Bel pulang berdering. Tak membawa kendaraan, alhasil Mark diantar Jaemin. Tapi, karena masih bersedih soal Jaehyun. Jaemin berencan untuk mengajak Mark jalan-jalan. Tapi kata Mark, lebih baik pulang dan ganti baju agar lebih leluasa. Nanti jatuhnya jika jalan-jalan menggunakan seragam sekolah, malah menjelekkan nama sekolah.
Benar juga. Setelah berganti pakaian. Mereka memulai petualangan. Berkeliling kota. Berkali-kali foto. Berkali-kali berhenti. Dan tak terasa malam tiba. Banyak hal yang diperbincangkan. Ada hal yang ingin Jaemin bicarakan, tapi dia tahu itu hanya akan merusak hubungan baiknya dengan Mark.
Jadi. Bungkam lebih baik ketimbang ia harus membuka suara dan membicarakan kebenarannya. Ia tak mau persahabatannya hancur.
"Min, foto lagi mau nggak?" Di sebuah ruangan. Bukan ruangan. Tapi gedung mall. Seperti biasa. Tak ada yang spesial dari itu. Jaemin mengangguk. Selepas foto, Mark sibuk dengan ponselnya.
ps: susah nyari momen MinMark yang dua-duanya black hair terus selca. jadi abaikan warna rambutnya ya:)
12.963 likes
a.lintanggg_ foto sama manusia kek dia emang gapernah bener.komentar ...
jxnoo. ga ngajak:)
jaeminnn_ loh, yang salah kok gue?
|re.renjun @jaeminnn_ pada dasarnya kao dilahirkan untuk disalahkan
|a.lintanggg_ @re.renjun parah sih
|jaeminnn_ @re.renjun 😐💔zhfrangkasa 😐 ... 💔
tyong_ pembalasan nih ceritanya?
fullxsn AYO BUAT KAPAL BARUUUU><
|jxnoo. @fullxsn diserang jaemark shipper baru tau rasa lo(termasuk gue alias jiks nih yang nulis, nyerang haechan nanti. Wkwk)
a.lintanggg_ telah membatasi komentar
12.963 likes
jaeminnn_ kameranya kampret banget.jaeminnn_ mematikan komentar
Postingan keduanya langsung membludak. Besok pagi, kabar soal keduanya meluas. Banyak yang menyangka mereka ini kencan. Tapi, padahal bukan seperti itu. Mungkin.
Jaemin menginap di rumah Mark setelah jalan-jalan. Kebetulan, saat pulang Bunda Mark belum pulang. Menghubungi Haechan, Jeno, dan Renjun agar menyusul. Tak disangka malah datang berbarengan dengan Bunda Mark.
Sekarang Mark menenggelamkan wajahnya. Kantung mata terlihat jelas di wajahnya. Semalam memang nyaris tak bisa tidur. Dihabiskan bermain game dan maraton film. Alhasil, pagi hari ini Mark terasa sangat mengantuk.
"Mark, dicariin Jaehyun tuh. Dianya nunggu di ruang OSIS."
Mark mengangkat kepalanya, malas sih, tapi ia tetap menghampiri. Tahu setelahnya Jaehyun akan marah padanya. Tak peduli soal hubungan mereka nanti, yang penting Mark sudah puas membuat Jaehyun cemburu.
Sampai di ruang OSIS, Jaehyun nampak duduk di salah satu kursi. Menatap Mark dengan datat. Tak takut sama sekali, Mark berdiri di ambang pintu. Enggan menghampiri karena gengsi.
"Apa?" Tanyanya.
"Ini yang apa?" Jaehyun menunjukan fotonya bersama Jaemin yang ia unggah di media sosial kemarin.
"Ya foto," ucapnya datar.
"Lo maunya apa?"
Mark menutup pintu dengan rapat, tak mau banyak orang mendengar ini semua. Disandarkannya punggung itu ke pintu.
"Lo yang maunya apa?" Mark melipat kedua tangannya di depan dada.
"Gue cuma mau lo jadi milik gue. Seutuhnya," Jaehyun menekankan kata terakhirnya.
"Lo ngaca dulu dong bangsat. Gue juga nggak akan gini kalau lo nggak gitu," ucapnya. Penuh emosi. Baru kali ini ia melontarkan umpatan pada Jaehyun.
"Ya guenya emang gimana?"
"Gue bilang dari waktu itu intro anjing!" Mark mengusap wajahnya frustasi, tak sengaja mengumpati Jaehyun dengan kata-kata yang bahkan jarang ia lontarkan, "Lo mikir. Berduaan sama Hangyul di kedai kopi, lo pikir gue ini apa hah?"
Jaehyun diam. Mendengar baik-baik ucapan Mark. Ia, tak masalah jika Mark mengumpatinya. Siapa tahu, ia memang harus diberi kata kasar agar bisa sadar. Kalau manusia kayak gitu sih, udah sih fix jadi kembaran babi. Anjir toxic banget gue. Dah dah, skip.
"Gue pacar lo. Wajar kalau gue over thinking. Gue takut Hyun, dikira gue biasa aja gitu pas gue disiksa sama Taeyong waktu itu? Fisik gue keliatan iya, baik. Tapi lo pernah nggak sih, mikirin hati gue? Gue ngelakuin itu supaya lo sadar sama kesalahan lo. Sekalian buat manasin juga sih," ucapnya.
"Tapi—" Jaehyun hendak menyela.
"Tapi apa? Gue keliatan nggak peduli sama perasaan lo? Iya, emang nggak peduli karena lo nya juga nggak peduli. Semuanya gue buat sesimpel mungkin karena gue nggak mau ribut. Tapi kalau urusannya udah ke arah selingkuhan gini gue mana bisa diem terus dianggap sesimpel itu, nggak Hyun nggak. Lo mikir aja tuh, kita balikan karena emang takdir. Kalau putus juga emang takdir. Seenggaknya kan gue memperkecil kemungkinan kita pisah lagi Hyun," ucapnya.
Jaehyun menghembuskan napas. Mark mendudukan dirinya, rasa kantuknya tiba-tiba hilang saat dihadapkan dengan masalah ini.
"Maafin gue."
"Gue juga, nggak seharusnya gue berduaan sama Jaemin sampai malem. Kek jalang jatohnya," ucap Mark.
"Tapi," Jaehyun mendekat. Duduk di samping Mark. Setelahnya, mereka saling tatap.
"Udah setahun lebih pacaran, kok rasanya enteng banget ya?"
Mark tersenyum kecil, "Ya enteng karena kitanya ngebawa masalahnya itu enjoy aja. Lagian, gue juga gak mau ngestresin diri gue sendiri cuma karena lo."
Jaehyun tersenyum. Hening sejenak. Mereka kembali saling tatap sebelum akhirnya ...
CIUMAN! HAYO SIAPA YANG NUNGGU ADEGAN INI?! AKU SIH, NUNGGU ADEGAN IKEHNYA /plak/
Kedua belah bibir mereka menyatu. Terpisah karena bel masuk berdering. Mark segera menjauhkannya. Menghirup oksigen sebanyak mungkin. Dapat dilihat, wajah keduanya memerah.
Berjalan beriringan. Agak terlihat jarak. Padahal biasanya, tangan mereka saling mengenggam erat. Seolah tak ada hari esok untuk merasakan hangatnya genggaman itu.
Masalah Jaemin dan Hangyul, sudah selesai. Lalu, kini bagaimana dengan masalah ujian dan kuliah mereka?
P A C A R A N
maybe cuma sampe 25 part aja, karena ini juga gada prolognya. ya jadi gakan ada epilog. sisanya di season 2 yyap! secepetnya di publish ya pacaran s2 nya:) tapi tunggu ini selese dulu bujang:> sedih bgt gasi cerita ini udah mo selese😩💔 padahal di cerita lain gasesedih ini💔 ue ue
KAMU SEDANG MEMBACA
pacaran [jaemark]✔️
Fanfiction"Gue pacaran sama manusia apa jelmaan es batu? Dingin amat." [bxb, lokal, school life] ©wonieversse, 2020