{kamu sangat berharga
di mata orang lain}°
N
J
°Rumah Jaemin.
jaemin di ambang kebingungan sekarang. Ia harus mengantarkan jennie pulang atau yeri.
arghh.
jaemin menjambak rambutnya sedikit frustasi,bagaimana ini! nganterin jennie ato yeri? ato gantian aja kali ya? tapi jauh lah kalo harus bolak balik.
"jaemin!" Yeri dari belakang memangilnya dengan jennie di sebelahnya.oh ya mereka sekarang sedang berada di teras rumah jaemin.
"lo nganterin jennie aja,gue kan bisa naik bus."
"hah?no! no! no!" bantah jaemin tak setuju.
"ih alay lo,lagian gue kan dah besar. Bisa jaga diri. " Yeri masih teguh ingin pulang sendiri naik bus.
"yer." jaemin menatap yeri. Antara kesal dan ingin mencak mencak. Campur aduk pokoknya.
"plis dengerin gue,gue gamau kejadian dulu kejadian lagi ke elo,iya gue tau lo udah gede. Tapi sifat lo masih kek anak kecil. Nurut gue," Tegas Jaemin mengingatkan.
"ya terus jennie gimana? yakali dia naik bus sendiri. Dia pacar lo.Lo harus prioritasin dia dulu lah ketimbang gue."
deg.
jaemin menelan ludahnya bingung,jennie itu pacar nya. Kalo di jalan ada apa apa gimana dong?apalagi ini waktu udah sore menjelang malam.
di suruh naik bus sendiri gitu?
melihat suasana ini,jennie harus mengalah. iya,mengalah untuk kesekian kalinya dengan yeri. Sahabatnya jaemin
"jaemin, aku bisa pulang sendiri naik bus,ga apa apa ko,Aku bisa jaga diri,kamu lebih baik nganterin yeri aja ya?" Jennie berucap lesu.
Yeri menoleh, menatap jennie tak percaya."Jennie,terus lo pulang sendirian?"
jennie mengangguk.
jaemin menatap jennie diam.
"gak apa-apa,lagian ini udah biasa kan. Aku juga sering pergi kemana mana naik bus sendiri. Ngga masalah."Jennie menyakinkan keduanya.
yeri berfikir,"oh iya ya,kamu kan sering kemana mana sendirian naik bus,jadi pulang sendiri gapapaa?"
"iya gapapa." jawabnya jennie. Namun sebenarnya itu bukan jawaban yang jujur. Jennie juga ingin egois.
jaemin diam tak merespon,tentu saja. Bagaimana ini, dirinya seorang lelaki. Dan jennie adalah pacar nya.
"gak,gue nanti anterin lo pulang,"
mendengar jaemin berucap,jennie dan yeri diam sejenak,
"jaemin,plis ini gapapa. Ini juga udah mau malem. Aku bisa di marahin papa kalo pulang kemalaman."
"ga-"
"Jaemin!" Baru saja jaemin ingin berucap,jennie langsung memotongnya.
"aku bisa pulang sendiri." putus jennie no debat.
°°°
N
Jsesuai permintaan jennie sendiri,disinilah jennie sekarang,di halte bus menunggu.
sedih? tentu saja.
dia sebenarnya tak ingin mengalah.
dia juga ingin diantarkan pulang.
pengen juga di ngertiin.
"ini kapan si bus nya datang, lamaa." keluh jennie menautkan kedua tangannya gelisah. siapa coba yg tidak gelisah? mana ini udah mau malam lagi.
semilir angin terus menerpa tubuh mungil iennie,kedingin itu pasti. takut jelas.
"jen..." suara familiar itu memanggil namanya,suara yang...sering ia dengar berberapa tahun lalu.
suara yang pernah membuatnya candu.
dan, sepertinya jennie sedikit merindukan sosok pemilik suara ini. maaf, maksutnya suara ini.
"jennie.." sekali lagi sosok di sebelahnya itu memangilnya kembali.
jennie seketika tersadar,menoleh kearah sosok di sampingnya tersebut. dan yashh! ia tau sosok itu. kenapa bisa kebetulan sekali? kenapa masih bisa di pertemuan lagi dengannya?
•
N
J
•~~~
TBC.
KAMU SEDANG MEMBACA
Na Jaemin•✔
Fanfiction❝Apa aku masih pantas untuk bersama mu, Kim Jennie?❞ -Na Jaemin. 𝕹𝖆 𝕵𝖆𝖊𝖒𝖎𝖓×𝕶𝖎𝖒 𝖏𝖊𝖓𝖓𝖎𝖊 Nb: Slow Update. Start: [22.05.2020] ©나 재민 ~