Chapter 2

5.2K 423 5
                                    

"Shinichi, katakan pada ayah kemana kau tadi?" Raja itu membuka pembicaraan saat selesai makan malam

Yaa sejak kepulangan sang pangeran yang tiba-tiba menghilang membuat para penghuni istana menghembuskan nafasnya lega karena melihat pangeran mereka baik-baik saja

Shinichi adalah anak raja mereka yang kini menyandang seorang pangeran, yang telah membuat ayahnya murka karena menghilangnya dia secara tiba-tiba

"Aku hanya memanah di arena latihan ayah," Shinichi menatap ayahnya

Sang raja pun mengangkat alisnya
"Arena latihan? Saat para pengawal mencarimu disana kau tidak ada, apa kau mencoba berbohong?"

Shinichi memalingkan mukanya dia tidak bisa menipu ayahnya ini, tapi dia juga tidak mau ayahnya mengetahui kalau dia baru saja memasuki hutan itu dan dikejar oleh Oni?

Shinichi mencari cara agar ayahnya percaya padanya

"Aku tidak berbohong pada ayah, aku benar-benar berada di arena latihan, saat aku memanah anak panah itu keluar dari arena jadi aku mengambilnya," ujar Shinichi

"Shinichi, tatap mata ayah saat berbicara," raja itu berbicara dengan suaranya yang datar dan melipat tangannya di dada

Shinichi pun bersungut-sungut menatap ayahnya yang berada didepannya ini
"Ayah.......apa yang ku katakan itu benar, apa ayah tidak mempercayaiku?"

Raja itu pun menghembuskan nafasnya dengan berat, lihatlah sekarang anaknya ini sedang menatap matanya dengan berkaca-kaca

"Haaaa.....baiklah kali ini ayah akan percaya padamu, kalau kau berbohong pada ayah, ayah akan mengirimmu pada pamanmu mengerti!" Raja itu berbicara dengan menampilkan seringaiannya

Shinichi menelan ludahnya dengan susah payah, tidak! Dia tidak mau dikirim ketempat pamannya, karena pamannya pasti akan menyiksanya menyuruh ini dan itu, tidak! Tidak mau!

"Baik ayah aku mengerti, kalau begitu aku pamit, selamat malam ayah," Shinichi beranjak dari ruangan sang ayah untuk kembali ke kamarnya

Sang Raja itu pun memijit kepalanya yang pusing melihat kelakuan anaknya itu

------------------
Dilain tempat di sebuah kerajaan Han yang berada di tengah hutan, kerajaan yang dihuni oleh para makhluk tak kasat mata atau yokai tapi dipercayai ada oleh masyarakat setempat

Terlihat seorang pemuda manis yang berjalan yang diikuti oleh empat rubah kecil yang menjadi pelayannya

"Akira-sama, kenapa Akira-sama menolong manusia itu?" tanya Rubah berekor empat yang berubah wujud menjadi manusia

"Heum.......... entahlah, aku hanya ingin menolongnya saja Arata," jawab Akira yang duduk di jendela kamarnya memandang bintang dan bulan yang bersinar terang menghiasi langit malam

"Tapi Akira-sama itu pasti akan menimbulkan pertentangan, karena sudah melarang Oni itu untuk memakan manusia itu," ujar rubah berekor tiga yang juga berubah menjadi manusia

"Itu tidak akan terjadi Haru, bukankah kita sudah sepakat untuk tidak menganggu manusia atau memakan mereka," Akira memandang Haru yang berada di belakangnya

"Akira-sama, aku hanya mendengar bahwa beberapa yokai tidak menyetujui kesepakatan itu, beberapa dari mereka memberontak dan mempengaruhi yokai lainnya," Ujar Rubah berekor dua yang bernama Nori

"Sepertinya aku harus melakukan sesuatu agar tidak terjadi pertentangan di dunia yokai maupun dunia manusia," Akira menopang dagunya membuat pose berpikir

"Kalau terjadi pertentangan dan berita yokai dihutan ini memakan manusia lagi bisa-bisa masyarakat setempat akan semakin memanas, entah mereka memburu kita, atau mereka memusnakan kita," ucap Riyo rubah paling muda karena masih berekor dua

"Kau benar Riyo, bisa saja manusia akan memburu kita dan memusnakan seluruh penghuni hutan ini, justru itu aku akan berdiskusi dengan yokai lainnya," Akira menjentikkan jarinya dan keluar sebuah gulungan surat dan dia memberikannya pada Arata

"Arata umumkan ini pada yokai lain,"Akira memberikan gulungan itu pada Arata, Arata menerimanya dan langsung keluar

Sebelum itu Haru menanyakan sesuatu yang membuat dua rubah yang paling muda melihat kearahnya seperti menyetujui perkataannya

" Akira-sama, bagaimana kalau mereka menolaknya?"

"Aku akan bertindak dengan caraku sendiri Haru, apapun itu akan kulakukan untuk mendamaikan dunia manusia dan dunia yokai," ucap Akira pergi meninggalkan tiga pelayannya

"Haru-san menurutmu apa yang akan Akira-sama lakukan?" Nori membuka suaranya dengan ciri khas anak-anak

"Mn benar sekali, tapi apapun yang akan dilakukan oleh Akira-sama kita tetap berada dipihaknya bukan!" seru Riyo dengan semangat

"Kau benar Riyo,Nori, apapun yang terjadi nanti kita tetap berada di pihak Akira-sama," Haru mengacak kedua rambut anak itu dan tersenyum

-----------------

Keesokan harinya Shinichi yang keras kepala dan susah dibilangin itu benar-benar memasuki hutan itu lagi untuk menemui Akira
Shinichi memasuki hutan semakin dalam dimana dia pertama kali bertemu dengan Akira

Akira yang kebetulan lagi jalan-jalan untuk melihat keadaan bertemu dengan Shinichi yang berada tidak jauh dari tempatnya berdiri, dia memicingkan matanya tajam untuk melihat apa yang dilakukan anak nakal itu

Sudah dibilangin untuk tidak memasuki hutan ini lagi tapi kenapa dia malah memasukinya lagi, dasar!!! Ingin sekali rasanya Akira berteriak di telinga anak itu, tapi sepertinya percuma karena dia bakalan masuk kuping kiri keluar kuping kanan

Akira melototkan matanya saat dia melihat sesosok *Kappa yang ingin menyerang Shinichi dari belakang, tanpa berpikir panjang Akira mengeluarkan sebuah jarum bercahaya putih dan melemparkannya pada Kappa itu membuat Kappa itu menghilang

Saat Akira menghembuskan nafasnya dia mendengar Shinichi memanggilnya, sial! dia malah melihat ke Akira

"Akira-san ohayou," Shinichi menyapa dengan senyumnya yang memperlihatkan giginya yang rapi

' Tuk!'

Akira mensentil dahinya Shinichi, membuat Shinichi meringis kecil sambil mengusap jidatnya

"Hei anak nakal! Bukankah sudah aku bilang untuk tidak memasuki hutan ini lagi," Akira berkacak pinggang melihat Shinichi

"Aku sedang bosan dan ingin mencari udara segar, jadi aku masuk kesini saja," Shinichi berucap dengan tenang

"Kalau kau sedang bosan, kau bisa belajar memanah, atau apapun itu, dan juga kalau kau ingin cari angin saja, naahh digunung fuji saja sana," ucap Akira sebal

"Tidak! Aku tidak mau, tidak ada yang menemaniku latihan memanah, karena juga ayahku sibuk," ujar Shinichi dengan wajah yang disedih-sedihkan

"Kau pikir dengan membuat wajah yang seperti itu aku akan luluh padamu hah!" Akira semakin mengeluarkan tatapan tajamnya

"Ck, tidak mempan, biasanya ayah akan luluh padaku karena melihat wajahku yang memelas, tidak ada yang bisa menolak pesonaku, tapi kenapa pada dirinya ini tidak mempan huh! Batin Shinichi beromel ria

" Apa yang kau pikirkan anak nakal, baiklah terserah kau saja, aku tidak akan bertanggung jawab kalau kau dimakan oleh yokai," ucap Akira membalikkan badannya dengan senyuman seringaiannya itu

"Kau jahat sekali Akira-san!" Teriak Shinichi berlari menyusul Akira yang berada didepannya

*Kappa=Adalah salah satu jenis peri air yang ada dlm cerita rakyat Jepang. Kebanyakan gambarannya kappa tu humanoid seukuran anak-anak, trus menyerupai kodok daripada manusia. Beberapa keterangan sih nyebutin kalau face nya si kappa ini seperti kera, sementara yang lain memperlihatkan facenya berparuh dan lbih mirip kura-kura atau bebek

------------
Bersambung........

See you next chapter ❤😆

[ BL ] Heart Of Emperor And A Little Fox ( TAMAT )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang