Part 13

23 3 0
                                    

Hari ini eun woo terlihat telah kembali beraktivitas dikantornya. Bahkan saat ini yoora tengah berada diruangannya untuk mengawasi dirinya. Ponsel eun woo berbunyi dan tertera nama sekertaris kim. Yoora yang memang mendengar itupun memfokuskan pandangan dan telinganya untuk mendengarkan pemibicaraan eun woo dan penelpon.

"Ne yeoboseo?"

"Annyenghaseo tuan, aku ingin memberitahukan jika berkas-berkas pengalihan saham anda sudah selesai kami buat"

"Ahh, bagus jika seperti itu"

"Kami akan mengirimkannya padamu lusa tuan"

"Ani, kalian bisa memberikannya pada seseorang yang memilikinya?"

"Maksud tuan?"

"Pemilik nama yang tertera dikertas itu"

"Eoh maksudmu, Kim Eun Hee-ssi?"

"Ne"

"Ahh baiklah"

"Geurae, ada yang ingin kalian tanyakan lagi?"

"Hhmm bagaimana jika eun hee-ssi tidak mau menerima ini? "

"Kalau begitu aku akan menyuruh sekertarisku untuk mewakili dirinya"

"Ahhh baiklah tuan"

"Geurae"
Eun woo kembali memfokuskan dirinya pada layar laptopnya. Namun berbeda dengan yoora, gadis itu menghampiri eun woo dengan kecurigaannya.

"Nuguya?"

"Partner kerjaku"

"Jinjayo?"

"Eoh"

"Aku tau kau bohong, jawab jujur siapa yang baru saja menelponmu"
Eun woo pun kembali mengambil ponselnya dan memperlihatkan riwayat panggilan dari sekertaris kim.

"Kau puas?"

"Eoh"

"Ck!"

"Oppa, kau masih belum mau memberitahukanku kemana kau seminggu kemarin?"

"Ani"

"Heol oppa kau tau bagaimana cemasnya aku saat kau pergi tanpa kabar kemarin? Kenapa kau tidak memberikan kabar apapun padaku oppa"

"Apa itu penting?"

"Tentu kau ini tunanganku oppa. Kau tau bahkan adik jalangmu itu tidak mengatakan apapun tentang keberadaanmu"

"Dia memang tidak mengetahui apapun tentangku dan 1 lagi berhenti menyebutnya seperti itu"

"Heol, jadi kau benar sudah mulai mengibarkan bendera perdamaian dengannya?"

"Itu bukan urusanmu"

"Tentu itu urusanku oppa, kau tunanganku dan jangan lupakan jika sebagian saham perusahaanmu adalah miliki ayahku"

"Lalu? aku harus menuruti semua permintaannya?"

"Harus, kau memang harus seperti itu oppa"

"Ahh kau benar, bahkan saat ini aku menuruti permintaan untuk bertunangan dengan mu"

"Eoh dan jangan lupakan bulan depan kita akan menikah oppa. Ayah mempercepat tanggal pernikahan kita"

"Ne, setelah itu bom waktu akan meledak menghancurkan seluruh keluarga ayahmu bahkan keturunannya termasuk dirimu"
Ucapan eun woo membuat yoora terkejut dan membulatkan matanya.

Alter ego.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang