5. ❣Ending Scene(n)❣

151 124 4
                                    


01-01-2020



Satu tahun kemudian.


Waktu benar-benar berjalan begitu cepat. Tanpa ku sadari, satu tahun sudah berlalu. Dan, satu tahun yg kulalui ini benar-benar tanpa Taehyung. Ya. Tanpa Taehyung. Taehyung masih 'menghilang' entah sampai kapan. Aku masih berusaha mencari keberadaanya, tapi hasilnya nihil. Aku selalu menemui jalan buntu.

Terakhir kali berusaha mencari Taehyung, aku akhirnya memutuskan untuk menyerah sementara waktu dan berusaha percaya kalau Taehyung pasti akan kembali kepadaku tanpa harus ku cari keberadaannya.

Oh iya, hampir satu tahun ini aku melakukan komunikasi satu arah degan Taehyung. Hampir setiap minggu aku mengirimkan sebuah surat dan meletakannya di kotak pos rumah Taehyung. Melaporkan semua yg terjadi padaku selama seminggu.







❣Ending Scene(n)❣







"Yerin, kamu mengerti hasil presentasi yg kemarin Rose terangkan, tidak?"  Jaehyun menghampiriku. Belakangan ini, laki-laki itu tak pernah lepas dari pandanganku. Ia selalu berada di tempat di mana aku berada. Kata teman-teman kantorku, Jaehyun menyukaiku dan sedang bersiap-siap menunggu waktu yg tepat untuk menyatakan perasaannya kepadaku.

Apapun itu, aku tdk bisa menerima perasaan dari laki-laki manapun. Tidak sebelum aku tahu keberadaan Taehyung dan kejelasan tentang status kami.

"Aku tidak mengerti Jaehyun." jawabku se adanya. Aku sudah berusaha untuk menjaga jarak dengan Jaehyun. Tapi semakin aku berusaha menjaga jarak, semakin ia berusaha untuk dekat dengan diriku. Contohnya, dengan menanyakan hasil rapat sekarang ini.

"Mau mengerjakannya bersama tidak?" tanya Jaehyun. Sudah kuduga, ia akan mengajakku untuk mengerjakan dokumen hasil rapat kemarin bersama-sama.

"Tidak usah. Terima kasih." tolakku halus. Aku segera berlalu meninggalkan Jaehyun. Berjalan secepat mungkin ke arah kafetaria kantor.

Tapi Jaehyun tidak menyerah. Ia mengejarku dan sekarang kami sedang berdiri berdampingan di depan kasir kafetaria.

"Biar aku saja yg membayar." ia cepat-cepat menyerahkan uang kepada penjaga kantin sebelum aku sempat untuk menolak tawarannya. Benar-benar lali-laki pemaksa.

"Kamu itu kenapa sih selalu cuek kepadaku?" tanya Jaehyun.

Aku tak menjawab pertanyaan itu dan berusaha untuk konsentrasi dengan makanan yg sedang ku makan. Lagi pula, aku tidak berminat menjawab pertanyaan Jaehyun tersebut.

"Aku suka kepadamu, Yerin." aku benar-benar kesal kali ini. Aku memukul meja dengan keras dan meninggalkan Jaehyun yg melongo karena terkejut dengan sikapku.







❣Ending Scene(n)❣










"Kamu itu kenapa sih, Yerin?" teman-teman kantorku mengerubungi begitu aku tiba di ruanganku. Mereka sedang duduk santai di depan ruanganku sambil bergosip, entah menggosipkan apa. Dan begitu salah seorang dari mereka melihatku datang, mereka langsung menghampiriku dan menyemprotku habis-habisan.

"Apanya yang kenapa?" tanyaku dgn wajah tanpa dosa. Lagi pula, aku benar-benar tidak mengerti apa yg mereka bicarakan kepadaku.

"Tadi, Yein melihatmu menolak Jaehyun di kafetaria."

Oh, ternyata itu yang ingin mereka bicarakan.

"Kamu itu kenapa sih, Yerin....?" Yerim geleng-gelang kepala. "Di saat perempuan se kantor berlomba-lomba untuk mendapatkan perhatian Jaehyun, kamu malah menolaknya. Bahkan, menggebrak meja di kafetaria tadi."

❣Ending Scene(n)❣ |End|Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang