08.00 am - Thu 21st November 2013

3.7K 631 73
                                    

Aku melihat tubuhku sedang terbaring lemah di atas kasur dan dibalut dengan selimut putih. Peralatan-peralatan medis juga menghiasi tubuhku disana. Aku keluar dari ruangan ICU, dan melihat Niall bersama ibu sedang menangis. Astaga, mengapa tadi aku begitu bodoh?

Sejujurnya, aku tidak tahu mengapa aku melakukan hal tersebut. Bahkan aku tidak memiliki pikiran untuk loncat dari mobil sebelumnya. Seperti ada seseorang yang merasuki otakku.

Harry sedang berada disampingku saat ini, dia merangkulku. Jujur, seberapa pun aku kesal dengan Ibu, aku tidak mungkin senang melihatnya menangis begini.

"Harry, apa tadi kau merasuki pikiranku?"

Harry sontak tergelak ironi akibat perkataanku, "Tidak mungkin. Aku saat itu hanya berharap kau akan koma dan meninggal, lalu hidup bersamaku sampai hari akhir tiba."

"Mengapa kau tidak membiarkanku hidup bahagia bersama Niall? Kalau kau memang mencintaiku, mana mungkin kau membiarkanku mati."

"But darling, you let me die one year ago."

Seketika, udara seakan berhenti mengisi paru-paru didalamnya. Tidak, tidak, aku tidak membiarkannya meninggal! Aku bukan orang yang membuatnya meninggal, aku bukan penjahat, aku bukan orang jahat.

Mengingat semua kejadian itu, aku membawa tangan kananku ke rambut, lalu menjambaknya frustasi. Aku mundur beberapa langkah dari Harry, kemudian berteriak, menjerit histeris. Aku ingin membuka mulutku, namun tidak bisa. Mulutku seakan terkunci rapat.

Aku menjerit lebih keras lagi, membawa diriku untuk duduk diatas ubin rumah sakit yang dingin, kemudian menjambak rambutku. Aku memeluk lututku.

"Hentikan, Laura! Aku mencintaimu, jangan bersikap seperti ini. Semua ini menyiksaku, maafkan aku, oke?" katanya, dia berjalan mendekatiku. Memeluk tubuhku, dan mengusap puncak kepalaku lalu menciumnya. Hembusan napasnya menembus pori-pori kulit kepalaku. Jesus, aku sungguh mencintainya.

"Harry, aku bukan orang jahat. Aku, aku -"

Dia memelukku lebih erat lagi, "Tidak, itu adalah pilihanku. Aku yang salah, maafkan aku."

Aku menangis di dalam dekapnya, setidaknya ini mengurangi bebanku sesaat. Apa aku harus pergi?

*

Kok cerita ini makin ngelantur ya..

[1]Illusion ➸ h.sTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang