Bam merasa dirinya seperti mendapat lotre dan memenangkan hadiah grandprize-nya. Bagaimana tidak, ia masuk ke sekolah Talse Uzer atas paksaan sang ibu, yang ingin setidaknya ia bergaul dengan anak-anak yang sederajat dengannya. Setelah melalui debat panjang, akhirnya ia setuju untuk masuk sekolah swasta pilihan ibunya.
Tapi siapa yang sangka menuruti perkataan ibunya membuat dirinya mendapatkan nikmat duniawi tiap senin-jumat? Oh, pilihan orang tua memang tak pernah salah.
Bam mengingat betul, saat ia terlambat di hari pertamanya masuk sekolah, Dewa bukannya mengirimkan guru killer untuk menyambutnya tapi malah mengirimkan salah satu malaikat tak bersayapnya.
Meskipun sang malaikat berlaku seperti iblis di hari pertama pertemuan mereka.
Tak ada yang bisa mencegahnya, bahkan Dewa sekali pun. Tak ada satu pun yang bisa mencegah Jue Bam Grace jatuh cinta pada Khun Aguero Agnis di pertemuan pertama mereka.
Seolah hadiah sang Dewa belum cukup dengan mengirimkan salah satu malaikatnya, ia mendapat hadiah lainnya. Bam satu kelas dengan si malaikat.
Bam bukan lah seseorang yang paham seperti apa jatuh cinta dan tergila-gila pada seseorang. Ia tak pernah merasakan sebelumnya. Tapi, dirinya seolah menjadi orang yang paling paham soal cinta saat berhadapan dengan Aguero.
Di hari pertamanya, hanya beberapa detik setelah Aguero selesai menceramahi dirinya atas keterlambatannya, Bam mengetesnya. Bagaimana rasanya ketika lidahnya melafalkan nama Aguero.
"Aguero."
Ia mendapatkan hukuman dua kali lipat dari yang seharusnya setelahnya. Tak masalah. That's really worth it. Karena Bam menghabiskan dua jam pelajaran pertamanya bersama Aguero, yang ditugaskan untuk bertanggung jawab atasnya.
Ketika tahu Aguero adalah salah satu kandidat kuat untuk presiden siswa di tahun keduanya, Bam seolah menjadi tim sukses pemuda itu tanpa direkrut secara resmi. Ia tak akan berhenti mempromosikan pemuda itu kepada seluruh penghuni Talse Uzer. Bahkan ia mungkin lebih nyaring dibanding tim sukses Aguero yang sebenarnya.
Namun Aguero tetap kalah, dan Bam tak terima dengan hal tersebut. Yang mengalahkannya adalah seseorang yang telah memegang jabatan presiden siswa sejak tahun lalu. Hei, harusnya mereka membuat peraturan bagi yang telah mendapatkan jabatan itu tak boleh untum mengikutinya lagi!
Aguero berakhir menjadi wakil 1 sang presiden siswa. Meski kesal, tapi Bam seolah bangga dengan prestasi si biru. Itu baru 3 minggu Bam mengenal Aguero.
Di minggu keempat, sebuah gosip yang Bam anggap murahan masuk ke telinganya.
"Kudengar presiden kita dan wakilnya diam-diam berkencan!"
"Hush, darimana kau dapat info sembarangan seperti itu?"
"Dari salah satu anggota council terpercaya. Pokoknya sudah pasti benar kok!"
"Heol, tak adil. Kenapa yang tampan dan tampan saling berkencan? Kalau begitu tak akan ada sisa untuk kentank sepertiku!"
"Kita sebagai kentank diciptakan untuk menjadi shipper mereka. Sudahlah, kita lakukan kewajiban kita dengan baik dan benar saja!"
Bersamaan dengan kabar burung itu, perkumpulan pendukung hubungan presiden dan wakilnya sudah berhasil merekrut banyak anggota dalam waktu singkat. Bam tak percaya kenapa semua orang percaya dengan gosip murahan itu?
Sampai akhirnya Bam melihatnya dengan mata kepalanya sendiri. Saat ia memergoki dua siswa yang menjadi topik panas minggu itu berjalan-jalan di taman dekat komplek rumahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bamkhun's Journey
RandomThey said, "We have something to tell you about our pages. Will you desire to open our journey?" Hanya kumpulan ide-ide BamKhun yang langsung dituangkan dalam cerita sebelum ide menguap.