9

1.2K 107 19
                                    

Hai guys,

Lama ya tidak up :v

Apa kabar?

Jangan lupa vote dan komen

Author ngetik tuh sambil mikir soalnya, jadi hargai ya.

Biar author semangat ngetiknya

Happy reading

Sayang readers

Typo bertebaran

####################################

Keesokan harinya,

Minji terbangun dan melihat dirinya berada disofa dengan selimut menutupi setengah tubuhnya. Minji meregangkan tubuhnya daan berdiri berjalan gontai ke dapur untuk mengambil minum.

"Kau sudah bangun?" Tanya Jimin yang berada di pantri sedang meminum teh membuat Minji terkejut.

"Aish kau mengejutkanku" sentak Minji. Dan Jimin mengabaikan Minji dan lanjut bermain ponselnya.

"Kau mau sarapan apa?" Tanya Minji melihat bahan makanan yang ada di lemari pendingin.

"Aku tidak ingin makan masakanmu sekarang" ucap Jimin tak berselera makan masakan rumah.

"Lalu kau mau apa?" Tanya Minji malas.

"Kau ganti baju dan ikut aku" ucap Jimin.

"Kita mau kemana? Kau tidak lupakan kau ada jadwal" ucap Minji sudah seperti asistent Jimin yang sesungguhnya.

"Kau cerewet sekali. Cepat ganti baju" ucap Jimin lalu mendorong Minji agar pergi ke kamarnya.

"Iya-iya, dasar iblis" desis Minji.

disinilah mereka sekarang, di sebuah kedai yang menjual mandu. Jimin tampak bersemangat saat pesanan sudah sampai, sementara Minji tampak was-was takut ada yang mengenali mereka atau lebih jelasnya mengenali Jimin.

"Apa kau yakin makan disini?" Ucap Minji mendekatkan dirinya pada Jimin dan setengah berbisik.

"Kenapa memangnya? Apa kau tidak bisa makan ditempat seperti ini?" Tuduh Jimin dan Minji langsung menggeleng cepat.

"Lalu kenapa kau terlihat sangat keberatan?" Tanya Jimin kesal.

"Ya, dasar bodoh! Apa kau ingin kita dikenali oleh semua orang?" Pekik Minji setengah kesal.

"Aishh aku hampir lupa, tapi bagaimana ini pesanannya sudah datang" balas Jimin cemberut melihat mandunya yang belum sempat ia makan. Jimin hampir lupa jika yang dia ajak itu Minji.

"Aku tidak mau kena scandal denganmu ya!" Ucap Minji cemberut.

"Memangnya kenapa? Aku tampan" celetuk Jimin percaya diri.

"Tapi tetap saja aku tidak ingin kena scandal dengan iblis macam dirimu" gerutu Minji. Ayolah Minji masih ingin hidup tenang dengan hobinya berbelanja itu.

"Jadi kau baru saja mengakuiku tampan" ucap Jimin menaikkan salah satu alisnya mengabaikan perkataan Minji yang memanghilnya iblis.

"Ya!" Teriak Minji salah tingkah membuat orang sekitar menoleh ke arah tempat mereka.

"Ya! Kenapa kau teriak" bisik Jimin melotot kearah Minji.

"Miane, habisnya kau membuatku kesal" ringis Minji.

"Lebih baik kita bungkus saja dan langsung ke agensi" ucap Jimin bangkit dari tempat duduknya sambil membenarkan masker dan topinya.

"Kajja kita pergi" ucap Jimin dan diangguki oleh Minji.

Illegal Girl (Park Jimin Bts/ Pjm)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang