PART 11

181 76 0
                                    

Setelah selesai membantu Citra memasak, Bulan juga membantu Citra menata makanan di meja makan. Citra yang senang ada Bulan di sini tidak henti-hentinya menceritakan kisah cintanya bersama sang suami.

Sejak pertama kali Dion membawa Bulan ke rumahnya. Dari situ juga Citra dan Megantara menyukai Bulan, bahkan saat Bulan sedang berkunjung seperti ini wanita itulah yang selalu di manjakan. Sedangkan Dion seperti anak tiri yang tidak di perdulikan.

"Bunda kok cuma suapin Bulan sih?" Protes Dion melihat Bundanya yang sedang menyuapi Bulan. Sedangkan Bulan menerimanya merasa tidak enak.

Megantara menoleh sambil mengunyah makanannya. "Ya emang kenapa? Udah lanjutin makannya jangan banyak cing cong."

Devan mencibir. "Di sini yang anak Bunda sama Papa aku atau Bulan sih?"

"Bulan." Jawab Citra dan Megantara kompak.

Bulan tertawa kecil melihat wajah asam Dion. Sedangkan lelaki itu mungkin sedang mengumpat kesal karna jawaban dari kedua orangtuanya.

Dion menggesekan sendok dan garpunya sehingga membuat dentingan yang cukup nyaring. Megantara dan Citra sudah menahan tawanya sementara Bulan menggelengkan kepalanya lalu duduk di samping kursi Dion.

Bulan mengambil sendok dan garpu dari tangan Dion. Lelaki itu masih cemberut tidak mau mentap Bulan. Bulan menggeser piring Dion lalu menyendokan nasi dan mengarahkan pada mulut Dion dan lelaki itu tidak kunjung membuka mulutnya.

Bulan menghela nafas. Mode manjanya sedang aktif. Bulan mengusap rambut Dion lalu memainkan pipi Dion.

"Makan dulu biar aku suapin." Bujuk Bulan dan Dion hanya menggeleng pelan.

"Bunda sama Papa bercandaan doang ih sayang." Bulan memeluk Dion agar lelaki itu tidak marah lagi.

"Bunda bercanda Dion, kalian berdua anak-anak Bunda sama Papa." Ujar Citra ikut membujuk.

"Lihat tu calon mantu Papa perhatian sama kamu, makan di suapin. Coba lihat Papa, saking mandirinya Papa makan sendiri gak di suapin bunda kamu." Kini Megantara ikut-ikutan membujuk putranya yang sedang merajuk. Mungkin sambil mengode istrinya juga.

"Yaiyalah pacar Dion."

"Iyakan calon mantu gue bujank!"

Bulan tertawa melihat Dion yang sudak tidak marah lagi. Inilah yang di sukai Bulan saat datang kemari. Keluarga yang sangat harmonis, membuat Bulan merasa senang.

"Suapin, Yang." Titah Dion pada Bulan.

Satu suapan masuk ke dalam mulut Dion dan hingga makanan yang di piring tandas. Citra dan Megantara yang melihat ke uwwuan sebenarnya iri tetapi gengsi karna melihat umurnya yang sudah tua.

💔💔

Setelah menyelesaikan makan malam. Bulan dan Dion menonton tv kesukaan mereka yaitu horor. Megantara yang duduk bersama laptop di pangkuannya sedangkan Citra yang sedang menggunakan masker di wajahnya.

Jam menunjukan pukul 8 malam. Citra yang sedang menunggu masker wajahnya kering sambil mengipasnya dengan kipasan kecil. Tanpa sengaja matanya melihat ke arah jam dinding.

"ASTAGHFIRULLAH DION! GANTI CHANEL TV NYA CEFATTTT!!!"

Dion dan Bulan yang sedang fokus tersentak kaget. Megantara yang mengerjakan kerjaan di laptopnya tanpa sengaja membanting laptopnya.

"Bun ...." Geram Megantara pada Citra. Sambil matanya melihat laptop yang beruntungnya tidak rusak.

"Bunda kebiasaan ih teriak-teriak."

Bulan Sad StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang