Chapter 26 - Sama-Sama Rindu

98 12 0
                                    

Jangan Lupa Tinggalkan Jejak ya Readers. Vote and Comment dipersilahkan😊

         🌺HAPPY READING🌺

"Woyy, napa sih lo diem mulu kek orang lagi nahan boker", celetuk Al pada Arin yang sejak tadi hanya berdiam diri. Tidak membuka suara sama sekali.

Akhirnya Al berhasil menarik Arin keluar rumah, dengan menyeretnya tentu saja. Mana rela Arin meninggalkan kamar kesayangannya jika Al tidak berusaha keras menyeretnya.

Sekarang Arin dan Al sedang berada di Mall. Al mengajak Arin kesini juga karena permintaan Nanon.

Kenapa Nanon?

Karena Nanon mendapat laporan dari Chika, Bunda Arin dan Bright bahwa Arin sama sekali tidak mau keluar dari rumah semenjak liburan semester. Jangan kan keluar rumah, keluar kamar pun harus dipaksa.

Nanon yang mengetahui hal tersebut lantas meminta Al untuk mengajak Arin keluar rumah, setidaknya berjalan-jalan dapat sedikit menghibur diri Arin, begitu pikir Nanon. Jika dirinya tidak berada di Thailand, sudah pasti ia yang akan membawa Arin pergi.

"Rin, lo dari tadi diem mulu. Dari rumah sampai kita ada disini, lo gak buka mulut sama sekali, diem aja kek lagi sariawan. Ada apa sih? Cerita yuk sama gue", kata Al.

"Gak apa-apa. Kuy jalan. Jangan berdiri ditengah-tengah kayak gini, kita halangin jalan orang", kata Arin kemudian melanjutkan langkahnya.

"Kesambet apaan sih tuh anak", monolog Al kemudian mengikuti langkah Arin.

Al terus mengikuti langkah Arin, melihat kemana Arin akan melangkahkan kaki nya.

"Kita mau kemana?", tanya Al.

"Toko sepatu", jawab Arin tanpa mengalihkan pandangannya.

Al menghela napas panjang saat melihat Arin yang malah melangkah menuju toilet wanita.

"Wah gak fokus nih anak", Al menggelengkan kepalanya dan langsung menarik hoodie yang dikenakan oleh Arin.

"Apa sih lo narik-narik? Udah mau masuk toko sepatu nih", omel Arin pada Al saat merasa ada yang menahan langkahnya.

"Sawan lo apa gimana? Sejak kapan toilet berubah jadi toko sepatu!", balas Al yang juga mengomeli Arin.

"Hah?", Arin lantas menoleh, melihat tempat apa yang akan ia masuki jika Al tidak menariknya.

"Kok berubah jadi toilet? Kan tadi toko sepatu", kata Arin menunjuk toilet dihadapannya dengan ekspresi bingung.

Al menggelengkan kepalanya dan menatap prihatin pada Arin.

"Gak bisa di biarin nih. Ayo", Al menarik tangan Arin agar mengikutinya.

Arin yang ditarik hanya pasrah.







            ~~~~~~~~~~~~~






"Pilih makanan yang lo mau", kata Al sambil memberikan buku menu pada Arin. Al membawa Arin ke food court guna mengisi perut. Bisa saja Arin hilang fokus karena belum mengisi perutnya.

Arin mengambil buku menu yang di sodorkan Al, membolak-balikkan halaman demi halaman.

"Semangka BBQ ama jus bawang bombay", kata Arin dan kembali menyodorkan buku menu pada Al.

Al melongo.

"Rin, lo sehat kan?", tanya Al.

"Ho'oh", jawab Arin singkat kemudian memangku wajahnya menggunakan tangan kanan dan menatap ke arah orang-orang yang berlalu lalang dengan ekspresi super datar.

[✔]𝐌𝐲 𝐀𝐧𝐧𝐨𝐲𝐢𝐧𝐠 𝐁𝐨𝐲 || 𝐍𝐚𝐧𝐨𝐧 𝐊𝐨𝐫𝐚𝐩𝐚𝐭Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang