Tujuh

8.1K 913 43
                                    

Hai maaf baru UP. Seharian curi2 waktu buat ngetik sampe sekarang baru kelar.

Makasih yg udah nungguin.

Bantu nyari typo dan jangan lupa VOTE dan KOMEN

*
*
*



Kinta mendorong dada Zidan agar menjauh tetapi lelaki itu malah menariknya semakin rapat, dekat dan erat. Zidan melepas ciumannya namun tidak dekapannya lalu menatap Kinta lekat dengan matanya.

"Kamu milikku. Wanitaku. Jangan coba-coba lari dari kenyataan itu."

"Dasar egois! Brengsek! Sialan! Elo itu cuma lelaki menjijikkan yang sudah mau menikah tapi masih saja kurang ajar dengan perempuan lain. Silahkan. Silahkan loe cari perempuan manapun tapi jangan gue, sialan!" Ucap Kinta marah-marah setengah mabuk akibat alkohol.

Mereka cukup jadi perhatian sebentar tetapi akhirnya yang lain mulai mengurus urusan masing-masing.

"Dia menolakmu! Artinya dia bukan wanitamu." Ucap James berbicara bahasa Indonesia terbata-bata.

"Dia wanitaku, milikku, she is mine!" Zidan menegaskan dengan tatapan tajam pada James.

"Ohya? Tapi Dia memintaku datang ke seni."

"Bilang sini aja loe nggak becus..." Ucap Zidan dan terdengar oleh Kinta, gadis itu malah tertawa dan sumpah... Zidan tersepona alias terpesona.

"Kamu cantik kalau tertawa."

Kinta menatap pria yang masih memeluknya ini seraya melenyapkan sisa tawanya.

"Loe ngapain sih di sini? Bukannya udah balik ke Jakarta?"

"Tadinya. Tapi aku tak bisa kemanapun saat wanitaku masih ada di sini."

Kinta memutar bola matanya. "Lepas!" Perintahnya. Zidan menurut. Namun sialnya...

PLAK

Sebuah tamparan keras melayang ke pipinya.

"Itu karena sudah bertindak kurang ajar padaku." Ucap Kinta.

"Ayo pergi dari sini." Ajak Kinta pada James. Tapi dengan cepat Zidan meraih tangan gadis itu dan membopongnya di bahu membuat Kinta terkejut.

"Lepas brengsek!!!"teriak Kinta menggeliat di bahu kanan Zidan. Sepanjang jalan Zidan hanya diam saja hingga mereka tiba di parkiran mobil dan Kinta dimasukkan paksa ke dalam.

"Maaf Pak. Kami tidak bisa membiarkan anda pergi membawa wanita de--" dua orang security menghalangi Zidan saat akan masuk ke kursi kemudi. Sebelumnya ia sudah mengunci otomatis mobilnya agar Kinta tak bisa keluar.

"Ini urusan suami istri." Potong Zidan pada security sambil menunjukkan foto mesra ia dan Kinta dalam balutan pakaian pengantin yang diperoleh dari fotografer studio. Kedua security tersebut mundur teratur.

Zidan segera memasuki mobilnya dan mengendarainya tak perduli Kinta yang marah-marah disebelahnya. Zidan menempuh perjalanan tanpa ada kemacetan karena memang sudah hampir tengah malam. Setelah dua puluh menit mereka tiba di tujuan.

"Kita sampai."

Kinta memperhatikan sekitarnya. Kepalanya sedikit pusing tetapi ia masih mengenali tempat itu. Cottage. Ia segera keluar mobil setelah melepas seat belt untuk melarikan diri. Sialnya ia bingung yang mana cottages tempat sahabatnya menginap, dan berada di kamar berapa ia sekarang.

Zidan mengangkat tubuhnya seketika membuatnya melayang lalu berkata... "Aku akan membuatmu berhenti menolakku."

Zidan membawa Kinta masuk ke dalam cottage dan menguncinya lalu ia buang kuncinya ke sembarang tempat yang pastinya jika Kinta cari pun akan butuh waktu dan perjuangan karena lampu cottage yang masih gelap.

Wedding PlannerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang