34

78 5 0
                                    

🐋 KIJUNS's POV

— beep....beeep

"Halo"

"Pa bru?"

"Hari ini ada ujian ga?"

"...ngga, cuma pr kan?"

"Ha? Pr?"

"Iya? Napa? Gak ngerjakno yo..wah iki tuman!"

"Bacod! Lo juga belum kan?"

"Udh lah—"

"Nyelang!"

"Aelah Jun"

"Bye!"

Hari ini hari Senin, hari yang paling tidak adil T^T.
Aku memulai hari dengan baik, dan...seperti biasa.

"Ching, Aku berangkat ya!"

"....!"

"..kalo pulang malem kamu bisa ngaploki aku, see..kalo belum puas, kasi lebih!"

"Tch..udh pergi sono..bnyk bacd lu..!"



Sudah hampir seminggu, tinggal 1 hari lagi untuk bekerja dan aku bisa hidup kembali normal.

Ah si Reiki benar-benar membuatku lelah. Tidak banyak yang terjadi saat aku dirumah Reiki. Tapi lama lama aku baunya sama kyk Reikii!!
Ini gara-gara kelamaan dirumahnya.












Besok 19:25 pm

Hari terakhir aku bekerja.
"Bye"

"Hm"

Sampai dirumah Reiki aku tidak perlu mengetuk pintu.
Terobos ajalah anjim. Belum sampai ke ruang tengah, Reiki memintaku untuk pergi kekamarnya. Ini benar-benar canggung, selama ini dia hanya membiarkanku masuk kekamarnya pada hari pertama bekerja.

"Eh..ya?"

"Duduklah!"

Reiki menyuruhku untuk duduk disofa, bersebelahan dengannya.
Deg~ deg~ deg~
Aku terkejut melihat sebotol bir dedepannya dan 2 buah gelas diantaranya.

Aku tidak begitu mengerti apa yang ingin dia bicarakan. Aku mendatanginya dengan santai dan tenang.

"Apa...yang mau kamu bicarakan?"

"Aku ingin lagi!"

"...eh?"

"Don't give me 'eh?'! Aku tidak ingin mengakhirinya dengan sangat cepat!"

"...me-mengakhiri apa?"

"..."

"....?"

"Bekerjalah untukku lebih lama!"

"..."

"HAAAA??! A-apa?!"

"Aku tidak ingin mengulangi perkataanku lagi!"

"T-ta-tapi, aku—"

"Kalau begitu apa?"

"Eh..e??"

"Apa yang kau mau?"

"...?? Un-untuk apa?"

"Aku tidak ingin kau pergi tau! Kau benar-benar telaten saat bekerja! Lebih bersih dari pelayanku! Lebih rapi dari pelayanku! Aku mohon!"

"Aku t-tidak bisa" astaga anak ini mabuk lagi!!

Aku benar-benar juga tidak ingin berakhir seperti ini. Ini benar-benar canggung. Apa yang harus aku katakan padanya. Wajahnya yang merah membuatku ingin menciumnya.

"AHHH...aku mohon padamu!"

"Aku tidak—"

"Apa yang kau inginkan...supaya kau bisa bekerja lagi padaku??"

Wajah merah, baju berkerah yang agak terbuka, dan rambutnya yang berantakan membuatnya semakin sexy. Dia semakin mendekat, memegang tanganku dan mengatakannya dengan suaranya yang halus.
Wuuuaaaaaa APA YANG HARUS AKU LAKUKAN SEKARANG!!!

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

IG | @hyuulyne.exe
See you in the next chap ♡

CRUSH FOR A BOYFRIEND [ BrightWin ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang