Hai kawan! Terimakasih udah mau baca, vote, dan komen cerita aku ❣
Temenin aku mendaki ya, biar kita sama-sama sampai puncak ❣
- Selamat membaca -
Seorang gadis sedang menyiapkan makanan yang baru saja dia masak, dan ia letakan di meja makan. Kali ini gadis itu memasak ayam kecap dan kentang goreng kesukaan kekasihnya.
Gadis itu mengambil piring, lalu memberi nasi, ayam kecap, dan juga kentang goreng. Sudah seperti istri yang menghidangkan makanan untuk suaminya, padahal kedua pasang kekasih itu masih pelajar.
"Gimana rasanya, Kak?" Tanya gadis itu sambil melihat mimik wajah lelaki yang ada di hadapannya.
Lelaki itu mengerutkan dahinya membuat gadis itu menunggu. "Enak kok, dagingnya lembut, bumbunya pas, kecapnya juga gak kebanyakan. Aku cobain kentang gorengnya dulu," tangan nya mengambil kentang goreng dan memasukan kedalam mulut. "Emm, kentang gorengnya juga gak terlalu keras. Enak pokoknya!"
Gadis itu bertepuk tangan. "Yeay! Aku udah bisa masak kesukaan kakak." Ucap gadis itu senang.
Lelaki itu terkekeh dan memeluk gadisnya dengan sayang. Lalu memegang pipi gembul gadis itu dan mengecup bibir nya singkat.
"Makasih udah masakin makanan kesukaan aku."
Mampus udah dosa ini aing yang nulis!
Gadis itu tiba-tiba menjadi patung setelah sadar apa yang di lakukan kekasihnya tadi. Lebih tepatnya cowoknya nyosor.
💔💔
Vanda dan Gibran yang masih menunggu di depan ruangan cuci darah hanya duduk diam memandang tembok. Vanda memegang perutnya lapar sedangkan Gibran gabut karna ponselnya mati kehabisan baterai.
Kruk ... kruk ...
"Buset laper banget gue anjim!" Gumam Vanda dengan suara kecilnya sambil memegang perutnya.
"Ke rumah makan di depan rumah sakit kuy, Van." Ajak Gibran yang peka karna mendengar perut Vanda yang berbunyi minta sedekah.
Jangan baper pliss dia cuma ngajak makan doang.
"Gak ah, gue lagi puasa." Tolak Vanda mentah-mentah.
"Puasa apaan? Tapi tadi kok lu minum?"
"Gak mau, Lu aja sana!"
Gibran menarik lengan Vanda membuat gadis itu terseret seperti kambing. Vanda mendengus kesal, ingin sekali menjitak lelaki ini lalu dia mutilasi dan di jadikan sosis bakar.
"Gue gak mau, Gibran!" Vanda berusaha melepaskan tangan Gibran yang masih menarik tangannya.
Vanda mengigit tangan Gibran dan membuat lelaki itu melepaskan tangan Vanda.
"Main seret-seret aja, emang gue kambing kurban?!" Vanda masih kesal pada Gibran.
Gibran mengelus tangan kiri nya yang tercetak gigitan Vanda, seperti gigitan harimau rasanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bulan Sad Story
Teen FictionNama aku, Bulan. Kata orang memeluk mama ketika lelah itu nyaman, kata orang memeluk mama saat sedih itu tenang, kata orang memeluk mama dengan bahagia itu rasanya istimewa. Tetapi aku tidak pernah merasakan pelukan yang orang lain bilang nyaman, te...