BAB - 23. Anska is back!

186 115 72
                                    

Kemarin, kamu buat aku merasa seolah olah menjadi yang teristimewa tapi hari ini kamu membuat aku seolah menjadi manusia paling asing. Satu saat kamu membawaku terbang setinggi tingginya namun disaat berikutnya kamu jatuhkan aku sejatuh jatuhnya. Ini aku yang terlalu berharap, atau memang kamu yang pandai mempermainkan?

- Flowerrina Anatasya Rosallend -

• Frozen Heart •

__________________________________________________

Seperti biasa, pelajaran tengah berlangsung di setiap kelas. Hari terasa berjalan begitu lambat bagi murid kelas Sepuluh IPA satu, pasalnya, seorang pria yang nampak sudah mulai tua terus berbicara tanpa henti didepan sana.

Flo merasa jenuh, ia meletakkan kepalanya pada tangan kirinya. Pandangannya tertuju pada jendela disampingnya, sinar matahari perlahan menusuk ke matanya membuat Flo segera memejamkan kedua matanya karena silau.

Flo menghela napas, lalu ia membenarkan posisi duduknya. Flo yang merasa bosan hanya bisa menopang dagunya dan memainkan pulpen dengan satu tangan.

Nella menoleh kearah sahabatnya itu, ia berbisik membuat Flo balas menatapnya.

"Gue tau lo gabut, sumpah ya gue bosen banget gila males banget gue dengerin pak Dani ngomong ga ada habisnya berasa kampanye kalo gini,"

"Hmm," Flo hanya berdehem menanggapi ocehan Nella.

"Buset ni anak ketularan virusnya si es batu," Flo hanya menatap Nella sekilas.

"Huaa gue pengen cepet keluar, laper banget gue," ucap Nella sedikit lebih kencang.

"Heh kalian ngapain ngobrol sendiri? Nggak denger saya sedang menjelaskan?" Tegur pak Dani membuat keduanya tersentak.

Seluruh kelas menatap kearah Flo dan Nella. Nella mengusap tengkuknya sedangkan Flo mengalihkan pandangannya.

"Nella kamu kedepan kerjakan soal dari saya!" Perintah pak Dani membuat Nella melotot.

"Kok saya pak?"

"Ya siapa lagi? Ayo buruan kedepan!"

Dengan terpaksa, Nella berjalan kedepan, ia menoleh kearah Flo yang terlihat tengah menahan tawanya. Ia memasang wajah melas berharap Flo akan membantunya.

"Mampus!" Ucap Flo sambil terkikik.

"Mati gue, mana ga paham apa apa lagi," lirih Nella dan segera mencoba mengerjakan sebuah soal di papan tulis sebisanya.

Akhirnya yang ditunggu tunggu tiba, bunyi bel istirahat sontak membuat sorakan terdengar di kelas Sepuluh IPA satu. Pak Dani yang melihat itu hanya geleng geleng kepala lalu segera pergi dari kelas mereka.

Nella masih mengerucutkan bibirnya menahan kesal. Ia sangat malu ketika kena marah pak Dani saat dirinya tak bisa menjawab soal yang diberikan tadi. Flo terkekeh mengingat wajah sahabatnya yang terlihat pasrah ketika terkena omelan dari pak Dani tadi.

"Ck! Nyebelin banget sih," gerutu Nella.

"Udah udah, kantin aja kuy, katanya lo laper," ajak Flo lalu berdiri diikuti oleh Nella yang masih kesal.

Frozen Heart [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang