Sebelum mulai baca, yuk vote dan mention asal kamu di kolom komen😍
***
Itu janjiku padamu … Zela.
Zela yang tengah menyisir rambutnya, menghela napas sesaat ucapan Aksa kemarin kembali terngiang. Diletakkannya sisir di atas meja riasya, kemudian mengangkat pandangan, menatap pantulan dirinya di dalam cermin.
Aksa.
Satu nama yang masih menjadi misteri baginya.
Zela bimbang. Disatu sisi dirinya tidak mau percaya akan ucapan pria itu. Namun, ucapan Aksa kemarin terdengar begitu … tulus. Dan hal itu mampu menggoyahkan Zela.
Diraihnya ponsel miliknya yang tergeletak di atas meja, kemudian membuka aplikasi note, dimana pria itu mencatat pin unitnya.
Dia telah berusaha selama dua bulan ini untuk mencariku. Bahkan pria itu akan berusaha lebih keras lagi, untuk membuatku bertahan disisinya. ungkap batin Zela.
Zela yang sudah yakin akan keputusannya, menghela napasnya kasar. Kemudian berdiri dari duduknya dan melangkah mantap keluar dari unitnya.
Jika pria itu ingin berusaha lebih keras untuk membuatnya tetap bertahan. Kenapa dirinya tidak berusaha untuk mengingat aksa kembali? batin Zela meyakinkan dirinya, kemudian mengangkat tangannya menekan tombol pin yang berada di samping pintu.
Ceklek
Dengan pelan Zela mendorong pintu di depannya, kemudian melongokkan kepalanya ke dalam unit Aksa.
Apa pria itu masih tidur? tanya batin Zela saat mendapati ruangan unit Aksa yang masih dalam keadaan gelap.
Zela yang sudah memantapkan hatinya. Membuka lebar pintu di depannya, kemudian kembali menutupnya setelah dirinya memasuki unit Aksa.
Ya. Aku juga akan berusaha untuk kembali mengingat semuanya, seperti Aksa yang telah berusaha mencariku selama dua bulan ini.
***
“Zela? apa yang kamu lakukan disini?”
Zela yang tengah sibuk menata makanan di atas meja, menoleh kearah pintu penghubung dapur yang kini menampakkan sesosok pria tampan dengan jas putihnya, tengah berdiri menatapnya dengan raut wajah tidak percaya.
“Selamat pagi,” sapa Zela dengan senyum yang menghiasi wajahnya.
“Kamu sudah mau berangkat?”
Aksa yang masih belum percaya dengan apa yang dilihatnya pagi ini, hanya bisa menganggukkan kepalanya pelan, kemudian melangkah mendekati Zela yang kini kembali sibuk dengan kegiatannya.
“Kamu mau minum apa? kopi? teh? susu atau--”
“Kamu gak perlu repot-repot seperti ini.”
Zela yang baru saja akan melangkah untuk membuat minuman, menghentikan langkahnya kemudian menatap lengannya yang saat ini di genggam Aksa.
“Duduk disini, temani aku sarapan,” ucap Aksa sembari menarik kursi di sampingnya.
“Ta-tapi aku…”
“Duduk. Dan kita sarapan bareng.”
Zela yang mendengar ucapan Aksa, hanya bisa pasrah saat pria itu menariknya kemudian mendudukkan dirinya tepat di samping pria itu.
“Makasih ya.”
Pandangan Zela yang mulanya menatap Aksa, seketika menurunkan pandangan, menatap telapak tangannya sesaat dirinya merasakan sapuan lembut yang ternyata berasal dari pria di sampingnya.

KAMU SEDANG MEMBACA
My Protective Doctor
ChickLitFollow dulu sebelum membaca. Bagaimana, jika tiba-tiba ada seorang pria yang datang menghampirimu dan mengatakan bahwa kau sedang mengandung anaknya? Terlebih pria itu merupakan orang asing yang bahkan belum pernah kau temui sama sekali. Itulah yang...