Bukan Sahabat | 22 | Salah paham

78 7 0
                                    

"Komunikasi dan kepercayaan adalah dua kata yang harus ada di saat sedang menjalani sebuah hubungan."
- Keta.

***

Leya dan Dirga masih bersama di Taman Gajah, mereka duduk bersama di atas rerumputan hijau. Walaupun langit tak lagi cerah, namun keduanya masih tetap betah tanpa ada yang mau bergerak atau mengajak pulang.

"Gue bingung mau cerita darimana, takut lo nanti malah ngejekin gue lagi," ujar Dirga.

"Yee! Gimana sih? Cerita tinggal cerita aja ribet lo," cibir Leya sambil menggelengkan kepalanya.

"Wah ... liat tuh! Bagus ya?" girang Leya sembari menunjuk ke arah langit yang hitam dengan para bintang.

"Lo suka sama bintang?" tanya Dirga sambil menolehkan kepalanya ke arah Leya.

Leya menganggukkan kepalanya dengan cepat. "Iya dong! Liat bintang tuh ada perasaan bahagia gitu!"

Dirga terkekeh pelan. "Lebay banget lo! Kalau ditembak Bara gimana rasanya?"

Leya menolehkan kepalanya ke arah Dirga. "Dih? Kepo banget sih?" ujarnta sembari tertawa renyah.

"Boleh cerita?" izin Dirga.

"Silahkan."

"Lo tau 'kan kalau gue ini anak terakhir?" tanya Dirga memulai.

"Tau, terus?"

"Nah, gue sebenarnya punya Kakak 3 Ya, bukan 2," ungkap Dirga.

"Lho?"

"Iya, Kakak gue yang ketiga udah pergi jauh banget," lirih Dirga sembari menundukkan kepalanya.

Leya bingung dengan reaksi Dirga yang tiba-tiba berubah, dia pun menyentuh pundak Dirga. "Kenapa Dir?"

"Dia udah meninggal Ya," lirihnya lagi semakin menundukkan kepalanya.

"Dia sakit ... gue kangen banget Ya ... lo tau? Hanya dia Kakak gue yang paling ngertiin gue, cuman dia yang peduli sama gue Ya, sisanya ya gitu, lewat aja, gak peduli."

"Kasian banget Dirga, pasti dia kesepian," batin Leya.

"Itu alasan gue waktu SMP mainin cewek Ya karena mau cari perhatian, Kakak gue tinggal dua tapi semuanya gak peduli sama gue Ya, tadinya SMA juga gue mau lakuin hal yang sama, cuman ... gue mikir dua kali lagi," ungkap Dirga.

"Maksudnya?" tanya Leya bingung.

"Lo udah bikin gue jatuh cinta Ya, gimana bisa gue mainin hati cewek kayak dulu lagi?" batin Dirga.

"Karena ada lo," kata Dirga.

"Hah?" bingung Leya.

Dirga menyentuh pergelangan tangan Leya. "Karena lo gue gak jadi lakuin hal yang sama Ya kayak gue di SMP, mungkin karena gue udah nemuin seseorang yang mirip dengan Kakak gue."

Leya tersenyum sembari menyentuh pergelangan tangan Dirga juga. "Gue seneng karena bikin lo berubah jadi orang baik, lo harus tetep kayak gini bukan karena ada orang yang mirip sama almarhum Kakak lo, tapi karena lo sendiri yang mau berubah Dir."

Bukan Sahabat [Completed✔️]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang