~♥️~
.
.
.
Dengan rambut acak-acakkan juga riasan yang hampir luntur Karin memasuki rumah apartemennya. Mengabaikan seorang pemuda tampan yang duduk diam memperhatikannya.Mendengus kasar seraya mengemasi beberapa pakaian didalam koper. Setelah dirasa cukup, ia segera menarik koper ungu itu pergi. Bersamaan dengan tatapan bingung dari pemuda berkemeja putih.
Sejujurnya gadis merah itu sedikit malas dengan tugas barunya. Bukan masalah jika ia harus merawat seorang pasien sampai sembuh, tapi yang jadi masalah adalah dia harus menginap dirumah pasien tersebut dan manjadi pengasuh karena sang pasien menolak untuk dirawat dirumah sakit. Jika begini maka ruang geraknya tentu akan terbatas. Menolak pun percuma, karena itu perintah langsung dari pemilik rumah sakit.
"Aku lelah." Gumam Karin. Setelah dari rumah sakit dan mengurus pasien yang kambuh, dia kembali dihadapkan dengan masalah.
Disinilah dia sekarang, rumah mewah dengan logo kipas didepan pintunya. Tanpa perlu capek-capek mengetuk, dia langsung masuk setelah seorang pelayan menyabutnya.
"Ah Karin-chan, aku senang kau akan tinggal disini!" Pekik seorang wanita paruh baya.
Karin tersenyum canggung, "Maaf merepotkanmu, bibi."
"Tidak repot kok, justru aku harus berterimakasih padamu karena mau merawat putraku."
"Itu sudah kewajibanku sebagai dokter." Balas Karin sopan.
Tersenyum lembut lalu menarik tangan Karin ke sebuah ruangan yang sudah didesain sesuai dengan selerah gadis itu. Karin tak tau harus berkata apa lagi melihat keantusiasan wanita didepannya itu.
"Kau suka kamarmu, Karin-chan?"
"Ah, aku suka. Tapi aku merasa tidak enak."
"Jangan sungkan Karin-chan, anggap saja rumahmu sendiri. Kelak kau akan menjadi istri dari Itachi-kun." Kata Mikoto yang membuat Karin menatap wanita itu kikuk.
"Terimakasih, bibi."
"Tidak masalah. Nah istirahatlah dulu, kau pasti lelah dengan kejadian hari ini." Kata Mikoto perhatian.
Karin tersenyum lalu mengangguk. Ibu dari Itachi terlalu baik padanya. Bagaimana jika ia menghancurkan harapan dari wanita itu? Membayangkannya saja membuat dia tidak sanggup.
~♥️~
Naruto menatap antusias pada gadis disampingnya yang asyik menceritakan film yang ia tonton, bukan ceritanya tapi wajah bahagia itu yang membuat dia enggan berpaling. "Dan kau tau Naruto, ternyata si tokoh utama berhasil hidup kembali. Dia akhirnya pulang ke negaranya bersama putri kecilnya juga suami barunya."
"Film ini memiliki konflik yang menguras air mata. Aku bahkan tak hentinya menangis saat suaminya mengalami kecelakaan. Dan bagaimana gadis itu berjuang untuk hidup." Lanjut gadis itu.
"Kau harus menontonnya! Aku juga akan merekomendasikan ini pada Karin-nee."
"Iya, Saku. Ngomong-ngomong apa kau mendengar gosip baru-baru ini?" Tanya Naruto hatu-hati.
Sakura menaikkan satu alisnya, "Gosip? Gosip apa?"
Gadis merah muda itu tampak bingung dengan gosip yang dimaksud oleh Naruto. Pasalnya puluhan gosip akan terus beredar setiap harinya. Jadi gosip mana yang dimaksud oleh sahabatnya itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
HOLDING TIGHTLY
RandomHubungan yang mulanya harmonis menjadi retak seiring waktu. Janji tuk selalu bersama seolah hanya bualan semata. Sasuke, pemuda dingin tapi perhatian itu perlahan jatuh hati untuk seorang gadis yang hadir diantara keduanya. Sakura, gadis berkepribad...