21. KEPUTUSAN NESHA

212 98 133
                                    

Now playing | HIVI! - Mata Ke Hati

Terima kasih, maaf, dan selamat tinggal

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Terima kasih, maaf, dan selamat tinggal. Semoga sekarang kita hanya akan menjalin hubungan seperti sahabat.
—Nesha Paramitha

Siap untuk baca cerita AustiNesha?

Siap untuk komen?

Okey!

***

RUZHA terus mengguncang lengan cewek di sampingnya untuk memberitahu apa yang akan dia katakan. Aish, menyebalkan sekali Ruzha ini! Nesha yang sedang menulis puisi kan jadi tidak fokus!

Terima kasih, maaf, dan selamat tinggal.

Seperti yang kau tahu
Dirimu yang dulu sudah hilang

Seperti yang kau tahu
Dirimu yang dulu sudah tidak ada

Seperti yang kau tahu...
Dirimu bukanlah yang dulu.

Perasaan apakah yang kurasakan saat ini?
Perasaan sakit hati?
Perasaan cinta?
Atau perasaan... benci?

Semoga bisa kutemukan jawabannya.


"Neshaaaa!!!" Ruzha terus mengguncang lengan Nesha sampai cewek itu bisa melihatnya.

Nesha yang menutup pulpennya, berbalik dan melihat Ruzha di sampingnya. "Ada apa sih, Ru?"

"Ck, lo ah," kesal Ruzha.

"Iya-iya. Ada apa sih?"

"Kata Kak Andra lo bayar uang camping gih di ruang Osis,"

"Hah?" Nesha terlihat gugup. "Ta-tapi... aku nggak bawa uang camping ke sekolah. Gimana dong?"

"Aduh Nesha!" Ruzha menepuk jidatnya.

"Ya maaf Ruzha... kan aku juga gak tau kalau sekarang aku udah bisa bayar."

"Terus-terus, gimana sekarang? Kata Kak Andra pembayaran terakhir besok,"

Ya ampun! Terus sekarang bagaimana? Masa Nesha harus pulang? Sekarang dia saja sudah tidak pureng bersama Austin. Atau haruskah ia meminta tolong kepada Pandu?

Eh, tidak-tidak! Nanti Pandu marah gimana? Dan kalau Pandu marah padanya Austin bisa datang. Kalau Austin datang nanti dia jadi dekat lagi dengan Nesha.

AustiNesha (SUDAH TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang