26. MAAF

269 102 276
                                    

Now playing | Maudy Ayunda - Kamu & Kenangan

Now playing | Maudy Ayunda - Kamu & Kenangan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Maaf, kata maafmu tidak dapat kuterima lagi. Kamu selalu datang di saat semuanya sudah selesai, dan aku bukan orang yang bisa memberimu kesempatan kedua.
—Nesha Paramitha

Siap untuk baca cerita AustiNesha?

Siap untuk komen?

Okey!

***

"KAK Andra, aku mau ikut pensi dong," ujar Nesha sembari tersenyum di hadapan Andra.

Andra menaikkan satu alisnya. "Mau ikut pensi apa lagi lo? Orang udah selesai pendaftarannya."

Nesha terkejut. Bukannya tadi Ruzha bilang pendaftaran dibuka sampai shalat Dzuhur? Kenapa sekarang kata Andra pendaftaran sudah ditutup?

"Lho Kak, tapi kata Ruzha--"

Andra mengibaskan tangannya di udara dengan cepat. "Ah, udah-udah. Gue bilang udah tutup ya berarti udah tutup."

"Tapi Kak--"

"Lo bisa pergi nggak sih? Daripada ngurusin pendaftaran di sini, mending lo balik gih ke kelas." Siapa lagi kalau bukan Katelyn yang langsung menimpali obrolan antara Nesha dan Andra? Dasar pengganggu!

Nesha menatap Katelyn dengan geram yang berada di samping Andra. Cewek itu menatap baliknya dengan tersenyum sinis, dan mengusirnya dari ruang Osis.

Nesha mengikuti kata Katelyn untuk menyuruhnya keluar dari ruang Osis. Mending begitu, daripada melihat wajahnya lama-lama!

Ketika Nesha keluar, dia sudah dihampiri oleh Ruzha yang mengatur napasnya akibat berlari kencang dari kelas untuk mencari Nesha.

"Ruzha, kamu kenapa?" tanya Nesha.

Ruzha menjawab, tapi masih mengatur napasnya yang masih tidak beraturan. "Nes, lo harus ikut gue."

"Hah? Ke mana?"

"Ada pendaftaran lomba puisi,"

Tentu saja mata Nesha berbinar-binar mendengar Ruzha menyebutkan lomba puisi tersebut. "Hah? Di mana pendaftarannya, Ru?" tanya Nesha.

Ruzha menunjuk ruang musik, yang berdekatan dengan ruang Osis. "Tuh, di ruang musik. Ayo cepetan!"

Ruzha menarik lengan Nesha yang sudah sangat senang karena mendapat info yang tentu saja akan Nesha ikuti. Sesampainya mereka di ruang musik, Nesha langsung masuk dan menemukan banyak siswi-siswi yang sedang mengantri untuk mendaftar.

Nesha langsung mengambil barisan paling belakang. Biar saja, yang penting dia ikut lomba ini. Tidak masalah jika banyak orang yang mendaftar atau apa. Kan siapa tahu juga, banyak yang ikut tapi gak menang. Iya, kan?

AustiNesha (SUDAH TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang