[35] Kecemburuan

9.5K 434 96
                                    


Selamat malam para readers kuuhhhhhh..

Hari ini aku update panjang yahh...

Yang penasaran gimana reaksi Dias.. Segera dibaca sampai tuntas hehe..

Ada informasi yang aku tulis dibawah nanti..

Salam dari aku, muachhh😘😘😘

Happy Reading 🥰

🌹🌹🌹🌹🌹🌹

Vando meneliti lelaki itu dari atas hingga bawah.

"Muka kamu datar banget kaya tembok rumah saya" Ucap Vando spontan.

Anda terlalu blak blakan ferguso

"Nama saya Glenn Om" Ucap lelaki itu.

"Kamu mau apa ke rumah saya? Kalo mau minta sumbangan kan nggak mungkin, soalnya kamu pake motor keren. Boleh saya cobain nggak motornya lain kali?" Tanya Vando. Astaga ini bapak satu malu maluin banget.

Glenn/Boy mengangguk. Ia sedikit tersenyum.

Nggak beda jauh sama anaknya

"Saya mau jemput Dias Om" Ucap Glenn.

"Ah si anak tuyul? Tadi dia itu takut takut katanya ada orang di depan lagi nungguin dia. Katanya sih nggak kenal, biasa anaknya Om kampungan. nggak bisa liat orang tajir" Jawab Vando asal.

"Makanya nyuruh saya ke sini, katanya takut diculik. Apalagi tadi saya diajak ngintip di jendela. Sungguh terlalu anak itu" Tambahnya.

Tidak salah lagi, tebakan Boy benar, pasti tingkah Dias menurun dari ayahnya.

"Emm bisa dipanggilin Diasnya Om?" Tanya Boy/Glenn.

"Ah bisa bisa" Jawab Vando.

"Rojak, sini jak" panggil Vando. Rojak mendekat.

"Iya tuan?" Tanyanya.

"Tolong panggilkan anak saya Jak, bilang dijemput calon suaminya" Ucao Vando asal.

Awalnya Rojak tidak mengerti, namun ia tetap melaksanakan perintah.

Dias mengintip di jendela. Terlihat si Rojak masuk ke dalam rumah.

"Non di panggil tuan. Katanya non sudah di jemput calon suami" Ucap Rojak.

"Eh kunaon teh pak, kok malah suami suami. Ih si papah pasti malu maluin deh. Greget tau, kalo masalah kerjaan aja tegasnya minta ampun, teliti. Tapi kalo dirumah zonk" Kesal Dias.

Dengan perlahan, ia mendekat ke arah gerbang. Ia seperti mengenal pawakan lelaki itu.

Saat lelaki itu menoleh. Dias terpaku sambil menutup mulutnya dengan kedua tangannya.

"Papahh" Panggil Dias. Vando menoleh.

"Dias kayaknya mau pingsan pah" Ucap Dias sambil hendak perlahan menjatuhkan tubuhnya. Seakan sendi sendinya terasa lemas.

Vando berlari ke arah Dias dan menahan tubuh dias yang hendak jatuh dengan memeluknya.

"Kamu ini kenapa Dias?" tanya Vando tak mengerti kenapa anaknya tiba-tiba seperti ingin pingsan.

"Dias lemas pah, ternyata itu ada pangeran yang jemput Dias" Ucap Dias lebay yang masih bisa di dengar oleh Glenn.

Glenn tertawa kecil melihat tingkah Dias.

"Papa nggak ngomong aneh aneh kan?" Tanya Dias penuh selidik.

"Kamunya yang aneh" jawab Vando tak mau kalah. Ia melepaskan sang anak.

Bad Couple Romance [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang