Part 7

5.6K 458 5
                                    

"Bolehkah?" ucap Griss lirih dan berat. Matanya mengelap. Dan Syahara hanya diam karena terkejut.

Griss mendaratkan sebuah ciuman di sana. Dan ia tak mampu lagi menahan.

"Aku mencintai mu"

Syahara tersenyum mendengar hal itu untuk pertama kalinya dari Grissham.

******************************
Part 7

"Sepertinya sekarang saatnya, Oma dan Opa mu tahu tentang keberadaan mu, Thif." Griss berucap sembari menunggu pesanan makan siang mereka di restoran. Olivia sedang dalam perjalanan menuju tempat mereka.

Restoran chines yang khas, Syahara pernah bilang kalau orang tua Griss atau Opa dan Oma Thif sangat suka makan di sini. Thif sedikit tidak nyaman. Ia mengetahui bahwa Oma sejak dulu tidak terlalu menyukai Ibunya.

Suasana restoran yang kental dan privat membuat gerak Griss dan Thif nyaman. Mereka mengobrol hal-hal seru yang mereka senangi, bola, atau bahkan sepatu model tebaru yang selalu Thif inginkan.

Tak lama akhirnya orang tua Griss masuk. Mereka sedikit terkejut memandang Thif. Sedangkan lelaki 17 tahun itu hanya tersenyum.

"Siapa ini, Griss?" Opa berujar. Matanya seperti tak asing.

"Jangan bilang?!" Pekik Oma terkejut. Ia berdiri karena sangking kagetnya akan dugaan gila di kepala.

"Dia anak ku, Ma.. Pa.." Ucap Griss tenang. Ia menyentuh punggung Thif dan lelaki itu berdiri untuk memperkenalkan diri untuk pertama kalinya dengan orang yang mebenci Ibunya sampai keubun-ubun itu.

Thif menahan rasa emosi. Di balik amarahnya, ia tersenyum amat manis.
"Nama ku Thif Alexander, putra Ibu Syahara dan Daddy Grissham."

Oma melotot karena terkejut. Ia melangkah menuju Thif dan tak dapat di hindari. Thif menerima tamparan keras di pipinya.

PLAK!!!

"Astaga!! Thif!" Olivia berlari ketika baru masuk mendapati mertuanya menampar Thif. Ia menyentuh anak itu dan kaget bukan main.

"Ma!! Apa yang kau lakukan?!!" teriak Griss keras. Ia mendorong Thif kebelakang punggungnya.

"Itu bukan anak mu, Griss!! Ini pasti anaknya dengan selingkuhannya!! Ini anak pasti mengaku-ngaku!" teriak perempuan itu geram. Sang suami menenangkan.

"Syahara hamil dua bulan saat sidang perceraian! Ini anak ku!!" Griss tak terima.

"Apa buktinya dia anak mu, Griss? Syahara pasti ingin mengambil semua yang kau miliki sekarang!! Kenapa tidak dari dulu dia mengandung?!" 
"Ma.. Tenangkan dirimu." Opa menatap khawatir kearah Thif. Ia sedikit dapat melihat wajah Griss di sana.

"Sudah bagus dia aku suruh ceraikan kau saat itu. Bukankan kalian sudah merencanakan perceraian? Mengapa mendadak kalian batalkan?"

"A-Apa? Apa maksud Mama?" Gris merasa pening. Apa lagi ini?

"Mama sudah sangat senang kalian berencana bercerai karena kau bertemu Olivia. Tapi entah mengapa pagi itu kau menelpon dan mengatakan membatalkan rencana itu." Oma tertawa remeh. Ia melipat kedua tangannya. Memandang sinis kearah Thif yang diam tanpa ekspresi.

"Sialnya kau! Menikah dengan Olivia pun perempuan ini tak bisa memberikan anak!"

Olivia kaget. Namun ia lebih memilih diam karena tak ingin lagi menimbulkan kekacauan.

"Apa maksud, Mama?"

"Pagi itu Mama datang kerumah kalian!"

Waktu itu, entah mengapa pagi teramat indah dimata Griss dan Syahara. Mereka malu-malu memandang satu sama lain, seperti pengantin baru. Griss mencium kening istrinya dan mengucapkan kata cinta sekali lagi.

Syahara (Ending)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang