#4

989 126 5
                                    


~♥️ ~
'You see her when you close your eyes'


.
.
.

Sakura menatap pantulan dirinya didalam cermin. Dress tosca selutut, kalung berbandul bunga sakura dan bandana yang sewarna dengan dress-nya. Ia terlihat cantik dan manis diwaktu yang bersamaan. Dengan semangat ia menuruni anak tangga yang menghubungkan ke lantai satu. Hari libur yang artinya jadwal kencannya dengan sang kekasih.

"Sasori-nii, aku pergi." Teriak Sakura lalu berlari menuju mobil Sasuke.

"Pulang tepat waktu!" Balas Sasori.

Sakura tak menjawab karena dirinya sudah berada didalam mobil Sasuke. "Kita akan kemana, Sasuke-kun?"

"Kau sudah makan?" Tanya Sasuke yang dibalas dengan gelengan pelan. "Kita ke warung paman Teuchi."

Sakura mengangguk semangat. Sasuke melajukan mobilnya menuju tempat yang dimaksud. Hingga mobil yang mereka tumpangi berhenti disebuah bangunan besar bernuansa Jepang. Mereka masuk dan duduk diruangan yang biasanya mereka tempati. Cukup sering keduanya kemari, terkadang Naruto juga turut serta.

"Aku ingin ramen." Kata Sakura semangat.

Sasuke menggeleng keras, "Selain itu, kau sudah makan cukup banyak ramen diSuna kan?"

Sakura mengerucutkan bibirnya sebal. Memang benar ia makan banyak ramen, tapi ia masih ingin memakan mie berkuah itu. "Sekali ini saja Sasuke-kun."

"Tidak."

"Ayolah Sasuke-kun~"

"Tetap tidak Saku. Dan biarkan aku yang memesan." Kata Sasuke final. Mengabaikan rengekan sang kekasih ia menyebutkan pesanannya.

"Chanko nabe, sushi, Udon, jus tomat, lemon tea, tokoroten, dan anmitsu." Sasuke mengangguk.

Onyx miliknya melirik wajah Sakura yang tampak berbinar mendengar kata anmitsu. Ia bahkan melupakan ramen yang ia inginkan tadi. Membuat bibir Sasuke tak tahan untuk menahan senyumnya.

"Kau senang?"

Sakura mengangguk dengan senyuman manisnya. "Kau yang terbaik!" Biasanya Sasuke tak pernah memperbolehkannya memesan dessert berupa es krim. Tapi kali ini berbeda, dan ia benar-benar senang akan hal itu.

"Wah teme, kau disini juga?" Sapa Naruto yang berjalan ke arah mereka. Bisa dibilang ruangan yang mereka tempati ini hanya diperbolehkan ditempati oleh sepuluh pelanggan saja.

Sasuke menatap malas sahabat kuningnya. Jika begini, gagal ia menikmati waktu makan berdua dengan Sakura. "Ck, makanlah diruangan lain."

"Eh?! Memangnya kenapa? Tenang saja aku tidak akan mengganggu kalian, karena aku datang bersama Hinata-chan." Kata Naruto. Tiba-tiba saja gadis itu muncul dari belakang Pemuda Namikaze itu.

Sakura menatap was was ke arah Sasuke. Tapi sepertinya pemuda itu tampak tak peduli dengan nama yang barusan Naruto sebut. Bahkan Sasuke hanya melirik Hinata sekilas lalu mengangguk acuh. "Ya ya terserah."

Ada rasa lega saat Sasuke berkata seperti itu. Pemuda Uchiha itu kini hanya fokus menatap Sakura seorang. Membuat ribuan kupu-kupu seolah berterbangan didalam perutnya.

Akhirnya Naruto dan Hinata memilih duduk dimeja yang bersebrangan dengan mereka. Mereka terlihat bahagia saat memesan makanan. Dapat Sakura lihat binar yang tak biasa dikedua mata gadis itu saat menatap Naruto.

"Apa yang kau pikirkan? Jangan mengabaikanku." Kata Sasuke tak suka.

"Gomen Sasuke-kun."

HOLDING TIGHTLYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang