Chapter 30 - Salah Paham

88 12 3
                                    

Jangan Lupa Tinggalkan Jejak ya Readers. Vote and Comment dipersilahkan😊

          🌺HAPPY READING🌺

"Eihh dah ganteng, mau kemana lo pagi-pagi gini?", tanya Ohm saat melihat Nanon keluar dari kamar.

"Ke rumah Arin"

"Ikuuutttttt", ujar Ohm, Chimon, Aje dan Jeje bersamaan.

"Siap-siap sana, gue tungguin di depan"

"Siaaappp Komandan"

Nanon berjalan ke depan meninggalkan sahabat-sahabatnya yang tengah bersiap-siap.



Di sisi lain...



"Hariiiiittttttt kangen", Arin yang baru saja turun lantas segera berlari untuk menggapai tubuh lelaki yang tengah menunggunya di ruang tamu.

"Eitt pelan-pelan dong, Rin. Bisa-bisa jatuh ngejeludak kita berdua kalau misalkan gue gak kuat nahan tubrukkan lo kek barusan", tegur Harit.

Arin hanya tertawa saat mendengar teguran yang di tujukan Harit padanya.

"Gue kangen huhuuu", Arin mencubit kedua pipi Harit dengan gemas kemudian memeluk tubuh lelaki yang berada di hadapannya itu.

"Sakit woy jangan cubit-cubit elah", protes Harit tetapi ikut membalas pelukan Arin padanya.

"Lo kok baru nyamperin gue sekarang? Betah banget ya lo di Taiwan sampai-sampai gak balik ke Indonesia?! Kenapa orang-orang pada hobi ninggalin gue sih? Emang kalian gak sayang lagi ama gue?", omel Arin setelah melepaskan pelukannya.

Harit tertawa terbahak-bahak mendengar celotehan dan wajah kesal Arin.

Demi apapun itu benar-benar menggemaskan.

Seandainya gadis dihadapannya ini bukan adik sepupunya dan tidak memiliki hubungan darah dengannya, sudah dipastikan Harit akan menjadikan Arin kekasihnya sejak lama.

"Gak sopan banget lo gue lo gue, panggil abang dong atau mas gitu", goda Harit.




PLAK




"Aduhh sakit Rin, kenapa kepala gue di geplak sih?"

"Masih syukur ya kepala lo yang gue geplak, bukan muka lo itu"

"Hih galak nya gak hilang-hilang juga. Tau gini mending gue gak usah kesini nyamperin maung galak"

"Hihihi, maapin atuh abang Harit nya Arin. Keluar kuyy, kan katanya mau ngajak gue lari pagi"

"Ah iya bener, skuyy lah", Harit segera merangkul Arin dan membawanya keluar rumah.

Di sepanjang perjalanan, mereka gunakan untuk berbincang dan tertawa ria bersama.

"Duduk di taman dulu ya Rin, cape gue", usul Harit setelah mereka sampai di taman kompleks.

Arin mengangguk.

"Beli air dulu, haus nih", tambah Arin.

"Ho'oh, tungguin"

"Oke"

Arin akhirnya menunggu Harit yang pergi membeli minuman untuk mereka berdua. Arin menunggu di kursi taman.

Arin mengedarkan pandangannya, suasana taman lumayan ramai, banyak yang menghabiskan pagi mereka bersama keluarga, sahabat, mau pun kekasih mereka di taman ini.

Arin tiba-tiba terdiam.

"Nanon beneran udah lupain gue ya?", Arin menundukkan kepala. Menyembunyikan ekspresi sedihnya.

[✔]𝐌𝐲 𝐀𝐧𝐧𝐨𝐲𝐢𝐧𝐠 𝐁𝐨𝐲 || 𝐍𝐚𝐧𝐨𝐧 𝐊𝐨𝐫𝐚𝐩𝐚𝐭Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang