Bell sekolah berbunyi, suara teriakan dari kelas lantai satu hingga lantai empat terdengar. Betapa bahagianya pulang sekolah, waktu yang di tunggu-tunggu para murid. Bahkan baru saja menginjakan kaki di lantai kelas rasa ingin pulang cepat selalu menghantui, alasannya sih ingin mengistirahatkan tubuh yang mulai lelah dah hati yang sudah patah karna dia.
Anjir apaan dah.
Bulan dan Vanda menunggu di parkiran, Bulan yang menunggu Dion sedangkan Vanda gak tau nungguin siapa. Vandakan jomblo gak mau sama cowo kecuali Baekhyun dan dia.
Tak lama batang hidung Dion d.k.k terlihat dan berjalan keparkiran.
"Sayang, maaf ya hari ini aku gak bisa anterin kamu pulang." Ucap Dion pada kekasihnya.
Bulan mengangguk. "Iya gak papa kok, lagian aku sama Vanda juga lagi ada urusan penting."
"Anjay sok sibuk." Ujar Riyan yang di pelototi Dion.
"Yaudah aku duluan ya sama Vanda," Pamit Bulan.
"Kamu hati-hati ya." Ucap Dion sambil mencium pipi Bulan. Bulan hanya mengangguk sebagai jawaban.
Taxi online yang di pesan Bulan datang dengan tepat. Bulan dan Vanda segera memasuki mobil taxi sebelum melaju Gibran berlari menghampiri Bulan.
"Udah waktunya cuci darah, semangat ya, gue sayang lu sepupu." Ucap Gibran memeluk Bulan sambil mencium jidat Bulan.
Dion, Adit, dan Riyan sudah tidak aneh lagi. Apalagi Dion, karna Dion dan Gibran adalah sahabat dari janin Dion tahu bahwa Gibran sangat menyayangi sepupunya itu.
"Yaudah sanaa gak enak di lihatin sama Dion, entar kalo putus berabe!"
"Hehe yaudah hati-hati ya, Vanda jagain ini curut satu!"
"Siap bre!"
Mobil taxi itu melaju tetapi Gibran masih diam di tempat dan melihat mobil taxi itu hingga benar-benar hilang. Setelah sudah benar-benar tidak terlihat Gibran menghamipiri teman-temannya.
"Mau langsung pulang kan?" Tanya Adit dan hanya di jawab anggukan oleh teman-temannya.
"Lu pada duluan aja deh pulang nya." Ucap Dion.
"Lah kenapa gak bareng aja? Biasanya juga kalo lu ada urusan kita bakal pulang bareng cuma beda jalan aja pas di perempatan." Ujar Riyan.
"Udah-udah urusan si Dion itu mah, ayo kita pulang." Gibran memakai helm full face nya dan menyalakan motor ninjanya begitu juga dengan Adit dan Riyan.
"Pulang duluan ya, Yon!" Ucap Riyan di angguki Dion lalu ke tiga motor itu keluar dari parkiran sekolah.
Dion di parkiran sendiri karna semua murid sudah pulang ke alamnya masing-masing. Hanya tersisa beberapa kendaraan murid di parkiran, mungkin sedang ada eskul.
Dion menunggu seseorang hingga 10 menit lamanya, untuk menghilangkan rasa bosan lelaki itu memainkan game online di ponselnya. Tiba-tiba ada yang memegang pundaknya.
Dion menolehkan kepalanya. "Eh kamu kirain aku siapa." Ucapnya terkekeh sambil mengelus kepala gadis itu.
"Pacar kakak udah pulang beneran?" Tanya gadis itu dengan mata yang menyapu parkiran.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bulan Sad Story
Teen FictionNama aku, Bulan. Kata orang memeluk mama ketika lelah itu nyaman, kata orang memeluk mama saat sedih itu tenang, kata orang memeluk mama dengan bahagia itu rasanya istimewa. Tetapi aku tidak pernah merasakan pelukan yang orang lain bilang nyaman, te...