Chapter 7-NJ

1.6K 249 17
                                    

"gapapa, seseorang memiliki bahagianya sendiri-sendiri"

Rumah Jaemin.

Tiga orang tengah asik bergelut dengan buku mereka masing masing,itu sangatlah membosankan menurut mereka. Tapi apa daya kalo ga di kerjain ga dapet nilai:)

Kerja kelompok adalah cara paling efektif untuk mereka agar cepat selesai mengerjakan tugas.

Jaemin.
Jennie.
Dan Yeri.

Mereka mengerjakan tugas di rumah Jaemin hari ini,ada rasa senang pastinya di hati jennie.

"Jaemin,ini gimana?" Yeri bertanya pada Jaemin. Menunjukan soal kepadanya.

"Hah?lo gabisa? Segini doang? Pantes masuk kelas E." Ejek Jaemin sembari tertawa renyah.

Yeri memutar bola matanya malas,"ajarin gak? Pulang nih kalo gak di ajarin." Ancaman itu keluar dari mulut yeri yang kontan membuat jaemin berhenti tertawa.

Oke,saatnya mode serius.

"Oke oke,sini gue ajarin. Gitu aja ngambek." Ucapnya menyeret buku yeri kehadapanya.

"Jen." Yeri memangilnya.

Jennie kaget,tentu saja.

"Eh, gimana? Maaf kaget."

Yeri hanya tersenyum melihat ulah Jennie, sedangkan Jaemin melirik lalu lanjut mengerjakan tugas milik Yeri. Bodoamat pikirnya

"Ngalamun aja lo,udah selesai belom btw?"

"Udah kok,"

Setelah mengatakan itu,Jennie menutup buku tulis berserta antek-anteknya kedalam tas. Yeri? Ia hanya melongo melihat kesibukan Jennie.

"Nih, udah selesai." Ucap Jaemin tiba-tiba

Ia menyerahkan buku tersebut kepada Yeri,"Lo cek lagi deh ada yang salah apa kaga. " Imbuhnya.

Yeri mengamati hasil kerja jaemin,tak ada yg salah pikirnya.

"Udah bener ini kayaknya,"

Jaemin menghembuskan nafasnya kesal,"Di cek dulu dong oneng!"

Yeri meringis,lalu mengangguk,kembali mengecek buku tugas miliknya.

"Lo udah selesai?"Tanya Jaemin.

"Lo nanya gue?" Yeri heran.

"Kaga,gue tanya Jennie. Sotoy lu ah."

"Idih."

"kamu tanya aku?" Ucap Jennie malu malu menunjuk dirinya sendiri.

"Iyalah,siapa lagi. Udah selesai belom?"

"Udah kok,baru aja."

"EKHEMM!!!,DUNIA SERASA MILIK BERDUA! GW MAH CUMA NUMPANG DOANG." Yeri tiba tiba berteriak kencang,siapapun tolong hentikan tingkah usilnya.

Jennie tersenyum melihat tingkah yeri,sedangkan jaemin tampak fokus dengan hasil pekerjaan jennie.

"Kok pinter sih?" Jaemin memuji jennie,

Dan kenapa juga cantik?

Jennie kembali tersenyum,"hasil aku bener ga?"

Jaemin mengangguk,"bener kok,cara pengerjaannya juga bagus,gue malah kalah keknyaa." Ujar jaemin lalu menepuk nepuk puncak kepala jennie.

Yeri hanya menangga,oh tuhan tontonan macam apa ini? Seseorang tolong pacari dirinya!,sungguh,yeri benar benar iri.

"Lu udah selese?" Tanya jaemin

"Belum lah,susah soalnya." Yeri menyahut dengan fikiran yang fokus.

"Gue ga nanya elu."

Yeri hanya menangguk malas,seperti inilah rasanya menjadi nyamuk.

"Jennie,dah selese?" Kini jaemin memperhatikan jennie secara intens. Benar kata renjun,sifat jennie tak akan pernah ia temui di raga wanita lain.

Jennie menutup bukunya,"udah." Ia kemudian membereskan buku dan antek anteknya kedalam tas.

Jaemin membantunya,"kalo ga bisa ngerjain sendirian,chat gue aja." Ujar jaemin yang langsung di angguki oleh jennie. Sifat jaemin itu cepat berubah,kadang so sweet dan kadang menyebalkan. Kadang juga bikin jennie nangis.

"Nasib gue gini amat anjir." Celetuk yeri menggelengkan kepalanya.

"Kasian banget." Ledek jaemin yang langsung dihadiah i cubitan kecil oleh jennie. Jaemin meringis,"hehe."

Na Jaemin•✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang