Ring-22

302 54 8
                                    

"Menyimpan ikan didalam kantung akan mencegah kucing memakannya".

☘☘☘

Pagi ini Joo Hyun bangun dengan sedikit nyeri dan kaku disekujur tubuhnya. Setelah berendam dalam bak mandi dengan air hangat kini dia sedang gusar, lebih tepatnya malu. Apa yang sudah dia lakukan? Benarkah Seokjin mencintainya. Kalau begitu, langkahnya akan semakin mudah, dia hanya perlu membuat Seokjin merelakan kepergiannya.

"Waaa daebak, tidak kukira akan semudah ini".

Joo Hyun terus mematung didepan cermin. Rambutnya masih basah. Dia tidak kunjung mengeringkannya karena masih melamun. Tapi dirinya tersentak kaget saat sebuah tangan memegang bahunya. Seokjin.

"Aku akan membantumu mengeringkannya, jika tidak. Kau akan sakit".

Joo Hyun hanya bisa mematung, wajahnya semakin merah bagai kepiting rebus. Bukan, bukan kepiting rebus, pipinya memanas sekarang, kepiting bakar tepatnya.

"Apa kau istirahat dengan baik? Kau pasti kelelahan, aku baru saja ingin membangunkanmu untuk makan bersama".

"Mwo? Yak Kim Seokjin, bukankah seharusnya kau tidak membicarakan ini?".

"Kau malu?".

Cup.

Joo Hyun membelalak. Baru saja pucuk kepalanya dikecup oleh Seokjin.

"Kau tidak mau makan?".

"Aa.. Ani, aku akan".

Seokjin menarik lembut tangan Joo Hyun. Membawanya duduk didepan meja yang sudah penuh dengan makanan. Bahkan Joo Hyun tidak tau sejak kapan makanan-makanan ini ada didalam kamarnya.

Seokjin menatapnya lembut, mengambilkan sesendok sup dan mendekatkannya pada mulut Joo Hyun. Dengan masih tidak percaya Joo Hyun menerima suapan demi suapan yang diberikan oleh Seokjin.

"Kau tau, kau harus makan banyak. Agar nanti aku cepat menadapat penerus".

Brruusshh..

Seluruh sup yang masih didalam mulut Joo Hyun tersembur keluar, tepat mengenai muka Seokjin.

"Mianhae, Seokjin.. Mian".

Joo Hyun gelagapan dan mencoba mengelap muka Wang Johanya dengan gusar. Dia takut akan dimarahi, hari bahagianya baru saja dimulai. Bahkan dia belum yakin kalau Seokjin sumber kebahagiaannya. Bagaimana mungkin dia akan kena marah. Seokjin dengan cepat menghentikan tangan Joo Hyun. Ditatapnya wanitanya lekat-lekat.

"Aku tidak apa-apa, kau tau".

"Aaa.. Ye".

Seokjin memakan sup bersama dengan Joo Hyun dengan raut muka bahagia. Entahlah, asal kalian tau. Semenjak kejadian tadi malam Seokjin bahkan merasa bahwa kebahagiaannya sudah ditemukan.

Sebenarnya Seokjin tidak ingin mengungkapkan dan menunjukkan perasaannya pada Joo Hyun. Karena bukan waktu yang tepat. Tapi melihat bagaimana Joo Hyun dan Min Yongi saling berusaha dekat membuat dirinya takut. Tidak mungkin dia akan kehilangan cintanya untuk yang kesekian kali. Tidak akan. Joo Hyun adalah Ratunya. Dan dia adalah segalanya bagi Seokjin.

"Yang mulia Wang Joha, hamba Jungkook Menghadap".

Pintu ruangan terbuka menampilkan Jungkook dengan bahu yang masih dilendoti sesuatu. Bukan, tepatnya seseorang. Xiao Xi.

"Yak, Hyung. bukankah kau sudah makan dengan Raja Wen Xiao tadi? Apakah kau tidak merasa mual, bukankah kau selalu makan sedikit? Dan kenapa kau terus tersenyum. Kau tau, Yongi Hyung ketakutan kau kena penyakit gila".

•Ring-Love• [Irene X Seokjin]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang