Hari ini Tay ada per lombaan basket. Dia, Off dan Bright sudah bersiap dari pagi di sekolah. Enak banget. Mereka enggak sekolah.
"Cie sekolah." Goda Tay pada Singto yang bersedekap dada sambil menyandar pada dinding.
Dari tadi, teman - teman setan nya itu mengejek nya karena sekolah. Dari mereka berempat, cuman Singto yang ga ikut basket.
Iya lah anak perpus gitu mana mau panas - panasan.
"Bacot, jing. Gua dapet ilmu, otak gua ke isi. Emang elo, sekolah ga sekolah isi otak nya kosong kayak bola ubi."
"Biarin aja. Gini - gini primadona kali."
"Halah kentut. Bacot." Singto benar - benar ingin menendang muka ngeselin Off.
Kebayang kan gimana muka ngejek Off?
"Berantem mulu lo berdua. Gua jodohin lama - lama."
"Jangan jodohin kita berdua, Bri. Itu tuh samping lo gengsi yang tinggi banget kayak menara burj khalifa." Sindir Off pada Tay.
Tay tidak terima." Kok bawa - bawa gua asu?"
"Kapan luluh sih? Dedek nyuwi capek ngejar nya."
"bacot banget lo, su. Udah ah ayo berangkat. Kelamaan entar." Ajak Tay lalu masuk ke dalam mobil milik Bright.
"Dadah, ayangie singto!" Ucap Off dari dalam mobil lalu melayangkan flying kiss.
Singto memasang wajah jijik pada Off. Kalau boleh, dia pingin banget nonjok wajah Off.
Ngeselin banget
🏳🌈🏳🌈🏳🌈"Gi, ini Kak Tay kok ga ada - ada ya?" Tanya New risau.
Oh iya btw, mereka udah maafan. Mereka berdua ga bisa marahan lama - lama. Iyalah. Mereka cuma punya satu sama lain.
Ggigie memutar bola mata nya malas. Dia melanjut kan membaca buku." Ya elah. Udah gede kali. Ngelonin aje."
"Ih masa udah jam segini ga dateng - dateng?!"
"Ya allah, New. Kok nanya gua sih!? Emang gua bapak nya Kak Tay!?" Kesal Ggigie akhir nya.
"Terus tanya siapa?"
"Teman nya kek. Kak Off gitu."
"Ga ada juga."
Ggigie berdecak." Tanya Kak Singto kek. Gua liat dia lewat tadi."
"Ga akrab."
"Lah emang harus akrab?"
New mengangguk." Iyalah."
"Nalar bego. Kalo lo ke sesat di jalan, mau nanya orang asing kan ga akrab. Terus mau lo akrabin dulu gitu? Keburu meninggal di jalan lo."
New mengangguk - angguk." Bener juga ya."
New ini bolot nya kebangetan.
"Ya udah, gua ke Kak Singto dulu ya." Ucap New lalu meninggalkan kelas.
Nah ini. Goblok nya New ga nanya Ggigie dimana Kak Singto. Udah bego, bucin lagi.
Akhir nya setelah mencari dari ujung ke ujung, New menemuka Singto juga. Laki - laki itu sedang bersama Krist. Apa nya yah? ' nong ' nya sih katanya. Katanya.
"Kak Sing!"
"Iya?"
New menghampiri Singto." Kakak tau ga Kak Tay kemana?"
"Dia ada turnamen basket." jawab Singto santai.
"Hah!? Turnamen?!" Kaget nya.
Masa sih!? Kok dia ga tau....
"Iya. Di Stadion deket SMA Domundi. Cari aja. Jangan bawain dia minum, ajak ke tempat es kelapa. Good luck, New!" Singto menepuk pundak New.
"Ga usah - pegang, P'Sing." Geram Krist. Dasar ' nong ' posesif.
New tersenyum geli lalu berlari cepat menuju kelas nya. Dia duduk di meja ngos - ngosan.
"Eh napas dulu. Kayak abis di kejar dab collector aja. Napasss." Ucap Ggigie.
New mengatur napas nya." Gi, anterin gua ke Stadion basket deket SMA Domundi."
"Lho!?"
"Kak Tay ada turnamen."
Ggigie benar - benar ga paham sama jalan pikiran New. Si bolot dan bucin ini." New, gila ya lo! Ini udah mau bel!"
"Tapi Kak Tay ada turnamen."
Gila. Bucin nya New udah sampe usus tiga belas jari. Bucin banget." Astaga Tuhan, New! Demi kak Tay lo rela bolos sekolah!? Astaga. Gila mimpi apaan gua punya budak cinta kayak lo!?"
"Ih sekali. Gua belom pernah nakal, Gi. Pengen nakal juga."
"Nakal kok di coba. Lo masih kelas sepuluh. Jangan aneh - aneh dulu."
New mendesah kecewa." Ih, Gi. Please."
"Jauh New!"
"Kan ada mobil!"
"Mana boleh ama satpam nya keluar lagi!"
"Lewat belakang."
Seperti nya nalar kesehatan New sudah tenggelam oleh nalar kebucinan nya.
"New. Jangan kayak gini. Please lah!" Frustasi Ggigie.
"Just once, Gi." mohon New.
"No, New! Lo bucin nya.... Ya ampun anjing!"
New ngambek. Dia membawa hp nya lalu berlari keluar kelas.
"NEW THITIPOOM! LO MAU KEMANA ANJING!?" teriak Ggigie berhasil membuat beberapa perhatian murid ter alih pada nya.
Sementara, New. Ya. Cowok itu berlari ke belakang sekolah. Dimana di situ ada pintu yang sudah lama tidak terpakai, namun masih bisa di buka.
Iya. New anak manja mau nyusul Tay pake angkutan umum.
Speechless.
Dia berhasil keluar dari sekolah tanpa ketahuan. Dia meninggal kan tas nya dan hanya membawa hp serta dompet nya.
Sekarang New terdiam di depan halte bis. Untung saja, dia memakai jaket jadi ga bakal takut ketahuan kalau dia bolos sekolah oleh orang- orang.
Siapa tahu ada razia pelajar. Kan ga lucu mau ngapel tiba - tiba kena razia.
New duduk di kursi halte.
Dia menunggu taksi lewat, tapi ga ada yang dateng sama sekali.
Ini sudah jam berapa. Dia takut ketahuan. Eh tapi lebih takut telat melihat Tay tanding.
Ga ada pilihan lain.
Dia memberhentikan bajaj yang baru saja lewat.
First try nya naik bajaj dan sendiri. Di tambah lagi ga tau arah.
Lo pinter banget New!
~~~~~Next gxx? Bakal cerita gmn new naek bajaj plus ekspresi Tay di samper doi kwkwkw
KAMU SEDANG MEMBACA
Hate To Have -Taynew-(END)
Fanfiction" 𝐀𝐤𝐮 𝐛𝐚𝐤𝐚𝐥 𝐤𝐞𝐣𝐚𝐫 𝐊𝐚𝐤 𝐓𝐚𝐲 𝐬𝐚𝐦𝐩𝐞 𝐤𝐚𝐤𝐚𝐤 𝐬𝐚𝐝𝐚𝐫 𝐛𝐚𝐡𝐰𝐚 𝐚𝐤𝐮 𝐢𝐧𝐢 𝐚𝐝𝐚" -𝐍𝐞𝐰 𝐭𝐡𝐢𝐭𝐢𝐩𝐨𝐨𝐦- "𝐆𝐮𝐚 𝐠𝐚 𝐬𝐮𝐤𝐚 𝐬𝐚𝐦𝐚 𝐥𝐨. 𝐉𝐚𝐧𝐠𝐚𝐧 𝐛𝐞𝐫𝐡𝐚𝐫𝐚𝐩 𝐠𝐮𝐚 𝐛𝐚𝐤𝐚𝐥 𝐥𝐢𝐡𝐚𝐭 𝐥𝐨." -𝐓𝐚𝐲...