🍀🌼🍀
"Baiklah katakan aku sedang bermimpi tapi ini keterlaluan! Cepat bangunkan aku!".
🍀🌼🍀
JOO HYUN POV
Jjinja?
Aku mengerjapkan mataku beberapa kali. Aku pasti sudah gila, atau bahkan mati. Dimana aku sekarang?.Kenapa aku tidak tau aku dimana?
Apakah pasir sudah memenuhi kepalaku? Atau aku sudah mati tenggelam.Yaakk dimana aku sekarang? Aku sama sekali tidak tau. Seingat otakku yang sudah berkembang selama 18 tahun aku tidak pernah tau kalau dipusat Seoul ada pantai.
Molla!.
Beberapa menit yang lalu aku terbangun. Kepalaku sangat pening. Yang kutemukan bukan sapu, alat pel atau alat kebersihan apapun. Bahkan tubuhku sudah basah kuyup. Sepanjang mataku memandang hanya ada pasir, dan air. Ini pantai. Bagaimana mungkin aku berada dipantai?
Apakah ini mimpi? Jika iya! Cepat bangunkan aku!.
Aku berjalan kearah batuan karang yang lebih tinggi. Menghindari guyuran ombak air laut yang dengan teganya terus membasahiku. Aku duduk. Kenapa badanku sangat lemas? Tunggu dulu! Apa ini?.
Dimana celana jeansku? Dimana hoodie ku?. Kenapa aku memakai pakaian aneh seperti ini?. Aku meraba kepalaku dan entah bagaimana, rambutku berubah menjadi sangat panjang. Seperti tidak pernah dipotong seumur hidup. Yaakk dimana aku sekarang? Apakah aku sudah mati. Yaa aku ingat, terakhir terjadi gempa. Pasti aku sudah mati karena gempa itu. Dan apakah ini surga? Jadi aku sudah mati?.
"Nona? Apakah nona baik-baik saja".
Seorang gadis datang mendekat padaku. Apakah dia juga penghuni surga sepertiku.
"Nona, bagaimana ini bisa terjadi. Sebentar, hamba akan segera kembali".
Gadis itu berlari menjauh. Kepalaku semakin pusing dan lagi kupikir kakiku sangat sakit. Bagaimana aku bisa merasa sakit saat disurga?.
Gadis itu kembali berlari mendekat padaku. Kali ini dia tidak sendirian tapi bersama dengan serombongan orang yang berpakaian tidak kalah aneh.
"Ampun Nona, hamba pantas mati karena membiarkan Nona pergi sendiri".
Seorang lelaki muda yang kutaksir umurnya baru diawal 20 puluhan itu berlutut padaku.
"Yakk apa yang kau lakukan, berdirilah".
Semua orang yang awalnya menunduk kemudian mendongak dan saling menatap satu sama lain.
Gadis dengan pakaian seperti Hanbok itu mendekatiku. Wajahnya sangat terkejut seperti baru melihat hantu.
"Nona bisa berbicara?".
Sekarang aku yang terkejut. Apa-apaan ini? Tentu saja aku bisa berbicara. Aku punya mulut.
"Kau pikir aku bisu?".
"Ampun Nona, hamba pantas dihukum".
"Nona, lebih baik kita kembali. Yang mulia menteri Hwan sangat mengkhawatirkan anda".
"Menteri Hwan? Pulang? Apa maksudnya?".
Aku mulai tertawa. Bahkan semakin lama tawaku semakin kencang. Gadis muda disampingku tertegun dan menutup mulutnya seperti tidak percaya.
"Yaakk aku sudah tau, Jjinja? Kalian ini. Dimana kameranya. Aku sudah tau sekarang. Kalian sedang syuting kan? Apa ini drama jaman dulu? Ahhh Jjinja. Hentikan akting kalian aku mau pulang".
KAMU SEDANG MEMBACA
•Ring-Love• [Irene X Seokjin]
FanficJjinja? Aku mengerjapkan mataku beberapa kali. Aku pasti sudah gila, atau bahkan mati. Dimana aku sekarang?. Kenapa aku tidak tau aku dimana? Apakah pasir sudah memenuhi kepalaku? Atau aku sudah mati tenggelam. Yaakk dimana aku sekarang? Aku sama...