BAB - 15. Cold night

291 182 28
                                    

"Balikin cemilan gue budak! Elahh lo mah,"

Flo tidak memperdulikan ocehan dari Gana, ia sedang unmood jadi sudah biasa jika bawaannya pengen makan terus. Flo tidak berhenti nyemil dari tadi. ia sengaja, agar ia lupa kejadian tadi siang.

Gana bahkan Yana sudah memperingatkannya beberapa kali agar ia mau berhenti makan camilan tapi sama sekali tidak digubris oleh Flo.

"Biarin, lo udah gede ngalah sama adeknya," bela Flo.

"Lo udah makan berapa aja Inem liat noh bungkus jajanan udah bisa buat bangun hotel," cibir Gana.

Flo mendengus kesal, "Kenapa sih! Cowo tu ga ada yang ngertiin cewe! Dasar ga punya prinsip! Plinplan! Benci gue benci!"

Gana menjadi bingung sendiri, bahas apa jadi sampe mana, "lo ngomong apa sih? Orang bahas si A kenapa bisa sampe Antartika? Dasar ga jelas,"

"Lo mau dansa sama pinguin? Nyidam lo pengen sate pinguin? Orang bahasnya gajah bisa sampe mobil,"

"Ga jelas lo!"

"Lo juga!"

"Alien dari mana sih lo?"

Flo menatap Gana kesal "lo pantat nya alien!"

"Alien mana yang punya pantat?" Ucap Yana yang tiba tiba ikut nimbrung.

"Lho? Emang alien ga punya pantat ya ma?" Tanya Gana dengan lagat polosnya.

"Yamana ku tau? Kau kira aku bapaknya?" Kata Yana membuat Gana garuk garuk kepala.

"Ya Tuhan keluarga gueeeeee," pekik Flo seraya menepuk dahinya.

"Dahlahh, mama mau kekamar dulu kalian jangan berisik," pamit Yana membuat Gana dan Flo mengangguk.

"Bang ambilin anak kulkas," perintah Flo pada Gana yang sedang sibuk memainkan ponselnya.

"Enak aja, sape lo nyuruh nyuruh gue lo?" Tolak Gana.

Flo mencebikkan bibirnya, matanya sudah berkaca kaca. sejak kejadian tadi siang,perasaan Flo menjadi sangat sensitif, bahkan setelah pulang tadi Flo sudah menangis tiga kali.

"Dihh cengeng amat sih lo! Iya iya gue ambilin jangan nangis, awas!" Gana beranjak membuat Flo tersenyum senang.

"Yeyyy makasihh abanggg," Gana memutar bola matanya malas.

Flo melanjutkan kegiatan menonton film nya yang tadi sempat tertunda. Hingga..

Tok tok tok

Tiba tiba suara ketukan pintu membuyarkan fokus Flo.

"Siapa?" Teriak Flo, namun nihil, tidak ada jawaban.

Tok tok tok

Lagi lagi suara ketukan pintu terdengar. Flo berdecak sebal, sebenarnya ia sedang berada di posisi mager tingkat akut.

Dengan malas, Flo berjalan kearah pintu. saat tiba, Flo langsung membukanya perlahan. Pintu terbuka, memperlihatkan seorang pria dengan boneka panda besar sedang tersenyum kearah Flo.

Flo sedikit terkejut, lalu ia balas tersenyum, "kak Arlan? Ngapain malem malem kesini?" Tanya Flo.

"Lo amnesia?"

"Hah?" Flo menggeleng cepat, membuat Arlan menatapnya gemas.

"Ini boneka lo, tadi ditinggal gitu aja," terang Arlan sambil menunjuk boneka panda besar itu dengan dagunya.

"Ohh itu, hehe maaf kak tadi lagi bener bener kalang kabut jadi nggak inget apa apa deh,"

"Makanya jangan nangis mulu!"

Frozen Heart [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang