Chapter 25 - Rusuh

113 12 0
                                    

Jangan Lupa Tinggalkan Jejak ya Readers. Vote and Comment dipersilahkan😊

         🌺HAPPY READING🌺

Liburan semester.

Selama memasuki waktu liburan semester, Arin hanya berdiam diri di rumah.

Bangun, makan, tidur, bangun, makan, sedikit beraktivitas seperti menyapu, mengepel lantai atau pun membersihkan debu yang menempel, mandi, tidur, bangun, makan, tidur, bangun, makan, tidur, begitu seterusnya.

Saat hari kedua mereka menjalani liburan, Nanon mengabari Arin bahwa ia dan keluarga besarnya terbang ke Thailand untuk menghadiri acara pernikahan kakak sepupu Nanon disana.

Papa dari Nanon memiliki darah Thailand, maka dari itu mereka memiliki sanak saudara di negeri yang terkenal dengan julukan negeri gajah putih tersebut dan sampai saat ini Nanon belum juga mengirim pesan atau pun menelpon dirinya.

Untuk Al, Al sesekali datang berkunjung kerumah Al bersama Jeje.

Ohm, Ohm sering datang berkunjung ke kediaman Arin guna mengganggu dan menggoda saudara nya itu selama masa liburan. Ohm beserta Ibu dan Ayahnya telah pindah ke kompleks yang berada disebelah kompleks keluarga Arin. Ayah Ohm sudah kembali dipindah tugaskan di Jakarta.

Ohm juga sudah pindah di fakultas teknik di universitas yang sama dengan saudara dan sahabat-sahabatnya.

Chimon dan Aje juga sering datang untuk bermain ke rumah Ohm dan mereka akan mengikuti Ohm untuk berkunjung ke rumah Arin.

Hari ini adalah hari kesepuluh liburan semester. Dan kegiatan Arin hanya itu-itu saja tanpa menginjakkan kaki nya keluar rumah.

Keluar dari kamar pun hanya jika ia tidak dalam keadaan mager atau malas gerak dan jika sang Bunda sudah meneriaki nya untuk turun dan menyuruh sang Kakak yaitu Bright untuk menyeret Arin agar keluar dari kamar.

Seperti saat ini, teriakan Bunda bergema di seluruh penjuru rumah.

"ARIN KELUAR KAMU ANAK GADIS KOK NGURUNG DIRI TERUS? NGAPAIN KAMU DIDALAM KAMAR MELULU? BERTELUR? UDAH BERAPA BANYAK TELUR YANG KAMU HASILIN KARENA TERUS-TERUSAN NGERAM DIDALAM KAMAR HAH?!", omel Bunda didepan pintu kamar Arin saat melihat anak gadisnya sibuk memainkan ponsel pintarnya sambil membungkus dirinya dengan selimut.

"Ih bunda jangan teriak-teriak gitu, malu sama tetangga. Kalau ada yang sakit gigi gimana? Atau ada yang jantungan gimana? Kan kasian tetangga kita bunda", balas Arin.

"KELAKUAN KAMU TUH NGUNDANG BUNDA BANGET BUAT TERIAKIN. AYO CEPAT KELUAR KAMAR! NGERAM MULU KEK AYAM BETINA! SANA KELUAR BERJEMUR, BIAR BADAN KAMU ITU KENA SINAR MATAHARI!"

"Bunda ih, ini tuh baru jam setengah 6, matahari belum nongol. Bentar deh bentar kalau matahari udah nongol baru Arin keluar buat berjemur. Oke Bunda nya Arin yang paling cetar"

"JAM SETENGAH 6 GUNDULMU! INI UDAH JAM 10 ARIN! JAM 10! YA AMPUN PUNYA ANAK GADIS KOK GINI AMAT. SITUS JUAL ANAK DIMANA SIH? GEDEK BUNDA LAMA-LAMA. AU AH!", bunda berjalan meninggalkan kamar Arin tanpa menutup pintu.

"BUNDA PINTUNYA DI TUTUP IH", teriak Arin.

"TURUN SANA BUAT SARAPAN. MAU JADI BENTUK APA BADAN KAMU MAKAN GAK TERATUR GITU. PUSING PALA BUNDA!"

BRAK

Pintu kamar Arin ditutup Bunda dengan tidak berperikepintuan:)

"Kaget Ya Allah", kata Arin dan kembali melanjutkan aktivitasnya memainkan ponsel.

[✔]𝐌𝐲 𝐀𝐧𝐧𝐨𝐲𝐢𝐧𝐠 𝐁𝐨𝐲 || 𝐍𝐚𝐧𝐨𝐧 𝐊𝐨𝐫𝐚𝐩𝐚𝐭Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang