20

7.4K 593 15
                                    

"Kak! Bangun!"

Tay memicing kan sedikit mata nya. Dia melihat New di depan nya sedang menggoyang kan badannya.

Tay mendorong New sampai jatuh dari tempat tidur.

New mengusap pantat nya. Sakit banget. "Kasar banget sih!"

"Bacot banget lo. Baru jam berapa sih. Gue ngantuk juga."

"Udah jam 10 kak. Kata nya mau ke Dufan!"

Tay bangkit dari tempat tidur nya lalu bersiap mandi. Dia malas berdebat sama New.

"Lo udah mandi?" Tanya Tay pada New yang masih duduk di pinggir kasur nya.

"Ga ada baju kak, hehe."

Tay memutar bola matanya kesal. Dia mengambil hoodie dan celana jeans di lemari nya lalu melemparkan nya pada New.

"Tuh. Kalo ga muat badan lo kali kegedean." Ucap Tay lalu masuk ke dalam kamar mandi kamar nya.

Sementara New mandi di kamar mandi bawah.

Sayang sekali, padahal New mau mandi bareng Tay.

Ga. Bercanda.

Setelah selesai bersiap, mereka berdua duduk di sofa.

"Sumpah gue takut entar emak bapak lo nyariin anjing New." Ucap Tay.

"Biarin aja. Males." Jawab New acuh.

Dari semalam, Toy dan orang tua nya menelepon dan mengirimi New pesan, tetapi New tidak menjawab dan menolak panggilan itu.

New butuh sendiri.

Engga. New butuh Tay saat ini.

"Hati - hati bego entar gara - gara ga ijin ortu hari lo ga bahagia."

"Au ah. Udah ayo berangkat aja."

Tay mengangguk lalu mereka berdua menaiki motor Tay. Motor Tay membelah jalan Raya.

New menutup mata menikmati angin yang menerpa wajah nya. Dia paling suka naik motor dari pada mobil. Karena New ga suka bau mobil. Bikin eneg.

Tay dan New sampai di Dufan. New terlihat excited. Mereka berdua memilih untuk membeli tiket biasa dari pada yang VIP karena keadaan ga ramai - ramai banget.

New terlihat sangat senang ketika sudah masuk ke dalam melihat wahana - wahana.

"Kak, naik hysteria yuk!"

Tay kaget. Ini baru masuk masa udah main ekstrem kayak gitu?!

"Gila lo!"

"Kakak takut ya?" Tanya New dengan nada mengejek.

Tay kesal karena di remeh kan. Tanpa berpikir panjang lagi Tay menjawab." Dih siapa yang takut. Ayo."

Tay emang benar - benar sol jago banget. Cuma menang mulut doang. Bilang nya sih ga takut, tapi dari awal permainan mulai sampai permainan selesai, Tay teriak histeris banget.

Untung saja, wahana masih sepi jadi New engga begitu malu. Dia ketawa kencang banget karena melihat wajah Tay yang ga santai.

Ketika permainan wahana selesai, Tay muntah.

New masih ketawa sambil memijit leher belakang Tay.

"Tawa lo. Seneng kan lo." Ucap Tay sinis pada New

"Kan Kakak harus nya bilang aja kalo ga kuat naik begituan. Ga papa ko. Aki ga marah."

Benar juga. Tay ini gede gengsi aja. Tay lalu membasuh wajah dan mulut nya menggunakan air.

"Jangan yang serem - serem lagi anjing!" Kesal Tay.

Mereka berdua membeli minum untuk Tay. New mau ketawa banget liat wajah Tay cuman dia tahan aja.

"Naik halilintar mau?"

Tay menggeleng keras." Ga ya! Bisa ilang tenggorokan gue karena muntah."

"Terus mau nya naik apa?"

"Niagara gara?"

Tay mengangguk." Ya udah ayo."

Mereka lalu menaiki Niagara gara. Rambut Tay basah karena naik wahana itu. Tay terlihat jauh lebih tampan ketika menyibakan rambut nya kebelakang.

"Kak, istana boneka yuk!"

"Serem banget anjeng boneka nya."

"Sama boneka aja takut. Aku ga yakin ini adalah orang yang berantem di hari pertama masuk sekolah." Sindir New.

"Dih."

"Ya udah sih ga usah takut. Itu boneka mati kali."

Tay menghela nafas kesal. Diri nya menjadi budak New hari ini. Mereka berdua naik di perahu lalu perahu itu berjalan pelan.

"Ini yang buat siapa sih. Serem bener." Ucap Tay ketika melihat boneka itu.

"Serem apa nya sih. Lucu begini."

"Siapa?"

"Aku."

Tay pura - pura muntah." Ih! Pede bener."

Tapi ga sepenuh nya salah sih, New ini muka nya lucu juga.

"Kak, makasih ya udah temenin aku hari ini."

Tay mengangguk." Iya. Lagian pake acara kabur segala. Masih nete sama emak lo jan sok sokan kabur."

New berdecak." Aku udah gede kali masa nete sama mama."

Akhir nya wahana selesai, mereka berdua keluar dari wahana itu dan berjalan mencari makan.

"Mau makan apa?" tanya New.

"Makan lo."

New berdecak." Seriusan, Kak."

"Ya seri-"

Ucapan Tay terpotong karena panggilan yang masuk dari ponsel nya. Mama Namtan.

Tay mengisyarat kan ' sebentar ' kepada New.

Wajah Tay terlihat panik dan cemas. Dia mengangguk paham lalu menutup telepon itu.

"New, gue pergi ya?"

New terkejut." Lah kakak mau kemana?"

"Namtan kambuh lagi."

Ini sudah kedua kali nya cewek itu mengacau kan acara PDKT New.

"Tapi kita lagi jalan - jalan."

"Ya ga bisa, New. Namtan kambuh lagi. Mama nya telepon gue."

New menggigit bibir bawah nya menahan tangis.

Kenapa saat New sudah bahagia seseorang pasti mengacaukan nya?

Dia berharap seharian ini Tay akan bersama nya. Menikmati waktu berdua.

New sadar diri. Dia bukan siapa - siapa nya Tay. Dia hanya seorang adik kelas. Tapi bisa kah New egois sehari saja?

Dengan perasaan terpaksa New mengangguk."Iya hati - hati ya, Kak."

"Entar lo pulang naik taksi aja."

Sakit.

Hati New seperti di cabik - cabik.

Tidak bisa kah New memiliki Tay walau sehari?

Tay berlari pergi.

New menatap kepergian Tay dengan pandangan kosong.

Kenapa mencintai Tay harus sesakit ini?
~~~~~
Next gak?

Hate To Have -Taynew-(END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang