5

6.9K 714 61
                                    

"Kak Tay!"

New menghampiri Tay yang sedang memakirkan motor nya di parkiran motor. Tay menatap aneh ke arah New.

"Iya."

"Ini, aku bawain roti coklat!" New mennyodorkan sebuah kotak tupperware berwarna biru.

Tay benar-benar ngga mengerti apa maksud anak aneh ini." Apaan sih lo."

"Ini aku buatin! Aku bangun pagi-pagi cuma untuk buatin kakak makanan."

Terlihat dari wajah nya seperti nya New terlihat excited berbeda dengan raut wajah Tay yang menggambarkan kerisihan.

"Gua ga suka roti."

New menghela nafas kecewa." Yah... Padahal ini enak. Kak Tay ngga mau?"

Tay benar-benar kesal. Ingin menendang anak sok kenal dan sok tahu yang ada di hadapan nya ini.

"Ga."

"Beneran?"

Tay mendorong New hingga New hampir terhuyung ke belakang. Untung saja, Off menahan tubuh kecil New.

"E-eh, Tay. Gila jadi cowo kasar banget." Ucap Off.

"Biarin aja. Sesama cowok ini. Ngapain lembut-lembut kalo sesama cowo?" Sarkas Tay.

Jleb.

Perkataan Tay menusuk sampai ulu hati New. Memang salah ya kalau sesama lelaki saling lembut?
New.... Ga tau.

New menggigit bibir bawah nya untuk menahan tangis nya. Dia ngga mau terlihat lemah.

"New imut, ngapain di sini?" Tanya Off kepada New. Off mencoba lembut dengan New karena menyadari raut sedih wajah anak itu.

New menunjukan kotak makan itu." Mau kasih Kak Tay."

Off mengode Tay untuk menerima saja pemberian New. Namun Tay hanya memasang wajah seolah-olah mengatakan ' apaan sih!? ' Off benar-benar ingin menendang bajingan itu ke ujung dunia.

"New, gua laper nih. Kasih gua aja ya. Gua laper banget sumpah!" Ucap Off.

"Kak Off mau?"

Off mengangguk.

"Tapi ini buat Kak Tay." Ucap nya.

Off mengode lebih keras pada Tay untuk menerima saja pemberian adik kelas nya itu. Tay memutar bola mata nya kesal.

"Eh, lo jadi cowo ga usah ganjen. Ganggu aja!" balas Tay kasar.

Jujur, New ingin menangis sekarang juga. Dia tidak pernah di kasarin seperti ini sebelum nya.

New diam. Dia memasukan kotak makan itu ke dalam tas nya." Ya udah ga papa. Mungkin Kak Tay udah kenyang. Nih kak Off, buat Kaka aja!"

Off menerima kotak makan itu." Makasih!"

New mengangguk." Aku masuk kelas dulu ya, Kak." Setelah itu New berjalan pergi dari parkiran motor karena tempat itu sudah mulai ramai.

"Tay, lo goblok banget sumpah. Udah goblok, jahat lagi. Harus nya lo terima aja nih kotak makan. Kalo ga suka setidak nya hargai."

Tay berdecak kesal." Roti doang. Berapaan sih. Kayak nya sepuluh ribu juga sampe."

Off benar-benar kesal. Rasa nya dia ingin menendang bajingan bernama Tay itu ke laut Antartika. Huh. Ga tau pagi ini sudah berapa kali Off mengatai Tay bajingan.

Tay emang suka buat orang berdosa pagi-pagi.

"Jangan lihat harga, lihat perjuangan dan makna nya."

Tay acuh saja. Kata-kata mario teguh begitu sudah kebal di telinga nya. Istilah nya masuk kuping kanan, eh belum masuk sudah keluar saja.

"Makna apaan sih? Lo kata pelajaran PPKN?"

"Bukan. Lo harus liat ke tulusan si New. Kasian, anjing muka nya kayak nahan nangis gitu."

"Ga ngurus. Udah ah mau ke lapangan aja. Lama-lama nama gua jadi Tay teguh." Tay lalu meninggalkan Off di parkiran.

Off hanya menggeleng-geleng. Awas aja kalau Tay kena cinta jalur karma, bakal Off gantung Tay di monas.
🏳‍🌈🏳‍🌈🏳‍🌈

New akhir nya menumpahkan tangis nya di kelas. Sendirian. Kalau bel belum berbunyi, biasa nya kelas sepi.

New itu cengeng. Dia gampang nangis tapi dia ngga suka kalau tangisan nya di lihat sama orang lain.

"New, lo kenapa?" Tanya Ggigie yang baru saja datang.

New menghapus air mata nya cepat." Ngga papa."

"Ga usah sok kuat lo sama gua ya anjing. Gua udah pernah liat lo nangis sampe terseok-seok!" Ucap Ggigie galak.

New mengambil nafas dalam-dalam dan membuang nya perlahan." Jadi..."

New menceritakan bagaimana cara Tay menolak nya tadi. Dia menceritakan secara detail pada Ggigie karena hanya gadis itu lah yang bisa ia percayai sekarang.

"Gila, gua ga habis pikir sama Kak Tay!" pekik Ggigie heboh setelah mendengar cerita sahabat nya itu.

"Ya ga papa lah. Nama nya mencoba." Ucap New untuk menenangkan diri nya sendiri.

Ggigie mengacak rambut nya frustasi. Ternyata spesies bucin belum musnah dari dunia ini." Jangan sakitin diri lo buat ngejar orang lain, New."

"Tapi gua sayang dia."

"Are you sure? Lo ngga berpikir ini cuma rasa kagum ?"

New menggeleng." Gua suka sama dia sebagai crush."

"Tapi jangan nyakitin diri lo untuk hal yang abu, New. Baru segini aja dia udah kayak gitu, gimana selanjutnya?"

"Gua harus usaha, Gi."

"New..."

"Kenapa dari kemaren lo ga dukung gua sih? Kenapa yang lo kasih hanya negative vibes sih?"

"No. Oke, sorry. Bukan gitu maksud gua. Gua cuma ngasih tau biar lo ga sakit. Kalo lo mau tetep berjuang? Silahkan. Gua selalu support lu."

New tersenyum. Dia lalu memeluk Ggigie." Gila, bersyukur banget gua punya sahabat kayak lo. Andai gua punya doi kayak lo!"

Ggigie tertawa." Anjing lo!"

' Gua di sini, New. Gua bakal nunggu sampe perasaan ini sama'
~~~~
To be continue....

Hate To Have -Taynew-(END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang