[37] Kabar buruk

8.4K 440 61
                                    


Sayang sayangkuhhh... Jangan lupa vote sebelum membaca yaaa...

Dan juga kolom komentar ada dibawah, biar ga kosong... hihihi....

Biar author makin semangat updatenya🤪

Selamat membaca 🥰😘

.
.
🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹
.
.
..

Seseorang berjalan menuju kamarnya dengan sempoyongan. Setelah sampai di kamar, ia segera mengunci pintu dari dalam.

Ia berjalan menuju sebuah laci yang ada di sebelah ranjang. Ia membuka laci paling bawah dan mengambil sebuah suntikan dari sana. Diambilnya suntikan itu dan tanpa ragu ia menyuntikkannya sendiri ke tangannya.

"Arghhh" Ucapnya sambil mendongak dan memejamkan matanya saat ia menusuk tangannya dengan jarum.

Nafasnya tak beraturan. Ia bersandar pada ranjang dengan lemas, suntikan itu masih menempel pada tangannya.

Dia terlihat puas, sangat puas. Senyuman devil terlihat diwajahnya. Ia bernapas lega sekaligus senang. Perlahan ia sudah mampu mengatur napasnya. Keringat masih menetes di dahinya.

Ia ingat betapa tersiksanya dia. Sakit, aneh bercampur jadi satu di badannya.

Ia menatap suntikan yang masih menempel di tangannya. "Gue butuh lo njing"

"Satu minggu lo nggak nyatu di hidup gue. Gue sangat menderita" Ucapnya sambil tersenyum sinis.

.
.
.
.

🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹

Denira mengerjapkan kedua matanya. Matanya terasa perih dan berat. Kepalanya pun terasa sangat pusing.

Lalu ia mengingat kejadian tadi di sekolah. Ia merapatkan selimutnya sambil menangis lagi.

"Aarghhhh" teriaknya.

Pintu terbuka. Terlihat Glenn dengan wajah paniknya menghampiri Denira.

"Sayang, sayang kenapa? tenang ya" Ucapnya sambil ingin menyentuh dan memeluk Denira.

Namun Denira bergerak mundur dan menepisnya. "Pergi"

Glenn mendekat lalu memeluk tubuh adiknya itu. "Kamu tenang ya, ini kakak. Kakak kamu. Kamu liat kakak" Ucapnya sambil mendongakkan kepala Denira menatap matanya.

"Kakak, aku takut" Ucap Denira sambil memeluk erat Glenn.

Tak lama setelah itu Mami Diva, Alter dan istrinya masuk kedalam kamar.

Memang sekarang Denira berada di rumahnya sendiri. Akan lebih baik jika Denira bersama Ibunya. Denira akan lebih merasa aman. Begitu menurut Elka.

"Sayang, akhirnya kamu bangun. Semua baik-baik aja ya" Ucap Diva menenangkan.

"Glenn" Panggil Alter.

Glenn menoleh. "Iya kak?"

Glenn berdiri. Pelukannya digantikan oleh Diva. Delia ada di samping Denira mengusap punggungnya.

"Kamu telpon Elka. Bilang kalau Denira sudah bangun. Dia yang paling khawatir tadi" Ucap Alter pada adiknya itu.

"Elka dimana?" Tanya Denira lirih.

"Kamu sabar ya dek, itu Glenn lagi hubungin Elka. Dari tadi dia nungguin kamu, lalu ada urusan sebentar jadi dia keluar" Jelas Alter agar adiknya tenang.

Glenn mengangguk. Ia berjalan keluar kamar dan segera menghubungi Elka.

"Ka"

"Iya Glenn"

Bad Couple Romance [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang