajah semua orang dihadapannya terlihat serius dan juga cemas. Dia jadi tak tega memberi kabar yang menurutnya akan terdengar menggelikan nantinya.

"Begini Nyonya Kim, setelah Taehyung menjalani serangkaian tes dan USG juga, saya memastikan bahwa putra anda ini sama sekali tidak sedang mengandung."

Nyonya Kim berseru kecewa, "huh kok-" setelah menyadari nada dikalimatnya yang rancu dia segera menggeleng-geleng pelan—lagipula untuk apa dia kecewa. "Jadi jika bukan hamil Taehyung-ie baik-baik saja kan dokter Park?"

Dokter Park mengangguk agak ragu, "hm bisa dibilang begitu. Taehyung hanya mengalami gejala maag.." dokter Park tersenyum maklum lalu melanjutkan penjelasannya.

"Memang gejala ini hampir mirip-mirip dengan gejala orang hamil. Mual, kembung pada perut bagian atas dan nyeri pada ulu hati. Tapi mengingat juga bahwa anak anda adalah-" dokter Park tidak melanjutkan kalimatnya itu, memandang sejenak ke arah Taehyung.

Diam-diam Tuan Kim beranjak dari tempat duduknya lalu mengendap-endap menuju pintu keluar dengan menghalangi wajahnya menggunakan majalah yang biasa disediakan dimeja tamu. Dia mungkin sudah terlalu malu atas kelakuan ibu dan anak dari keluarga Kim itu.

Jeongguk merosot ke sandaran kursi, diwajahnya tampak kelegaan yang luar biasa. Dia sudah memikirkan ini berulang kali sebelum datang kesini. Tapi apa daya, dia akan kalah jika itu menyangkut kekasih berharganya ditambah calon ibu mertuanya. 'Ini memang konyol, mau sebanyak apapun aku mengeluarkan itu didalam sana tetap saja Taehyung-ie tak akan mungkin hamil, lagi pula aku juga bukan maniak yang suka sekali keluar didalam. Apalagi Taehyung sangat suka kebersihan dan dia sendiri juga rajin memakai alat pengaman.'

"Haish! Duh anak ini-" Nyonya Kim mengerang kesal ke arah putra bungsunya, ingin sekali menjitak kepala bulat itu tapi urung dilakukan karena tak tega. Jika bukan karena rengekan serta bujukan dari anaknya itu dia mana mau pergi ke tempat ini. Entah kenapa dia merasa telah ditipu entah oleh siapa.

"Maaf.. aku kan tidak tahu." Taehyung menunduk dalam, bibir bawahnya maju—cemberut. Kupingnya juga memerah karena malu.

"Ya makanya jangan sok tahu.." Nyonya Kim menyahut pelan tapi penuh penekanan.

Dokter Park yang melihat kelakuan keluarga absurd itu terkekeh renyah. Kali ini senyum menawannya terlihat lebar. Sungguh sangat menghibur sekali kejadian ini ditengah pekerjaannya yang padat.

-tamat-


Mami Kim ke anaknya:

Mami Kim ke anaknya:

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


(Si biang kerok) wkwkwkwkwkwkwk😅

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(Si biang kerok) wkwkwkwkwkwkwk😅

NYELEWENG [KOOKV]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang