"Na, kamu mulai kerja kapan?"
"Besok atau lusa udah mulai, kenapa kak?" masih sibuk main cilukba sama babynya.
"Serius? dibatalin aja gimana?"
"Lah kenapa kak?" Jaemin mengalihkan pandangannya kepada sang kakak.
"Kamu gak usah kerja, biar kakak aja, nanti Juwan gimana?"
"Kan ada Lele kak," sahut Lele.
"Kan ada Ten," sahut Ten.
"Lupa kalau ada babang ganteng kesayangan kalian?"
"Gua bawa remot loh tuy," Ten sudah ancang-ancang akan melempar remot.
"Gak usah ngadi-ngadi! kalian juga kerja! Lele juga sekolah!"
"Yah kak, tapi Nana mau bantu kakak," Jaemin merengek.
"Gak perlu! gaji kakak udah lebih dari cukup buat ngehidupin kita, kamu gak usah kerja, titik! Nanti kakak bilang sama Jeje kalau kamu gak jadi kerja." Taeyo pergi ninggalin Jaemin yang cemberut
"Ihhh kakak mah gitu," Jaemin beralih menatap ketiga manusia yang lain, "gimana nih? Nana kan pengen kerja, masa iya nganggur mulu."
"Jangan tatap aku," Yuta mengalihkan pandangannya.
"Udah Lele aja yang jagain Juwan."
"Tapi Lele sekolah, plus ada les juga kan le," Jaemin menatap bayinya yang juga menatapnya, bukannya Jaemin tidak mau mengurus Juwan, tapi dia merasa tidak enak hati jika terus-terusan bergantung pada kakaknya.
"Titipin di daycare aja na gimana?" kata Ten.
"Nanti kakak malah makin gak bolehin."
"Ya daycarenya jangan yang sembarangan, lu tanya aja sama Jefri, dia kan banyak temen, otomatis koneksinya juga banyak."
"Bener juga, nanti Nana tanya deh."
👶
Saat membaca pesan yang dikirim Jaemin, Jefri tersadar akan sesuatu, "Gua lupa kalau Nana punya bayi."
"Jeje!" tiba-tiba Taeyo masuk ke dalam ruangan Jefri.
"Nana ja-"
"Eitttt bentar beb," Jefri meletakkan jari telunjuknya di bibir Taeyo.
Taeyo menyingkirkan tangan Jefri, "Apaan sih?!"
"Aku tau kenapa kamu kesini, kamu mau nyuruh aku biar gak bolehin Nana kerja disini kan, kali ini aku gak akan nurutin kamu."
KAMU SEDANG MEMBACA
Kumau Dia (Nomin)
FanfictionDi usia yang masih tergolong muda, Jaemin harus membesarkan anaknya, tidak seorang diri, dia dibantu oleh kakak dan adik sepupu kesayangannya. . . . Jeno mengalami dilema antara harus meneruskan perusahaan ayahnya atau membuat bayi diusia muda...