19. Aku Benci Cinta

10 4 0
                                    

"Kenapa harus ada rasa cinta, jika cinta hanya bisa menawarkan luka tanpa ada obatnya?"
-Btari Indraswari-

🌺🌺🌺

"Tar maafin aku ya, aku benar benar nggak tahu kalau kejadiannya bakal kaya gini?"

Langkah Tari terhenti mendongak menatap Aryan yang sedang berjalan menemui dirinya lalu berdiri sejajar dengan lawan bicara yang disusul oleh Andre.

"Hem, nggak semudah itu Ar, aku malu Ar malu." Napas Tari naik turun.

Arimbi mencoba mengelus bahu Tari menetralisir amarah temannya. Aryan menghela napas sedang Andre memutar bola mata malas.

"Aku paham Tar, tapi jujur niat aku cuma agar kalian tidak melanggar aturan,"

Tanpa aba aba Andre mendorong dada Aryan kasar sampai sang empu hampir kehilangan kendali, kaget. Saat tiba tiba pria hitam manis yang berdiri didepannya mendorong.

"Kamu bilang aturan? Aturan apa Ar. Seharusnya kamu bisa memahami My Lovely kalau dia nggak bisa tidur sekelas sama Alana, aku nggak terima ya kamu udah buat My Lovely malu. Ibarat kata dia nggak salah apa apa, karena sifat jahilmu, lihat semua jadi kena masalah." Terang Andre dengan amarah.

"Untung saja My Lovely tidak papa, coba kalau dia kenapa napa. Kamu mampus Ar, aku nggak akan biarin kamu hidup. Aku berani jamin itu."

Mata Tari terbelalak kaget begitu pun dengan Arimbi saat mendengar kalimat kasar keluar dari pria yang kini melotot ke arah Aryan yang sedang tertunduk sembari memegang dada kanannya.

"Ndre, jaga ucapan kamu. Aku nggak Suka kamu ngomong kaya gitu ke Aryan."

Kening Andre berkerut, "Apa? Nggak Tar aku nggak terima kamu dibuat mau oleh dia." Lalu Andre menunjuk Aryan dengan telunjuk dengan amarah masih menguasai dirinya.

Tari menggeleng tidak menyangka dibalik sifat humoris Andre menyimpan sifat tegas seperti sekarang.

"Tapi nggak gitu caranya Ndre."
Sargah Tari.

Mata Andre menatap Tari tanpa kedip, tersirat api cemburu di balik sorot matanya yang tajam.

"Jadi kamu belaian dia."

"Ini bukan masalah pembelaan, cuma ucapan mu tidak pantas Ndre."

Lalu Andre tersenyum miring, "Oh jadi gitu? Sekarang aku paham. Ternyata kamu lebih milih dia daripada aku iya?"

Perlahan kaki jenjang Andre berjalan ke arah Tari, berdiri persih didepannya.

"Lalu apa menurutmu? Kasih sayang, cinta dan perhatianku selama ini hanya angin lalu untukmu?"

Tari memalingkan muka, pria ini sudah benar benar membuat mood wanita berwajah hitam manis ini hancur hanya karena memperdebatkan masalah sepele.

"Aduh Andre, tolong ya jangan bikin Tari tambah pusing, kata ka-" lerai Arimbi paham dari raut wajah Tari temanya ini sedang tidak mood.

"Diam." Potong Andre tegas membuat Arimbi diam seperti patung.

"Jawab Tar?"

"Aku mau pulang aku capek."

Bugh

"Aryan."
Teriak Arimbi reflek.

"Aryan." Ucap Tari panik saat melihat Aryan jatuh di atas tanah.

"Apa yang sudah kamu lakukan Ndre?"

"Aku memukulnya supaya dia sadar, kalau dia sudah membuat kamu malu. Aku nggak terima kamu dipermalukan kaya gitu, aku nggak terima."

Btari Indraswari ✓ [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang