"AKHURNYA!! ROYAL DARMO HAMBA DATANGGGG!!!"
Setibanya di hotel, Haechan yang memang sudah kelelahan refleks berteriak. Bukannya mengambil barang bawaan, ia malah berlari ke halaman.
"Chan woi bawa koper lo tolol!"
Jeno dan Haechan memang sepasang kekasih. Tapi mereka selalu mengumpat satu sama lain. Andaikan ada ya yang begitu, duh nyaman sekali brOu:) pacar rasa temen.
"Lo yang bawain lah, harus sayang sama pacar!" Haechan sudah berbaris di paling depan. Menunggu kartu kamarnya dipanggil.
Sedangkan Mark memilih duduk, bodo amat dengan bajunya yang kotor. Toh, memang sudah kotor. Jaehyun menemani Mark duduk di halaman hotel, menunggu nomor kamar mereka dipanggil.
"Udah baikan?"
"Baikan? Udah. Balikan? Belum." (detele)
"Kelihatannya gimana?" Mark dengan malas menjawabnya, sudah tahu dirinya sudah baikan. Malah bertanya lagi.
Nomor kamar Jaehyun dan Mark disebutkan. Jaehyun mengambil kartu tersebut, lalu menunggu Mark menghampirinya dan jalan bersama.
Mark jalan duluan. Menunggu lift kosong dan bisa menampung mereka nantinya. Sembari menunggu Mark melihat ponselnya, tidak ada notifikasi apapun.
Pintu lift kemudian terbuka, Mark masuk dengan koper serta tas ranselnya. Begitupun Jaehyun. Beberapa orang lainnya memasuki lift, Mark tidak mau tahu apa yang mereka perbincangkan. Toh, urusan cewek.
Pintu lift terbuka di lantai 4. Jaehyun bertugas mencari kamar dan Mark menunggu saja, kata Jaehyun Mark tidak boleh kecapekan. Iya sih, memang begitu, tapi setidaknya biarkan Mark membantu Jaehyun:)
Jaehyun menemukan kamarnya. Kembali ke tempat di mana lift berada lalu menuju kamar. Hanya ada satu tempat tidur berukuran besar, televisi gantung dan lemari. Juga kulkas kecil. Kamar mandinya cukup luas, toilet dan shower ada di sana.
"Akhirnya." Mark langsung merebahkan dirinya, berguling-guling di kasur.
Sedangkan Jaehyun menggelengkan kepalanya. "Cuci kaki dulu, Mark."
"Gak napak ke kasur ini kakinya."
Jaehyun mengiyakan saja. Mark suka susah diberi tahu. Kemudian di grup study tour panitia berkata sebentar lagi kita akan berjalan-jalan ke malioboro.
Mendengar hal itu, Mark langsung membuka kopernya. Mencari handuk dan pakaian dalam serta pakaian mana yang akan dipakainya nantinya. Ia mengambil kaos hitam polos dengan celana jeans berwarna senada. Lalu Mark memasuki kamar mandi.
"Mark gue dulu mandinya!" Jaehyun kalah cepat dengan Mark.
"Gak!"
Jaehyun akhirnya memutuskan menonton televisi. Tak lama Mark berteriak.
"Eh Jae, odol, sikat gigi, sama sabunnya mana?!"
Jaehyun tertawa kencang. "Lo nyimpen di mana? Biar gue cariin."
Mark menjelaskan letak dimana alat mandi itu disimpan. Jaehyun dengan cepat menemukannya. Ia mengetuk pintu kamar mandi, menunggu Mark membukanya.
Mark membuka pintu, tapi hanya kepalanya saja yang muncul. Badannya berada di balik pintu. Ide jahil gila kemudian hinggap di otak Jaehyun. Menjahili Mark pasti lucu.
Mark mengambil alat mandinya, baru akan menutup pintu. Jaehyun menahannya.
Tak banyak bicara. Mark semakin kuat menekan pintu agar tertutup, semakin kuat juga Jaehyun menahan pintu tersebut.
KAMU SEDANG MEMBACA
pacaran [jaemark]✔️
Fanfiction"Gue pacaran sama manusia apa jelmaan es batu? Dingin amat." [bxb, lokal, school life] ©wonieversse, 2020