Jeon Wonwoo : My Lovely Math [Completed]

13

Happy reading gais...

***

Hari ini sepertinya terasa berat untuk kesekolah bagi Meli, yah meskipun dia sudah sehat tapi kakinya sulit untuk melangkah keluar dari kamarnya akibat pernyataan Wonwoo semalam. Dan sialnya, setelah ia mengatakan hal yang diluar imajinasi Meli, pria itu langsung pergi begitu saja tanpa memperdulikan bagaimana peasaan Meli detik itu pula.

Syok? Tentu saja, bayangkan orang yang kau sukai tiba-tiba menyatakan perasaannya padamu, mengejutkan bukan?

TING

Hoshi
Turun lo, makan.

Pesan singkat dari kakaknya itu berhasil membuat Meli terkejut saat ponselnya berdenting, ia mengira pesan itu dari Wonwoo.

TING

Hoshi
Ada si Wonwoo nungguin lo

“WHAT?!!!!” sepertinya syoknya akan bertambah, belum selesai yang semalam, kejutan yang lain muncul lagi.

Meli
Lo serius lur?

Hoshi
Lo ngira gue becanda? Mau pap?

Meli
G! Gue turun

Hoshi
Bct tayik zebra.

Sebelum Meli melangkahkan tungkainya keluar dari kamar, ia menarik nafas dalam-dalam lalu membuangnya secara perlahan. Jantungnya harus tetap berdetak, jangan sampai hanya karena tingkah Wonwoo jantungnya berhenti berdetak.

“Okay Mel, terima kenyataan, kalo ini mimpi… YAH JANGAN DONG HUEEEE!!!!”

Anggap saja dia orang gila, bertanya dan malah menjawab sendiri.

“Selamat pagi mah” sapa Meli sambil menuruni anak tangga, dan tatapannya langsung mengarah ke sosok pria yang sudah duduk manis di kursi ruang makan disertai sebuah senyumannya.

“Pagi juga sayang, eh tuh pak Wonwoo nungguin kamu daritadi loh!” ucap Yuri heboh

Sedangkan Meli hanya bisa menggaruk tengkuknya yang tak gatal sama skali, ia mulai menarik salah satu kursi disebelah Hoshi yang sibuk mencomot roti bakarnya, persis seperti tupai yang sedang makan.

“Kok gak ngabarin aku pak?” tanya Meli dengan suara pelan

“Emang harus ngabarin kamu?”

“Uhuk uhuk!” suasana hening tergantikan dengan suara batuk Hoshi, ia tersedak roti yang ia kunyah sendiri akibat percakapan Meli dan Wonwoo.

“Nih minum, awas aja mati lo. Yang jajanin gue skincare entar sape kalo bukan lo?” ucap Meli sembari menyodorkan segelas air putih ke Hoshi.

“Setan lo!” balas Hoshi