Chapter 7 : Nge-Date

5 1 0
                                    



Perjalanan pulang kerumah terasa singkat bagi Sabrina, mengingat Sabrina terlalu fokus mengatur detak jantungnya karena bisa berboncengan sama Rafi, dan terlalu fokus melirik ke Rafi dari spion motornya.

Sudah lama rasanya sejak terakhir kali Sabrina dekat sama cowok seperti ini. Ngobrol apaa aja di motor, entah yang terkadang Rafi mencuri-curi pandang ke Sabrina lewat spion motornya, sama kayak apa yang Sabrina lakukan juga.

"Berhenti disitu aja, Raf." tunjuk Sabrina, niatnya mau sampai depan pos satpam aja.

Rafi menoleh. "Yang mana emang rumahnya?" tanya Rafi penasaran.

"Di dalem lagi sih.." balas Sabrina, masih malu kalau Rafi mau mengantar sampai depan rumahnya.

Rafi terkekeh. "Tanggung, sampe depan rumah aja ya.." ucapnya.

Aduh, nada Rafi barusan lembut banget. Sabrina selalu lemah sama lelaki yang berbicara dengan nada yang lembut, atau terdengar halus.

Begitu sampai di depan rumahnya, Sabrina melihat mobil Bunda, berarti tandanya beliau sudah dirumah.

"Makasih ya, Rafi." ucap Sabrina begitu motor Rafi berhenti didepan rumahnya, Sabrina turun dari motor dan melepaskan helm. "Maaf ngerepotin nih.." tambah Sabrina, sebenarnya masih ngerasa tidak enak sama Rafi, takut membuatnya telat pergi sama teman-temannya.

"Iya Sab, santai aja. Hm ngomong-ngomong, lo Sabtu depan ada acara nggak?" tanya Rafi sambil melirik-lirik ke dalam rumah Sabrina dari jendela yang nggak ditutup gorden.

Sabrina bergumam. "Belum ada sih."

Raut wajah Rafi terlihat tegang, matanya nggak berani menatap Sabrina lama-lama, sampai ia harus mengalihkannya beberapa kali. "Jalan yuk?" tanya Rafi, padahal di otaknya ia sudah mempersiapkan kata-kata yang lebih panjang, kayak : Nanti mau jalan sama gue nggak? Tapi yang keluar hanya dua kata.

Sabrina menahan senyumnya, ngeliat Rafi gugup kayak gitu rasanya Sabrina mau mendengar apakah detak jantung cowok itu berdetak sama kencangnya dengan jantung Sabrina. "Kalau lo mau dan bisa aja, itu juga kalau-"

"Boleh." potong Sabrina.

Sabrina nggak kuasa menahan senyumnya, ngeliat Rafi senyum juga mengundang Sabrina untuk senyum juga. "So, its Saturday then?"

"Yes, I'd love to." balas Sabrina.


**

Sabrina menolak memberikan penjelasan lebih lanjut ke Bunda yang ternyata menyaksikan kalau Sabrina diantar pulang sama cowok, Sabrina cuma menjawab singkat kalau Rafi cuma teman dan memang benar adanya.

Hari-hari terasa lama sekali bagi Sabrina sebelum hari Sabtu, seperti biasa Sabrina dan Rafi masih chattingan via LINE, mereka sama sekali tidak bertemu di kampus sejak Rafi mengantar Sabrina pulang.

Hari-hari Sabrina lalui seperti biasa, kuliah, rapat, pulang. Terkadang melihat Instagram Story nya Rafi lagi nongkrong sama teman-temannya. Berbeda sekali sama Sabrina yang anaknya rumahan banget, dimana Sabrina lebih suka diam dirumah daripada main di luar.

Sampai akhirnya sekarang hari Jumat, dan sudah jelas besok hari Sabtu. Hari dimana Rafi mengajak Sabrina jalan untuk pertama kalinya.

A Girl Behind the CurtainsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang