Chapter 37 - Baku Hantam

74 12 3
                                    

Jangan Lupa Tinggalkan Jejak ya Readers. Vote and Comment dipersilahkan😊

          🌺HAPPY READING🌺

"Mama, buna Alin gak mau ketemu Ehan ya? Ehan nakal ya mama?", tanya Ehan dengan mata berkaca-kaca pada Al.

Saat ini Al, El dan Ehan sedang berada di rumah keluarga Arin. Si Kembar berkata sangat merindukan Bunda Arin nya mereka. Si Kembar berkata ingin menemui dan bermain bersama Arin.

Namun sejak kejadian kemarin, Arin tidak juga keluar dari kamarnya. Ia terus mengurung diri tanpa ada niat untuk keluar. Bunda Chika, Ayah Cakra, Bright dan yang lain tentu sangat khawatir akan keadaan Arin.

Arin belum pernah seperti ini sebelumnya. Mereka benar-benar sangat sedih melihat keadaan Arin. Mereka sudah mengetahui perihal apa yang terjadi pada Arin dan Nanon kemarin.

Siapa pun yang ingin masuk ke kamar Arin, tidak dibuka kan pintu dan tidak dipedulikan oleh Arin. Arin sangat ingin sendiri sekarang tanpa diganggu oleh siapapun itu. Arin hanya ingin sendiri.

Ayah Cakra, Bunda Chika, Bright, bahkan Nanon yang terus membujuk Arin untuk keluar kamar pun tak mendapat respon apa-apa dari Arin. Nanon memang datang sejak kemarin karena ingin menjelaskan semuanya pada Arin. Namun Arin tidak peduli lagi. Ia benar-benar tidak peduli. Arin tidak ingin mendengarkan penjelasan apapun lagi.

Sejak kemarin, tidak ada yang bisa menemui Arin dan berinteraksi dengan gadis manis tersebut.

Seperti saat ini, Al, El dan Ehan sedang berdiri di depan pintu kamar Arin yang tertutup rapat.

"El dan Ehan udah buat buna Alin malah ya mama?", tanya El dengan tatapan polos bercampur sedihnya.

Al mengelus surai anak kembarnya dengan sayang.

"Gak kok, El dan Ehan gak nakal. Bunda Arin kan sayang banget sama El dan Ehan. Cuma Bunda Arin lagi sakit terus istirahat dan gak bisa di ganggu sekarang", Al mencoba memberikan penjelasan pada El dan Ehan.

"Gitu ya mama?", tanya El dan Ehan bersamaan.

"Iya sayang. Jadi sekarang El dan Ehan turun dulu ya, main sama Papa di bawah bareng Om Bright. Iya ya sayang?", bujuk Al.

"Iya mama", jawab si kembar lagi bersamaan sembari mengangguk.

Al sudah akan membawa keduanya untuk ke ruang tamu, namun di tahan oleh anak kembarnya.

"Tunggu mama", ujar El dan berjalan mendekati pintu kamar Arin.

"Buna Alin cepet sembuh ya, bial bisa main baleng El dan Ehan lagi. El sayang buna", kata El tepat didepan pintu. Bertingkah seolah tengah berbicara langsung pada Arin.

Ehan ikut berdiri disamping El.

"Ehan kangen buna. Buna cepet sembuh ya. Ehan juga sayang buna", ujar Ehan.

Al tersenyum menatap kedua anaknya kemudian membawa Si Kembar ke ruang tamu, dimana orang-orang berkumpul.

Sedangkan didalam kamar, Arin mati-matian menahan isak tangisnya saat mendengar ungkapan polos namun penuh dengan kasih sayang dari El dan Ehan yang ditujukan untuk dirinya. Anak dari Al, sang sahabat, yang sudah ia anggap seperti anaknya sendiri.

"Bunda Arin juga kangen banget ama El dan Ehan hikss bunda sayang kalian. Maafin bunda ya karena belum bisa temuin El dan Ehan sekarang"






            ~~~~~~~~~~~~~






Malam Harinya, Kedua orangtua Nanon mendatangi rumah Arin. Mereka juga ikut khawatir pada Arin, apalagi Arin menjadi seperti ini karena ulah putra mereka.

[✔]𝐌𝐲 𝐀𝐧𝐧𝐨𝐲𝐢𝐧𝐠 𝐁𝐨𝐲 || 𝐍𝐚𝐧𝐨𝐧 𝐊𝐨𝐫𝐚𝐩𝐚𝐭Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang