Chapter 19 - Embul yang Rewel

137 13 2
                                    

Jangan Lupa Tinggalkan Jejak ya Readers. Vote and Comment dipersilahkan😊

         🌺HAPPY READING🌺

"Rin, jangan di tekuk dong muka nya"

"Diem lo!"

"Arin mah. Kan bukan salah gue kemarin lo ngomong gitu. Kan lo sendiri yang ngomong"

"Lo nipu gue kampret!"

"Eh mulutnya ya gak boleh kasar"

"Siapa lo larang-larang gue?"

"Orang yang berharga buat lo. Orang yang lo sayang tentu nya, bahkan kata lo kemarin lo sayang banget sama gue dan takut kehilangan gue. Sayang tapi kok galak banget? Galak nya ngalahin Embul pula"

"Lo nipu gue! Diem atau gue kuncir bibir lo!"

Nanon terdiam. Tapi didalam hati sudah bersorak girang karena kemarin sudah mendapat pengakuan langsung dari Arin.

"Cepetan jalanin mobil nya atau gue tinggal lo disini"

Sekarang Nanon dan Arin sudah berada didalam mobil Nanon. Dengan paksaan Nanon tentu saja.

"Siappp tuan putri, kita meluncuuurrrr", kata Nanon girang dan menjalankan mobilnya.

Arin memejamkan mata dan menyandarkan kepalanya pada jok mobil.

"Mulut bodoh emang", lirih Arin menepuk bibirnya.

Nanon menahan tawanya.

Kemarin saat berada dirumah Oma Kinan, saat Nanon sudah selesai mengobati kaki Arin, si embul, kucing Nanon yang diletakkan di rumah Oma Kinan berulah.

Entah bagaimana bisa kucing tersebut punya insting untuk mengerjai manusia yang baru di temui nya.

Jadi kemarin embul mendekati Nanon dan Arin yang sedang duduk diatas sofa. Embul hanya bersuara saat Nanon memanggil namanya. Sepeninggalnya Nanon, Embul langsung mendekati Arin dan mengajaknya bermain.

Arin yang memang mudah gemas pada sesuatu yang lucu lantas bermain bersama Embul namun tanpa menyentuh makhluk berbulu lebat tersebut.

Kenapa Arin tidak menyentuhnya? Tentu saja karena Arin tidak berani. Arin takut memegang kucing, ia takut makhluk berbulu yang menggemaskan itu akan mencakar dirinya.

Membayangkannya saja mampu membuat Arin meringis.

Arin mengikuti kemana Embul membawanya pergi. Ternyata embul menuju ke kolam renang yang berada di halaman belakang rumah Oma Kinan.

Tiba-tiba embul menceburkan dirinya ke dalam kolam. Arin yang melihatnya pun panik setengah mati. Ia langsung memanggil Nanon agar menyelamatkan embul.

Nanon yang melihat kucing kesayangannya sudah berada didalam kolam tanpa pikir panjang ikut menceburkan dirinya.

Setelah dibawa ke pinggir kolam, embul membaringkan tubuh gempalnya dan bertingkah seolah-olah ia tengah sekarat.

Nanon yang melihatnya panik. Itu kucing kesayangannya, dan dia tidak akan membiarkannya mati begitu saja.

Opa Rio dan Oma Kinan mengambil embul dan menghangatkan kucing kesayangan cucu mereka itu.

Asal kalian tahu saja, embul itu sangat di manja oleh Opa dan Oma Nanon.

Nanon terus menemani embul di kandangnya. Bahkan Nanon menyelimuti makhluk berbulu tersebut. Arin dapat melihat Nanon sangat menyayangi kucing yang ia beri nama embul itu.

[✔]𝐌𝐲 𝐀𝐧𝐧𝐨𝐲𝐢𝐧𝐠 𝐁𝐨𝐲 || 𝐍𝐚𝐧𝐨𝐧 𝐊𝐨𝐫𝐚𝐩𝐚𝐭Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang