after met his daddy
..
.
.
Suasana di meja makan begitu hening, baik Juyeon dan Yeonjae tidak ada yang ingin membuka suara sedikit pun.
Selain karena mereka sedang makan. Ucapan Yeonjae tadi juga masih menjadi pikiran bagi Juyeon.
"Daddy aku selesai." Ucap Yeonjae lalu meneguk susu nya.
Juyeon menoleh dan tersenyum kecil.
"Daddy juga sudah selesai." Juyeon bangkit dari duduk nya.
"Yeonjae, daddy ingin bicara dengan mu." lanjut Juyeon melangkah menuju ruang tamu di ikuti sang anak.
♢♢
Hyunjae menatap anak nya yang telrihat murung, namun jika ia bertanya anak itu hanya akan menjawab nya dengan gelengan dan berkata bahwa ia baik-baik saja.
Sebenarnya Hyunjae sudah menebak apa yang terjadi pada anak nya. Jika Hwall seperti itu biasa ia kembali teringat pada sang ayah. Tapi, ia tidak ingin memikirkan hal itu bisa saja ada hal lain yang membuat anak nya menjadi murung seperti itu.
Hyunjae memeluk Hwall yang duduk di samping nya. Memfokus diri nya pada sang putra mengabaikan televisi yang masih menyala di depan sana.
"Masih tidak ingin cerita pada mommy,hmm?" Tanya Hyunjae lembut seraya mengusap kepala Hwall.
Hwall menatap Hyunjae berkaca-kaca. "Daddy."
Hanya satu kata yang keluar dari belah bibir Hwall tapi sudah mampu membuat Hyunjae diam seribu bahasa. Ia tidak tau harus memberi jawaban apa pada sang anak. Ia ingin sekali mengajak Hwall bertemu dengan Juyeon, selagi pria itu berada di Korea. Tapi ia sendiri pun belum menemui Juyeon, ia takut saat ia mengajak Hwall Juyeon akan bersikap kasar pada nya dan membuat si bungsu takut pada ayah nya sendiri. Atau malah memnbenci nya.
"Berapa lama lagi mom? aku harus menunggu untuk bertemu daddy?" lirih Hwall kembali menunduk.
Hyunjae merasa dada nya sesak, ia tak tega melihat anak nya seperti itu. Ia harus cepat menemui Juyeon dan menjelaskan segala nya.
Hyunjae memeluk Hwall, mengusap lembut kepala hingga punggung sang anak. "Mommy berjanji untuk yang terakhir kali nya, secepatnya mommy akan mengajak Hwall bertemu daddy." ucap Hyunjae begitu yakin.
Hwall membalas erat pelukan sang ibu, "Aku akan menunggu mom."
♢♢
Di ruang tamu di rumah Juyeon. Sepasang anak dan ayah sedang duduk bersebelahan di sofa disana. Namun kedua nya sama-sama bungkam sedari tadi. Juyeon yang sebelum nya berkata ingin berbicara dengan sang anak pun kali ini hanya diam yang ia lakukan.
"Ada apa dad? ingin bicara apa?" Yeonjae mulai bicara.
Juyeon menoleh pada si sulung di samping nya. Menarik nafas lalu membuangnya sebelum mulai bicara.
"Untuk permintaan mu tadi dad--"
"Maaf memotong ucapan mu dad, tapi jika hanya untuk mengucapkan sebuah penolakan aku tidak ingin dengar." Yeonjae bangkit dari duduk nya hendak pergi ke kamar.
"Bukan begitu sayang."
Mendengar jawaban sang ayah, Yeonjae yang hendak melangkah mengurungkan niat nya. "Lalu apa?"
Tapi bodoh nya Juyeon kembali diam, terlalu sulit menjelaskan bagaimana perasaan nya sekarang.
Jujur saja, Juyeon pun merindukan Hyunjae dan juga anak nya tapi sakit hati yang begitu membekas terlalu sulit untuk di hilangkan.
"Jika daddy tidak ingin membawa ku menemui mommy, maaf jika aku akan melawan daddy dan berusaha sendiri untuk menemui mommy." Setelah berucap begitu Yeonjae kembali melanjutkan langkah nya menuju kamar, meninggalkan Juyeon yang sedang mengacak surai nya frustasi.
Juyeon marah, kenapa harus perusahaan yang berada di Korea yang mendapat masalah. Apa tuhan sedang mempermainkan nya? apa tuhan sengaja agar ia kembali mengingat rasa sakit hati nya pada Hyunjae?
Juyeon menghela napas nya, berusaha untuk tenang karena setelah ini ia harus kembali mengerjakan sesuatu di ruang kerja nya.
♢♢
Sudah satu minggu sejak kepulangan nya ke Korea. Sang ayah yang semakin sibuk di kantor membuat Yeonjae merasa bosan berada di rumah akhirnya meminta agar pak Kim menemani nya berkeliling kota.
Pak Kim awal nya ragu karena Yeonjae belum meminta izin pada Juyeon. Tapi anak itu terus saja merengek membuat pak Kim akhir nya menyetujui nya.
Yeonjae bersorak senang dan segera masuk ke dalam mobil lalu disusul oleh pak Kim setelah nya.
Mobil hitam itu perlahan melaju meninggalkan area rumah.
Selama perjalanan Yeonjae tidak bisa untuk menahan senyuman nya. Ia begitu merindukan Korea dan juga seseorang yang sudah melahirkan nya.
Mobil yang di kendarai pak Kim mulai melewati jalan yang cukup sepi, hanya ada beberapa rumah dan juga sekolah.
Dan saat sedang melintas, Yeonjae tak sengaja melihat seorang anak sedang di hadang oleh beberapa orang. Anak itu terlihat sangat ketakutan.
Akhirnya Yeonjae meminta pak Kim untuk putar balik, ia ingin menyelamatkan anak itu.
Pak Kim menuruti Yeonjae, ia kembali memutar arah dan berhenti tepat di dekat beberapa anak tadi. Namun yang tersisa hanyalah seorang siswa yang sedang meringkuk kesakitan di tanah. Yeonjae segera turun dari mobil dan menghampiri nya, ia begitu khawatir.
"Hey! apa yang terjadi?" Tanya nya pada anak itu.
Yang di tanya hanya menatap Yeonjae dalam diam sambil memegang perut nya.
Yeonjae yang mengerti segera menyuruh pak Kim membawa anak itu ke mobil dan membawa nya kerumah sakit.
♢♢
Hyunjae keluar dari mobil, ia saat ini sedang berada di sekolah Hwall. Tapi aneh nya sekolah itu terlihat sepi di jam pulang seperti ini, tidak seperti biasa.
Dengan inisiatif nya, Hyunjae menghampiri penjaga disana.
"Tapi semua anak sudah pulang sejak pukul 10 tidak ada siapapun lagi di dalam." mendengar jawaban tersebut kaki Hyunjae melemas, masalah nya ponsel sang anak tertinggal di mobil dan sekarang ia tidak tau harus mencari kemana.
Anak nya tidak pernah naik kendaraan umum, dan tidak tau jalan karena memang jika ingin pergi selalu dengan nya.
Hyunjae berterimakasih lalu kembali ke mobil. Ia ingin menangis sekarang, kemana ia harus mencari keberadaan putra nya.
"Ya tuhan, hwall kau dimana sayang." lirih Hyunjae menahan tangis.
♢♢
Sedangkan di rumah sakit, Yeonjae dengan sabar menemani anak itu. Meyuapi nya makan dan mengajak nya mengobrol.
Pak Kim yang melihat nya merasa heran, karena anak majikan nya terlihat akrab sekali dengan anak yang baru ia temui itu.
"Oh ya Hwall ingat nomor ibu mu? biar hyung kabari ibu mu, pasti ia sangat khawatir sekarang."
Hwall mengangguk, beruntung ia sempat menghafal nomor sang ibu.
Hwall mulai menyebutkan nomor pada Yeonjae.
Tuttt
Tersambung, namun entah mengapa suara sambungan telepon itu membuat nya gugup.
"Hallo."
Oke, Yeonjae ingin menangis sekarang.
♢♢to be continue♢♢
Sunday,300820
KAMU SEDANG MEMBACA
MY SON ♢♢ after met his daddy [slow up]
FanfictionSetelah bertemu dengan ayah mu, kenapa sekarang aku yang di tinggalkan -LHJ Ini semua ku lakukan demi Yeonjae - LJY Aku bahagia walau seperti ini - LYJ ♢♢ Happy Reading...