❣Jung Yerin Side❣
Begitu ibu mengatakan Taehyung menungguku di taman dari jam empat sore, aku segera menghapus air mata dan berlari menuju taman. Aku sudah tidak peduli dengan keadaanku yg berantakan. Aku sudah terlambat tiga jam dan tidak dapat membiarkan Taehyung menunggu lebih lama lagi.
Sebentar lagi kita akan bertemu, Taehyung.
Hanya dua kalimat pendek yg ingin kuucapkan padamu.
Aku merindukanmu. Tolong jangan tinggalkan aku lagi.
Sesampainya di taman, tubuhku terasa sangat lemas. Keringat tidak berhenti jatuh dari pelipisku. Rambut yg sengaja kuurai hari ini, berantakan tak karuan.
"Taehyung...." aku berjalan menuju ayunan, tapi aku tidak menemukan siapa pun di sana. Ibu tadi mengatakan kalau Taehyung menungguku di ayunan, kan? Tapi, kenapa Taehyung tidak ada? Apa dia sudah tidak mau menemuiku lagi? Atau jangan-jangan....?
Dadaku tiba-tiba terasa sakit. Perasaanku mendadak tidak enak. Apa terjadi sesuatu pada Taehyung?
Karena takut Taehyung memutuskan untuk menungguku di tempat lain karena cuaca malam ini begitu dingin, aku pun menyusuri taman ini. Tapi, hasilnya nihil. Aku tidak dapat menemukan Taehyung dimana pun.
"Mungkin dia belum datang." kataku, tapi kemudian aku menggeleng. "Tidak mungkin dia belum datang." karena tidak tahu harus melakukan apapun lagi di taman, aku pun pergi ke rumah Taehyung. Ibu tadi bilang Taehyung tidak pernah pindah dari rumahnya. Itu artinya, kemungkinan besar Taehyung ada di rumahnya.
Sesampainya di depan rumah Taehyung, aku menekan bel berulang kali, namun hasilnya nihil. Aku menghela napas. Apa Taehyung berubah pikiran untuk menemuiku? Tapi, kenapa? Saat sedang merenung sendirian di depan rumah Taehyung, sebuah suara yg sangat ke kenal menyapaku.
"Yerin?" tanya orang itu.
Aku menolehkan kepala dan terkejut ketika melihat Jaehyun , Eunha dan satu laki-laki seusia Eunha yg tidak aku ketahui namanya sedang berdiri tak jauh dari tempatku berdiri saat ini. Melihat wajah kelelahan mereka bertiga, dadaku tiba-tiba terasa sakit sekali.
Sebenarnya, ada apa ini?
"Eoni...." Eunha berlari ke arahku dan langsung memelukku tanpa dapat kucegah.
"Ada apa ini?" tanyaku dengan nada kebingunggan. Eunha tak menjawab apapun, ia malah terisak di dalam pekulanku. Bahkan, air matanya sampai membasahi baju yg ku pakai.
"Taehyung....."
Aku menatap Jaehyun. Jaehyun mengenal Taehyung? Bagaimana bisa??
Jaehyun tidak melanjutkan kalimatnya, ia malah tersenyum kecut. Membuatku semakin penasaran apa yg sebenarnya sedang terjadi.
"Katakan saja, Jaehyun." pintaku.
"Taehyung-hyung ambruk. Dokter bilang, ia mengalami koma." Bukan Jaehyun yg menjawab pertanyaanku, namun laki-laki yg tidak ku ketahui namanya yg menjawab pertanyaanku sambil memenangkan Eunha ke dalam pelukannya.
Seketika itu juga, duniaku hancur.
❣Ending Scene❣
Sesampainya di rumah sakit tempat Taehyung di rawat, aku bertemu dengan bibi dan paman. Paman hanya diam melihat kedatanganku dan tetap duduk di tempatnya, sedangkan bibi langsung bangkit berdiri. Beliau berjalan menghampiri, lalu memelukku sambil menangis tersedu-sedu.
Bibi tampak berbeda sejak terakhir kali aku melihatnya. Beliau tampak sedikit lebih kurus, pipinya cekung, dan kantung matanya terlihat jelas.
"Maafkan bibi, Yerin-ie."mendengar suara memilukan bibi, dadaku terasa sesak.
KAMU SEDANG MEMBACA
❣Ending Scene(n)❣ |End|
JugendliteraturSelama kamu merasa kesepian aku harap kamu menemukan seseorang yg lebih mencintaimu dari dirimu sendiri, maaf karena orang itu bukan aku, sangat sulit untuk melakukan itu~ Kim Taehyung Tolong jangan mengatakan hal itu, kamu tahu itu akan lebih membu...
