Part 18

23 4 0
                                    


Eunheepun sampai depan gedung apartment yoongi. Sebelum memasuki apartment, eun hee melihat cafe, iapun menghampiri cafe tersebut untuk membeli coffe. Ia membeli 2 gelas american coffe. Setelah itu ia terlihat memasuki apartment dan menaiki lift menuju lantai 7.

Sesampainya disalah satu unit apartment eun hee terlihat mengecek kembali ponselnya dan melihat nomor apartment secara bergantian.

"Ahh ini benar nomornya"

Iapun menekan bel apartment tak lama keluarlah seorang gadis dengan perawakan tinggi yang mengejutkan eun hee. Gadis itu tampak menangis dan menatap eun hee bingung.

Eun heepun hanya membungkukkan badannya pada sang gadis. "Annyeonghaseo"

"Kau mencarinya? Dia ada didalam. Kuharap kau berfikir 2x jika ia memintamu berkencan"

"Eoh?"

"Aku pergi" gadis itupun berjalan meninggalkan eun hee. Eun heepun terlihat semakin bingung, namun ia pun beranjak memasuki apartment tersebut.

"Ck! Sudah ku bilang aku tak membutuhkan gadis manja sepertimu"

"Heol jadi karna itu dia menangis?"

Yoongi terlihat langsung mengalihkan wajahnya saat suara yang memang sangat familiar baginya terdengar ditelingannya.
"Kau?"

"Eoh ini aku sunbae"
Eun heepun berjalan menghampiri yoongi dan duduk disampingnya.
"Aku tidak tau mengenai hubungan kalian bahkan masalah kalian, tapi bisakah kau tidak bersikap seperti itu pada seorang gadis?"

"Dia yang membuatku seperti itu"

"Ck! Apapun alasannya, kau sama sekali tak patut bersikap seperti itu padanya"

"Untuk apa kau membelanya, bahkan ia tak memiliki hubungan darah denganmu"

"Meskipun ia tak memiliki hubungan darah denganku, tapi ia sama denganku. Ia seorang wanita begitupun juga denganku"

"Bukankah wanita diluar sana tidak terlalu memperdulikan hal itu?"

"Eoh memang, tapi tidak denganku. Geurae aku malas berdebat denganmu sunbae, cah mana lagu yang kau buat? Aku ingin melihatnya dan setelah itu aku akan kembali"

"Kau membeli apa?"

"Eoh coffe cah ambilah aku membeli 1 untukmu"

Yoongipun terlihat mengambil 1 gelas coffe yang eun hee beli. Sementara eun hee terlihat, menyandarkan punggungnya pada sandaran sofa.

"Kau sudan makan ?"

"Belum"

"Aku juga belom, mau kupesankan makan apa?"

"Apa saja terserahmu sunbae"

"Baiklah" yoongi terlihat mengambil mengeluarkan ponselnya dan menelpon seseorang untuk memesan makanan.

"Kenapa coffe yang kau beli pahit sekali" yoongi tampak meringis merasakan coffe yang eun hee beli.

"Aku tidak tau selera coffemu jadi aku membelinya sesuai seleraku sunbae"

"Heol, seleramu seperti ini? Kau gila? Ini bisa menyakiti lambungmu"

"Aku tidak perduli"

"Aku hanya mengingatkanmu jika kau....

"Bisakah kau tutup mulutmu sunbae? Aku lelah jika harus berdebat denganmu"
Seketika yoongipun menutup mulutnya rapat-rapat mendengar perkataan eun hee yang menusuk dan dingin tersebut.

'Heol dia memang berbeda'
Yoongi terus menatap wajah polos eun hee, dan tanpa ia sadari dirinya telah tersenyum.

Tak lama bel apartment nya berbunyi yoongipun segera beranjak dan melihat siapa yang datang.
Ternyata itu adalah pengantar makanan yang yoongi pesan.

Alter ego.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang