9.

871 161 38
                                    

What we do from now on

depends on you

If I'm with you, it doesn't matter

if we burn out. 

.

.

.

.

Hal yang paling Hyunjin sukai hari ini adalah melihat pujaan hati duduk di sebelah sisi; dibalut hoodie rajut peach kebesaran, surai coklat jatuh dengan poni hampir sentuh kelopaknya dan pipi putih menggembung penuh makanan. Ranum tipisnya bergerak-gerak walau dikatupi. Setiap suapan masuki mulut, kakinya menghentak-hentak dengan hidung mengerut.

Hyunjin masih pandangi tak jemu, bahkan sepiring pasta di hadapan gelitiki nafsu makannya pun tak mampu.

"Nggak mau, aku hari ini diet." Begitu ungkap si manis tiga puluh dua menit lalu sebelum ludes sudah olehnya tiga varian menu. Hyunjin pias tergelak, Minho memang menggemaskan, itu mutlak!

"Nggwak,ㅡ" Minho tutup mulutnya dan kunyah sedikit isi mulut sebelum telan dan sambung bicara, "kamu nggak makan?"

Hyunjin tumpukan telapak kiri di dagu dan senyumi Minho, kemudian kepalanya mengangguk, "Hm, iya makan." Namun sudah beberapa menit berlalu, implikasinya omong kosong, netranya masih lengket tatapi Minho dengan sudut terangkat remang, sedikitnya buat Minho yang dipandangi jadi gamang.

Minho berhenti kunyah potongan ayam suwir lalu menoleh ke sembarang arah kemudian garuk pelipisnya. Ia berdeham sebelum pandang Hyunjin dengan sorot bingung, sungguh tidak mengerti akan sikap Hyunjin yang buat ia canggung.

"Ada yang salah sama mukaku?"

Si wira di seberang meja gelengkan kepala, terkekeh pelan dan mulai aduk pastanya yang sudah mengeras akibat didiamkan cukup lama. Tak sampai semenit kemudian ia kembali alih kepala, lagak tak sanggup bisa kehilangan satu momen saja jika Minho tak ditatapnya.

"Minho?"

Keduanya putar atensi pada sumber suara.

"Kak chan!"

Hyunjin menunduk sopan beri sapaan yang turut dibalas oleh sang lawan. Chan datang dengan rombongannya, sekitar sepuluh orang dengan jaket olahraga. Mereka isi bangku tengah, tepat di sebelah Minho dan Hyunjin. Chan tidak langsung duduk, ia masih berbasa-basi dengan Minho tentang hal kecil yang buat hati Hyunjin sedikitnya tersentil.

Bahu Hyunjin ditepuk pelan kemudian, Chan isyaratkan ia permisi untuk tinggalkan mereka dan bergabung dengan kawananㅡyang dibalas Hyunjin dengan senyum kotak dan anggukan pelan.

"Oi Chan! Itu ya yang dulu?"

"Lah iya? Yang dulu sempat dekat, kan?"

"Pacarnya tuh, bro?"

"Ku kira kamu bakal jadian sama dia dulu."

"Udah-udah! Gosip terus kalian kerjanya."

Walau sayup-sayup, Hyunjin masih dapat dengar setiap kalimat yang mereka ucapkan pelan. Ia dongakkan kepala untuk tatap Minho yang tampaknya tak terganggu, romannya masih riang dengan seduhan sup yang sampai di kerongkongan.

Syukur kak Minho nggak dengar.

Sesungguhnya Hyunjin tak yakini kemana alamat pembicaraan itu dengan pasti, namun dengan peleraian Chan tadi, besar kemungkinan sasarannya adalah seseorang yang ada di hadapannya kini.

"Makanannya enak banget ya, kak?"

Minho anggukan kepala sembari senyumnya mengembang lucu, buat Hyunjin jadi terkekeh dan usak rambut Minho yang mampu buat pipinya memerah jambu.

Kembali pandang mereka beralih pada pintu kafe yang terbuka. Tiga orang dengan seragam sekolahnya, melangkah ke kawanan Chan dengan salah satunya mengapit lengan Chan yang jadikan seisi ruang penuh dengan godaan jahil dari teman-teman mereka di sana.

"Kak Minho, Hyunjin!"

"Hey, Jisung!"

Untuk orang seaktif Jisung, harusnya tak heran jika ia dapat berteman dengan siapa saja, namun Hyunjin baru tau seseorang yang diyakini kekasihnya Chan juga termasuk dalam lingkarannya, pula ia cukup kaget temui Jeongin di antara mereka.

Mereka hanya saling sapa selintas: beri senyum dan lambaian kemudian kembali pada permasing-masingnya meja. Hyunjin tolehkan manik ke Minho yang kini sibuk dengan americanonya, menyesap tak minat dengan atensi melempar ke barat.

Antusiasme Minho tak lagi ia rasakan, ntah karna memang segala makanan sudah tak bersisa, atau karna iris Minho tak sengaja menangkap Chan dan sang kekasih yang sekarang melipir ke kasir dengan jemari berkait mesra.

°˖✧◝✧˖°

lucu banget kiciiiik!!!!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

lucu banget kiciiiik!!!!

n/a: Sebenernya aku nggak mau update mulu tapi selagi masih senggang, yaudah lah ya.

PRANKSTER.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang